Ketiga.

1.3K 179 14
                                    

Esok hari, dipagi yang cerah. Kim Hanbin mulai tersenyum saat ia membuka kelopak matanya. Ia mengingat kejadian kemaren malam, saat bus yang entah kenapa tidak datang-datang dan udara semakinㅡ sangat, dingin.

//

Angin dingin terus-terusan berhembus dengan tenang, membuat bulu kuduk kedua lelaki disana merinding. "Aku kedinginan." Lelaki mungil yang bersender padanya itu bergumam kecil, sepertinya mengigau. "Sunbae, kau mau memakai hoodieku?"

Karena mendengat suara yang berbicara, Jinhwan bangun, lalu mengucek pelan mata sipitnya "Ah, kau berbicara padaku?" Dibalas anggukan kecil oleh Hanbin. "Maaf, tadi aku tidak mendengar. Tapi sebentar, kenapa bus nya lama sekali?"

"Jika sudah lebih dari jam 6 petang, bus yang akan kita taiki selalu sedikit karena sebagian besar sudah kembali ke terminal." Jelas Hanbin lebar. Jinhwan menganggukkan kepalanya. Namun sepertinya ada yang janggal,

"Hey, kenapa kau tahu bus mana yang akan ku tumpangi?"
Giliran Hanbin yang heran, "Kau lupa padaku?"

"-Apa?"

"Apa?"

"... Kita pernah bertemu?"

"Ya Tuhan-"

Dan akhirnya, Hanbin memperkenalkan dirinya sebagai hoobae dan orang yang menawarinya ice cream cone di daerah dekat rumahnya.

Jinhwan mengangguk paham. "Oh, aku juga tadi sepertinya melihatmu diruang latihan club." Hanbin menangis haru, akhirnya ia diingat.

Berdehem singkat, "Yup benar. Jadi, siapa namamu sunbae?" Ulang Hanbin meminta nama Jinhwan, kali ini dengan cara yang lebih rasional. "Kenapa kau mau tau?"

"Ayolah sunbae, hanya nama?" Hanbin memohon mengeluarkan puppy eyesnya yangㅡ yeah.

"Kim Jinhwan."

"Apa? Jinan?"

"AISH. Tidak ada pengulangan."

"Oh baiklah, Jinan sunbae? Itu terdengar lucu, hehehehe."

"Jinhwan."

"... Sebentar, sunbae- hidungmu merah."

Jinhwan meraba hidungnya, walaupun tidak berpengaruh apa-apa karena ia hanya memegang hidung. Peka, Hanbin membuka hoodienya lalu ia diberikan kepada Jinhwan. "Pakai saja. Aku tidak kedinginan."

Jinhwan merasa ini seperti adegan dalam drama atau komik roman dengan si lelaki memberikan jaketnya kepada perempuanㅡ

"Tidak perlu, aku sudah memakai sweater." Jawabnya pelan. Tapi Hanbin kekeuh memberikan hoodie bertulis huruf 'IX' besar-nya kepada sunbaenya. "Merahnya sudah merambat ke pipi, loh. Kau benar-benar tidak akan menggunakan hoodieku?"

'Sialan. Dia polos apa bodoh, membuatku malu saja.'

//

Setelah Hanbin tersenyum bodoh sambil membayangkan malam kemarin bersama sunbae-nya, ia hendak bangun untuk sekolah namunㅡ

Pusing, meriang, serak, ngantuk, malas, (Dua terakhir adalah hal yang selalu ada.) tiba-tiba ia merasakan itu semua. Ia kemudian melamun sebentar dan diakhiri dengan helaan nafas, "Hh. Aku demam." Ditambah beberapa pertanyaan dibenaknya, seperti "Hey, apa aku selemah itu?" Dan "Kenapa aku bisa sakit?"

Otak lambannya sepertinya masih bisa berjalan, Hanbin ingat bahwa ia belum makan dari siang dan kondisi badannya tidak begitu fit. Ditambah saat latihan, kesalahan fokus terbagi tiga. Yaitu kemanisan Jinhwan, aku-mau-makan, dan lirik rap. Sehingga ia harus latihan sampai larut. Dan, angin dingin yang menerpanya karena diaㅡ sok iya, menjadi hero bagi crush nya yaitu membagi hoodie hangat miliknya.

Gimme Your Ice Cream? - ON HOLDWhere stories live. Discover now