My Koko

5.1K 347 25
                                    

"Koko, is that you? Oh my God, this is you koko, my love, my heart, and my breath, I miss you koko" ucap seseorang yang sangat kukenali suaranya
Perlahan kulepaskan pelukan erat  seseorang dari belakang tadi, saat kulihat wajahnya, aku tak bisa lagi merasakan pijakan kakiku, lututku seakan tidak sanggup menahan berat badanku yang tidak seberapa. Air mata dengan mudah membasahi kedua pipiku, Ya Tuhan, seseorang yang telah membawa pergi hatiku bersamanya dulu kini ada dihadapanku, saat aku akan jatuh meluruh ke lantai yang kupijak, sepasang tangan kokoh itu lagi-lagi menahan tubuhku dan membawaku dalam pelukan hangatnya yang sangat ku rindukan.
"Ka-kau..." ucapku bergetar
"Ini aku koko, shawn milikmu..." ucapnya penuh kelembutan
"Ke-kenapa...ka-kau ada disini??!!" tanyaku dengan suara bergetar
"Akhh...koko sebaiknya kau ikut denganku dulu" ucap shawn dengan senyuman manisnya

********
"Apakah ini semua rencanamu?" tanyaku
"Koko, kenapa kau menjadi sangat kurus? Sudah ku bilang kan untuk makan lebih banyak, aku tidak suka memeluk wanita kurus, aku lebih..." ucap shawn terhenti
"Apa kau pikir aku masih berselera makan saat mendengarmu sudah mati?" tanyaku dengan menatap kedua matanya tajam
"Koko, maafkan aku, aku tidak bermaksud membuatmu sedih, aku hanya..." ucap shawn terhenti
"Kau tahu shawn, hatiku ini sudah lama mati, aku bahkan tidak bisa merasakan cinta lagi, namun kau dengan lancangnya memasuki kehidupanku, mencairkan kebekuan hatiku, menghangatkanku dengan cintamu, saat hatiku kembali berdegup dan sanggup mencinta lagi, kau seenaknya saja mati meninggalkanku, apa kau pikir aku masih berselera makan saat alasanku hidup telah pergi meninggalkanku untuk selamanya!!!" teriakku histeris
"Koko, tatap aku, aku mohon jangan menangis, aku benci melihatmu menangis, aku janji tidak akan membuatmu bersedih lagi tapi kumohon koko, berhentilah menangis, aku tidak sanggup melihatmu begini, aku sangat mencintaimu, kau tau...berpisah denganmu adalah hal yang paling menyiksaku, tatap aku koko" ucap shawn sedih sambil terus menciumi rambutku saat aku tertunduk menangis.

*******
"Mengapa kau melakukan ini Shawn?" Tanya bingung
"Matamu bengkak, jangan pernah menangis lagi koko" ucap Shawn lembut sambil menyingkirkan rambut-rambut halus yang menutupi wajahku
"Shawn, jawab aku??!!" Ucapku tegas
"Aku membencinya!!! Ingin ku bunuh dia dengan tanganku sendiri karena dia telah berani mengusikku!!! astaga...maafkan aku Koko...aku meninggikan suaraku saat bicara denganmu" ucap Shawn kesal yang diakhiri dengan penyesalan karena telah membentakku
"Kau bukan Shawn ku, Shawn yang ku kenal adalah laki-laki yang lembut dan dia tidak mungkin melakukan hal kotor seperti ini, Shawn..." Ucapku terhenti
"Aku tidak sesempurna itu Koko, aku hanya seorang laki-laki biasa, satu-satunya kesalahan yang tidak pernah kusesali dalam hidupku adalah dirimu, aku jatuh cinta pada wanita milik si brengsek itu, aku menggila saat dia mengancamku untuk memberitahukan padamu siapa aku sesungguhnya..." Ucap Shawn terhenti saat aku meminta penjelasan dengan pertanyaan beruntun
"Apa maksudmu Shawn?? Aku??!! Kesalahan??!! Kumohon Shawn, jelaskan padaku permainan apa ini?? Apa kau sedang mengerjaiku?? Shawn kumohon buatku mengerti apa yang sebenarnya terjadi??!!" Racau ku tak jelas
"Koko, kumohon tenangkan dirimu, jangan marah sayangku, dengarkan aku Koko!!!" Bentak Shawn sambil menangkup wajahku dengan kedua tangannya erat.

******
Aku terjaga saat sinar matahari menerpa wajahku, mengusik tidurku yang nyenyak, sejenak ku coba mengingat kembali dimana aku terbaring, jelas sekali ranjang ini bukan ranjang milikku dan kamar ini berdesain clasic, jauh berbeda dengan desain kamarku yang minimalis. Seingatku semalam aku berjumpa dengan Shawn, Shawn Abner.
"Selamat pagi nyonya, maafkan saya bila membuat anda terbangun" ucap wanita muda yang berpakaian pelayan
"Nyonya ingin sarapan pagi di kamar atau di ruang makan? Atau nyonya ingin membersihkan diri terlebih dahulu, biar saya siapkan sarapan dan air mandinya" ucap wanita muda itu lagi
"Kau siapa?" Tanyaku bingung
"Saya molly... nyonya, akh...atau nyonya inginkan sesuatu, biar saya siapkan untuk nyonya" ucap wanita muda itu lagi
"Molly, maaf, ehm...maksudku adalah...boleh aku tau ini kamar siapa? Mengapa aku berada disini?" Tanyaku penasaran
"Tentu saja ini kamar anda nyonya, maksudku kamar anda bersama Mr. Abner, suami anda, bagaimana mungkin nyonya bisa melupakannya??" Terang molly sambil tertawa bingung
"Apa???" Tanyaku histeris
"Nyonya, Anda baik-baik saja? Apa perlu saya menghubungi Mr. Abner? Anda terlihat kurang sehat" tanya molly panik saat mendengarku berteriak histeris
Apa yang sebenarnya terjadi, semua ini membuatku bingung, penjebakan Ken, kemunculan Shawn dan pengakuan anehnya yang belum tuntas dia jelaskan padaku. Astaga, permainan apa yang sedang mereka mainkan, mengapa hanya aku yang merasa terjebak dalam situasi bodoh ini.

AIKKOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang