Time

19.5K 854 24
                                    

Aku bahagia karena tadi siang kami makan siang bersama, baru beberapa jam saja aku sudah merindukannya, malam ini aku melajukan mobilku menuju apartment calon istriku. Aku ingin memberinya sebuah kejutan, mungkin bukan hal yang istimewa, tapi aku ingin memulai hidupku bersamanya dan mengabadikan setiap moment kami bersama. Aku membingkai foto kami tadi siang, membuatnya menjadi dua, satu untukku dan satu lagi untuknya. Aku ingin dia memajang foto kami dikamarnya, agar setiap pagi dia terbangun dia selalu ingat kebersamaan kami. Dia wanita yang sulit ku dekati, selalu merasa bingung saat aku memberikan perhatian padanya, tapi aku tidak suka menyerah, semakin sulit semakin menarik untukku. Sejak kuputuskan menjadikannya istriku, aku tidak akan pernah mundur, walaupun kami baru saling mengenal. Dengan senyuman yang melebar aku memencet bel apartement calon istriku.
"Kejutaaaannnn...." teriakku begitu koko membuka pintunya
Wajahnya terlihat pucat dan terkejut.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanyanya padaku
Belum sempat aku menjawab, baru aku akan membuka mulutku untuk bersuara, tiba-tiba ada seorang pria keluar dari apartementnya.
"Siapa itu ay?" tanya pria sambil melihat ke arahku
"Kau siapa?" tanyaku berbalik
Laki-laki itu menyeringai seolah mengejek keberadaanku di depan pintu.
"Aku tunangan aikko, sebentar lagi kami akan menikah" ucap lelaki itu santai
"Tidak...itu tidak..." ucap aikko terhenti ketika laki-laki itu menariknya masuk dan membanting pintu apartement aikko kasar.
Aku tahu ada yang tidak beres, aku terus memencet bel apartement aikko berkali-kali tanpa henti. Tiba-tiba saja 2 orang petugas keamanan menyeretku keluar dari kawasan apartement aikko Hingga membuat frame ditanganku yang berisi foto kami terjatuh dan pecah, aku terus berontak agar mereka melepaskanku, tapi usahaku gagal.

*********
"Buka pintunya ken" pintaku
"Tidak!!!" jawab ken lantang
"Ken, aku mohon jangan seperti ini" mohonku agar ken membuka pintunya
"Kau jelas tahu seperti apa diriku, aku tidak suka bila ada yang melawanku" ucap ken lantang
"Berikan aku waktu, aku akan bicara padanya" ucapku memohon
"Jika kau tidak bisa menyelesaikannya sendiri maka aku yang akan mengakhiri kalian" ancam ken lalu pergi meninggalkan apartementku.

********
"Hentikan ken, kau sangat menyedihkan" ucap frans yang berusaha mengambil gelasku
"Fuck off, jangan berkomentar apapun kalau kau masih ingin hidup" ucapku penuh ancaman
"Shiiittt...sejak kapan wanita bisa mengendalikanmu hah? Sekarang mari selesaikan sumber kemarahanmu, frans ayoo..." ucap daniel kesal
"Let's gooo..." ucap frans yang kemudian bangkit dari duduknya.

********
Aku terduduk dilantai karena terlalu lelah, semalaman kami memukulinya, menghajarnya, dan menyiksanya hingga tak bernyawa. Darahnya berceceran dilantai, hujaman pisau yang bertubi-tubi ditubuhnya membuatnya tak berdaya lalu mati. Sudah lama kami tidak segila ini, usia membuat kami mulai bosan melakukannya sendiri, setelah bertahun-tahun lamanya akhirnya kami membunuh lagi. Korban kami kali ini adalah laki-laki yang berani tidur dengan wanitaku, aku memotong kemaluannya dan memberikan potongannya pada harimau buas peliharaanku.
"Private place, bereskan jack!!" perintahku di telpon.
"Bangunlah, sebaiknya kita pulang" ucapku pada teman-temanku yang sudah lelah juga.
"Cukup merepotkan, tapi aku merasa lebih segar setelah sekian lama tidak berolah raga" ucap frans yang sibuk meregangkan otot-otot tubuhnya.
"Sakit jiwa" ledek daniel
"We're richman in crime" seringai frans lagi

*********
Aku tak sanggup berdiri tegak menahan tubuhku sendiri, jack baru saja menelponku, setelah sekian lama aku yang melakukan semua pekerjaan kotor untuknya, ken kembali pada penyakit lamanya. Aku memang mengetahui kebiasaan ken saat masih remaja, mereka memiliki tempat khusus untuk menghabisi lawan-lawan mereka. Ken dan teman-temannya memiliki masalah kepribadian, mereka bahagia saat membunuh, saat ku tanya kenapa dia melakukannya, dia hanya menjawab "Kami hanya bosan". Menghilangkan nyawa orang lain hanya untuk mengusir kebosanan mereka, mereka sakit jiwa, kejam, sadis dan tidak punya perasaan. Sejak itu pula aku semakin tak berharap adanya cinta untukku di hati ken. Aku kembali tersadar dari masa lalu, dengan cepat aku mengambil jacketku dan memutar knop pintu apartementku.
"Aku tahu si brengsek jack akan memberitahumu" ucap ken yang sedang bersandar disamping dinding apartementku.
"Huhhhffttt..." aku menarik nafasku kasar karena terkejut dengan keberadaan ken
"Kalau kau tetap pergi, aku akan menjadikan jack sebagai santapan klein (crocodile)" ucap ken yang sedang menghisap rokoknya santai.
Dengan kesal aku masuk kembali ke dalam apartementku dan membanting pintunya dengan keras.
"Tetaplah jadi aikko ku yang penurut atau akan ada nyawa lainnya yang ku korbankan untuk menyadarkanmu bahwa kau adalah milikku" ucap ken dengan tangannya membelai lembut pipiku begitu ia masuk ke apartementku.

Shawn, dia telah pergi dari hidupku selamanya, belum sempat kami menghabiskan waktu bersama, bahkan kini aku menertawakan diriku sendiri saat mengingat perkataannya yang menyatakan aku adalah calon istrinya. Aku tidak mungkin melupakan seseorang yang telah berhasil membuatku tersenyum lagi, akhirnya sekali lagi ken mengambil kebahagiaanku. Aku tidak mungkin menjadi istrinya, karena orang yang akan mempersuntingku telah tiada. Goodbye my lover, meskipun hanya beberapa hari, semua ini sangat berarti untukku. Love you shawn...

AIKKOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang