Chapter 6

2.4K 409 183
                                    

-Author POV-

"Hyena, jangan terlalu banyak mengerjakan pekerjaan berat. Sini biar aku yang mengerjakan," ujar Bibi Yang sembari mencoba meraih tangkai vacuum cleaner yang dipegang Hyena. Tapi Hyena menolaknya.

"Jangan, Bibi Yang. Aku tidak mau mengerjakan sesuatu separuh-separuh," jawab Hyena meneruskan membersihkan ruang tamu.

"Tapi sebentar lagi kau berangkat kuliah. Sini biar aku yang mengerjakan."

"Aku tidak apa-apa, Bibi."

"Tidak apa-apa bagaimana? Lihat badanmu semakin habis saja. Jaga kandunganmu baik-baik, Hyena. Ingat apa yang Dokter bilang," ujar Bibi Yang lirih.

Hyena terdiam. Sudah seminggu lebih sejak ibunya tidak mengijinkannya pulang kembali ke rumah saat dia tahu perihal kehamilannya. Hanya Bibi Yang yang masih baik hati memperhatikannya. Bahkan Bibi Yang pernah ingin memberitahu Yoongi tentang kehamilan Hyena tapi Hyena keras kepala tidak ingin Yoongi mengetahuinya karena tidak mau merusak hubungan Yoongi dan Bomi yang tampaknya baik-baik saja.

"Sekarang lebih baik kau siap-siap berangkat kuliah," kata Bibi Yang kemudian merebut vacuum cleaner dari tangan Hyena.

Hyena membungkuk pada Bibi Yang sebelum akhirnya pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap berangkat kuliah.

Hyena mengganti seragam kerjanya dengan pakaian biasa. Masih dengan bra dan celana dalamnya saja, dia berdiri di depan cermin. Bentuk perutnya sudah mulai kelihatan besar karena tubuhnya sangat kurus. Padahal usia kandungannya baru 3 bulan.

"Jangan takut, Sayang. Ibu akan menjagamu dan membesarkanmu dengan atau tanpa ayahmu," ujarnya sembari mengusap-usap perutnya. Air matanya kembali menetes karena setiap kali mengusap perutnya hal yang pertama terlintas di benaknya adalah Yoongi. Ayah dari calon bayi yang kini ada di dalam rahimnya.

Dia pun kembali bergegas memakai pakaiannya dan bersiap menuju kampus. Sebenarnya Dia sangat malas pergi kuliah. Mungkin bawaan calon bayi yang ada di dalam perutnya dia jadi malas melakukan apa-apa.

"Hyenaaaaaaaaaaa!!!" Sora berlari dari kejauhan kemudian memeluk Hyena. Hyena hanya bisa tertawa melihat kelakuan kekanakan temannya itu.

"Kau sudah benar-benar sehat?" tanyanya begitu gembira.

Hyena mengangguk. "Aku tidak apa-apa, Sora."

"Tidak apa-apa bagaimana? Kau kan baru keluar dari rumah sakit," gerutu Sora. Mereka berjalan bergandengan menuju kelas mereka.

"Sora, bisa kita bicara sebentar? Ada hal yang ingin kukatakan padamu," kata Hyena tiba-tiba.

"Kau mau kita membolos kelas hari ini?"

"Tidak. Bisa kita bicarakan setelah selesai kelasmu. Aku agak malas belajar hari ini."

Sora tersenyum lebar. "Kalau begitu ayo membolos saja. Aku juga malas masuk kelas Mr. Soo."

"Kau yakin mau membolos?"

Sora mengangguk-angguk. "Sudah tenang saja. Ayo kita pergi," Sora menarik tangan Hyena berbalik arah menuju parkiran mobilnya.

"Kau mau kemana?" tanya Sora di dalam mobilnya.

"Ke rumahmu saja," jawab Hyena simpel.

"Eh? Jangan ke rumahku. Ibuku bisa marah kalau tahu aku membolos kuliah," kata Sora. "Bagaimana kalau ke apartemen Minhyuk? Kebetulan dia sedang ke New York."

"Terserah kau saja, Sora. Yang jelas aku butuh tempat yang tenang."

"Okay, siap!" seru Sora mengegas mobilnya lebih kencang.

RETROUVAILLES [COMPLETE]Where stories live. Discover now