Sick

15.5K 762 12
                                    

Aku merapikan barang-barang yang baru saja tiba di kirim dari pulau yang yang pernah kutinggali, rumah ini terlalu besar untukku namun ken tetap memerintahkanku untuk menempati rumah ini. Kematian rossaly karena bunuh diri baru ku ketahui saat tidak sengaja mendengar para pelayan sedang bergosip, menurut mereka penyebab kematiannya adalah aku, kabar yang beredar rossaly mengetahui perselingkuhan aku dengan suaminya dan karena terlalu depresi rossaly mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Aku hanya bisa tertawa dalam hati, ken benar-benar hebat membuat skenario drama rumah tangga kami, dengan mengkambing hitamkan aku sebagai orang ketiga diantara mereka. Aku tidak tahu apa yang direncanakan oleh ken untuk kedepannya, namun satu hal yang kuyakini, ken lah yang membunuh rossaly, tidak menutup kemungkinan pria kejam itu akan melenyapkanku juga. Aku tidak peduli lagi pada hidupku ketika satu-satunya orang yang bisa membuatku tertawa telah dibunuh oleh ken, cepat atau lambat ken pasti akan menghabisiku juga begitu aku tidak berguna lagi baginya. Sejak perkenalanku kepada publik sebagai istri kedua dari kenneth raad, aikko raad, berbagai reaksi negatif publik ditujukan padaku, semua berita yang beredar menyudutkanku, bahkan sampai ada yang menerorku dirumah. Semoga saja semua tanggapan negatif dari publik cepat mereda, aku benar-benar lemah jika berhadapan dengan bulyan publik padaku.

*********
"Dia belum mati, ay" ucap jack berbisik
"Apa maksudmu? Siapa?" tanyaku bingung
"Laki-laki itu" ucap jack lagi
"Apa??? Laki-laki itu? Siapa maksudmu?" tanyaku lagi
"Demi Tuhan ay, ken akan membunuhku, shawn masih hidup" ucap jack lagi
"Ti-tidak mungkin jack, waktu itu kau bilang..." ucapku bergetar
"Ken mengancam akan membunuhku bila memberitahumu, maaf ay, aku tidak bisa melihatmu seperti ini, lebih baik ken membunuhku daripada..." ucap jack terhenti
"Wah...wah...pengkhianat kecil ini seharusnya sudah kubunuh sejak dulu, kau tidak pernah becus melakukan pekerjaan apapun, charlie bereskan dia!!!" ucap ken yang langsung duduk dihadapanku dan memberi intruksi kepada anak buahnya
"Ken, jangan...aku mohon jangan membunuh jack, apa yang dikatakan jack tidak berpengaruh apapun padaku, aku sudah menjadi istrimu, shawn tidak berarti apapun bagiku" mohon ku pada ken
"Ay, kau tahu kan bagaimana prinsipku? Aku akan membereskan siapapun yang berani menentangku sekalipun itu kau, istriku sendiri!!" ucap ken penuh penekanan
"Aku tidak akan menentangmu tapi aku mohon sekali ini saja biarkan jack hidup, aku mohon ken" ucapku bergetar dan bersimpuh di kaki ken
"Baiklah, karena istri yang sangat kucintai ini yang memohon pengampunan atas nyawa sibodoh jack, aku akan melepaskannya kali ini, tapi aku akan tetap memberinya hukuman karena berani memberitahukanmu yang sebenarnya, aku pergi dulu, aku akan menghukum jack si anak nakal" ucap ken sambil tersenyum

Demi Tuhan, ken benar-benar sakit jiwa, dia bermain-main dengan nyawa manusia seperti hewan buruannya, bahkan dengan sangat sadar tersenyum tanpa terbebani, aku sangat khawatir pada jack, aku sangat yakin saat ini jack sedang disiksa habis-habisan.

***********
Aku menemani jack di ruang perawatan milik pribadi ken, keadaannya benar-benar mengenaskan saat aku menjemputnya dari privat place milik ken. Sudah 1 minggu jack koma, lidahnya terluka parah akibat benda tajam yang mengirisnya, yah...ken memotong lidahnya karena telah mengungkapkan kebenaran tentang shawn, bagian yang paling mengerikan adalah ken mengabadikan bagian lidah jack yang dipotong untuk mengingatkan jack agar tidak mengulanginya lagi. Harus ku akui betapa besarnya keinginanku bertemu dengan shawn namun aku sadar betul akan resikonya, mungkin jack atau shawn sendiri taruhannya. Demi mereka, aku tidak boleh egois dan hanya memikirkan diriku sendiri, jack masih memiliki keluarga yang harus dibiayai olehnya, dan shawn, entahlah...aku hanya berdoa agar Tuhan selalu melindunginya.

Drrrtt....Drrrtttt...
"Ya ken..." jawabku di telpon
"Cepat kembali, mau sampai kapan kau disana? Ingat!!! Kau istriku, bukan istri si sialan Jack!!!" ucap ken kesal
"Maafkan aku, aku akan segera pulang" jawabku cepat lalu mematikan sambungan telpon yang lebih dulu dimatikan oleh ken.

Untuk saat ini aku tidak boleh gegabah, apapun yang direncanakan ken, aku harus menurutinya meskipun nantinya rencana ken adalah membunuhku, aku tidak akan menentangnya.

*********
"Ah...nyonya syukurlah anda sudah kembali, sejak tadi Tuan melemparkan banyak gelas wine dan melukai beberapa pelayan, saya mohon nyonya keluarkan para pelayan dari sana, mereka bisa mati bila keadaan tuan sedang tidak baik" ucap maghdalena, kepala pelayan dirumah kami
"Astaga, sudah berapa lama Tuan seperti ini?" tanyaku panik sambil melepas mantel yang membungkus tubuhku dibantu oleh maghdalena
"Sudah hampir 30 menit nyonya" ucap maghdalena sambil membantuku melepaskan mantel
"Baiklah, aku akan menemui Tuan" ucapku sambil berjalan cepat menuju ruangan kerja suamiku

Tok...Tok...Tok...

"Selamat sore nyonya..." ucap para pengawal ken begitu membuka pintu ruangan kerja ken
"Ah...selamat sore juga" ucapku sambil terburu menemui ken
"Tinggalkan kami..." ucapku pada para pelayan dan pengawal
"Ken kau sudah mabuk" ucapku lalu memapah ken menuju sofa
"Kenapa? Kau takut aku membunuh para pelayan yang bodoh itu, hah??" ucap ken dengan nada sinis
"Ya, maafkan aku, seharusnya aku tidak terlalu sibuk merawat jack" ucapku menyesal
"Aku tidak suka ay, sangat tidak suka saat pulang ke rumah tidak menemukan istriku dimanapun, rasanya aku ingin membunuh siapapun yang berani mengalihkan perhatian istriku dariku, apa kau mengerti ay???!!!" bentak ken dengan keras
"Aku mengerti ken, maafkan aku, aku tidak akan mengulanginya lagi" ucapku tertunduk.

AIKKOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang