2%

9.8K 629 60
                                    

yang ujian SBMPTN semangat yaaa. buat hari ini dan besok. jadi libur dulu ayo bacanya. ^^

semangat berjuang keep fighting and always smile. ^^

happy Reading

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Aku berjalan menuju ruangguru dengan hati riang dan tersenyum miring. Setelah berjalan aku melongokan kepalaku ke dalam ruang guru. Saat aku menemukannya aku berjalan masuk dan menghampiri guru yang baru saja memanggilku. Dan aku berdiri di hadapannya. Guru itu mendongak dan menghela nafas.

"Kamu tau apa kesalahanmu?" dengan cuek aku menggidikkan bahuku. "Mana saya tau kesalahan saya. Kan kakak—"

"Jangan panggil saya kakak! Di sini saya adalah gurumu." Mendengar itu aku hanya menggaruk tengkukku yang tidak gatal.

"Yeah, baiklah pak guru. And than? Kenapa pak guru memanggil saya?" guru baru yang ada di hadapanku ini hanya menghela nafas. Lalu mengambil selebaran kertas, dan melemparkannya di hadapanku. Saat aku melihatnya ternyata itu yang kemarin.

"Apa maksudnya kamu tidak mengisi jawabanmu di kertas ulanganmu?"

Aku melipat kedua tanganku di depan dada. "Karena saya tak bisa menjawabnya." Ucapku enteng.

"Bohong! Saya sudah melihat catatan prestasimu di mata pelajaran ini pada guru sebelumnya. Kamu memiliki nilai tertinggi di setiap ulangan. Lalu, ini apa-apaan?" aku menghela nafas.

"Pak, saya tak bisa menjawabnya, karena itu saya kosongi. Toh, nanti akan bapak panggil saya. Bagaimana kalau bapak ajari saya secara private?" ucapku dengan senyum evilku. Aku sudah lama mencari sosoknya. Dan sekarang dia ada di hadapanku. Aku tak ingin melepasnya.

"Haaa. Bapak tidak percaya kau tidak bisa. Sudah sana kau keluar."

Aku tersenyum mendadak ada ide untuk menjailinya. Entah mengapa kakak yang ada di depanku ini jadi mirip dengan Tasya. Enak sekali menjahili mereka. "Baiklah. Saya akan berusaha mengisi semua jawaban. Tapi..." aku mendekatkan wajahku di depan kakak yang tak aku kenal namanya ini. "Setiap nilaiku naik dan bagus, kakak harus menjawab setiap pertanyaanku. Bagaimana?" dia tertegun menatapku dan terlihat berfikir.

"Baiklah. Saya akan menjawab pertanyaanmu. Selama bukan hal privasi."

"Tidak bisa! Kalau begitu jangan harap anda menjadi guru yang baik, selama mengajar di kelas saya."

Guru di depanku ini menggeram menahan emosi. Aku yang melihatnya terkekeh pelan. dan menaikkan alisku untuk menanyakan kembali padanya. "Kau melanggar hak privasi orang!"

"Apa aku mempedulikannya? Asal aku tau, bagiku semua tak masalah. Jadi? Apa P.A.K G.U.R.U setuju?" aku tersenyum miring menatapnya. Dia menatapku tajam. Lalu menghela nafas.

"Baiklah. Saya akan menjawab pertanyaanmu. Tapi dengan syarat." Aku menaikkan alisku untuk menanyakan syaratnya. "Hanya pertanyaan tertentu yang akan saya jawab. Dan bila sekiranya pertanyaanmu berat, kau harus mendapatkan nilai sempurna."

Aku menaikkan alisku. Well, dia jenius. Sudah aku duga. Aku tersenyum miring. "Oke, deal. Jangan salahkan aku, rahasiamu terbongkar di tanganku, P.A.K G.U.R.U. aku tak sabar mengetahui siapa dirimu. Mohon kerja samanya."

Akupun pergi dari hadapannya. Berjalan keluar ruang guru. Aku tak dapat henti-hentinya tersenyum di sepanjang perjalananku ke kantin. Shit! ini sangat menyenangkan. Aku tak sabar membuat dia membuka jati dirinya. Aku pertama kali bertemu dengannya adalah saat aku kelas 4 SD. Dia menyelamatkanku dari tabrakkan mobil. Itu belum terhitung menyelamatkanku yang lain. Membuat osesiku mencarinya menjadi lebih besar. Dan sekarang aku bertemu dengannya. Jangan di kira aku akan melepaskannya begitu saja.

[2]Between of Shadow (MxBxB) (Yaoi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang