Part 23

2.1K 106 0
                                    

Satu bulan kemudian,

Gema sedang menunggu Kean dengan gelisah di kantin rumah sakit. Ia menunggu Kean yang masih menangani pasien padahal ini sudah jam pulangnya. Sementara Gema, ia rela datang lebih cepat hanya untuk bertemu dengan Kean. Untunglah Kean muncul, tadinya Gema ingin menghampiri Kean ke UGD.

"Lo ngapain mau ketemu gue buru-buru?" tanya Kean penasaran.

"Gue bete nih sama Vyon. Mau nikah ga kasih tau gue" ucap Gema kesal.

"Nikah? Maksud lo?" ucap Kean berusaha tenang.

"Tadi gue sama Tasya ngambil kebaya buat acara akad gue. Emang masih lama sih, tapi perancangnya ternyata ada kerjaan diluar negeri makanya harus cepet diambil. Disana ada kebaya bagus banget, Tasya mau tapi kata perancangnya itu pesenan orang yang mau nikah seminggu lagi. Dan gue nungguin Tasya di mobil soalnya hape Tasya ketinggalan di dalem dan gue liat Vyon sama Erga masuk ke butik itu. Dan dari Tasya gue tau kalo tuh kebaya punya Vyon!!" ucap Gema menggebu-gebu.

"Trus maksud lo apa ceritain ini sama gue?" tanya Kean berusaha tidak peduli.

"Lo ga kaget gitu denger Vyon mau nikah sama Erga?" tanya Gema yang heran dengan ekspresi Kean.

"Itu hak dia mau nikah sama siapa aja. Bukannya lo seneng Vyon sama Erga?"

"Iy, tapi kenapa dia ga ngabarin gue?"

"Mungkin dia mau kasih kejutan. Udah ah gue balik" Kean beranjak dan meninggalkan Gema yang masih bengong.

"Gue nyampein berita kaya gini dan ekspresi lo datar gitu? Kurang wow tah gue nyampeinnya?" tanya Gema pada dirinya sendiri.

***

Jantung Kean berdebar sangat cepat ketika mendengar perkataan Gema. Segelintir pertanyaan muncul dibenaknya. Apa benar Vyon akan menikah dengan Erga? Seminggu lagi? Dan kenapa Vyon tidak mengabari mereka sama sekali? Kean merasa frustasi memikirkan semua itu. Pikiran Kean tentang pernikahan Vyon terhenti saat melihat mobil berplat B 312 GA berada di depan mobilnya. Kean mengenali mobil itu, itu mobil Erga. Kean memutuskan untuk mengikuti kemana mobil itu pergi. Kean terkejut saat melihat mobil itu berhenti di depan sebuah percetakan undangan. Hatinya semakin sakit, ternyata semua perkataan Gema benar. Kean menunggu mereka di depan percetakan itu. Setelah beberapa menit Vyon dan Erga keluar. Erga membawa satu kardus besar dan Vyon membantu membukakan bagasi mobil Erga.

Kean terus mengikuti kemana lagi mobil Erga melaju, ternyata mereka sampai disebuah restauran. Vyon dan Erga memilih duduk didekat jendela sehingga membuat Kean dapat melihat aktivitas yang sedang mereka lakukan. Setelah memesan makanan, mereka mengecek undangan dan menempelkan sesuatu diundangan itu. Kean yakin mereka sedang menempelkan nama para undangan. Sesekali mereka tertawa pada saat makan. Hati Kean semakin sakit saat melihat Erga mengacak-acak rambut Vyon. Ekspresi Vyon memang nampak marah tapi setelah itu ia kembali tertawa bersama Erga. Kean semakin tidak kuat melihat semua ini. Ia keluar dari mobil dan menghampiri Vyon.

"Aku mau bicara sama kamu Vy" ucap Kean membuat Vyon dan Erga terkejut dengan kedatangan Kean.

"Apa?" tanya Vyon ketus.

"Aku mohon kamu jangan menikah dengan Erga Vy" ucap Kean, Vyon yang mendengarnya terkejut sementara Erga tersenyum geli.

"Aku permisi dulu. Kalian harus bicara berdua" ucap Erga yang masih tersenyum geli.

"Maksud kamu apa Ke?" tanya Vyon yang heran.

"Kamu akan menikah dengan Erga kan? Aku ga mau kamu menikah dengan dia Vy. Aku cinta sama kamu" mata Vyon membesar mendengar pernyataan Kean.

Oh My Idiot (COMPLETED)Where stories live. Discover now