Part 20

2.1K 100 0
                                    

Vyon dan Erga sedang serius membahas proyek kerja sama mereka disebuah kafe. Setelah beberapa jam membahas proyeknya, mereka memutuskan untuk menghentikannya dan melanjutkannya dilain waktu.

"Oke, kita udah deal. Untuk masalah yang lain kita bahas lain kali aja" ucap Erga memberi saran.

"Siip, ide mas Erga keren. Pantes aja baru tiga tahun tapi perusahan kamu udah maju gitu" puji Vyon sambil mengangkat ibu jarinya.

"Kamu juga belum seminggu pegang perusahaan udah oke" puji Erga balik.

"Soalnya aku sering bantu proyeknya kak Arvin siih. Jadi sedikit banyak udah tau mas"

"Arvin? Kaya pernah denger"

"Dia kakak aku, dia.."

"Vyon?" ucap papinya yang tiba-tiba muncul dihadapan mereka dan memotong perkataan Vyon.

"Papi? Kenapa papi malam-malam ke sini?" tanya Vyon heran.

"Tadi papi abis ketemu teman lama. Loh bukannya kamu Erga? Dari SJM?" tanya papi Vyon saat melihat Erga.

"Pak Tomi? Sudah lama tidak ketemu. Vyon anak om?" tanya Erga.

"Wajar, sekarang perusahaan saya alihkan ke anak saya Arvin. Dia yang mengurus semuanya. Iya ini Vyon adiknya Arvin. Kamu pasti kenal Arvin bukan?"

"Oh iya Arvin, saya sudah lama tidak bertemu dengannya"

"Sedang apa kalian berdua disini?" tanya papi Vyon.

"Lagi bahas proyek kerja sama pi, ini loh yang kemaren bikin Vyon ragu" jawab Vyon.

"Kamu jangan khawatir sayang. Nak Erga ini pebisnis handal" puji papi Vyon dan membuat Erga tersenyum.

"Papi pulang dulu sayang, nak Erga" ucap papinya Vyon, kemudian berbisik ditelinga Vyon "papi harap kamu punya hubungan khusus dengan Erga, tidak sekedar hubungan bisnis"

"Papi apa-apan sih" ucap Vyon pelan kemudian papinya pergi meninggalkan mereka berdua.

Vyon dan Erga memilih makan malam terlebih dahulu sebelum pulang. Setelah makan malam mereka pulang bersama walaupun berbeda mobil. Vyon dan Erga berjalan lebih cepat saat melihat pintu lift hampir tertutup dan Erga berhasil menahannya. Saat akan masuk lift Vyon terkejut melihat Kean ada di sana. Vyon sempat mematung tapi Erga berhasil menarik tangannya.

"Vy, besok aku harus ke jogja. Pembicaraan kita lanjutkan sepulang aku dari jogja bagaimana?" tanya Erga.

"Terserah mas Erga aja. Hubungin aku aja kalo mas Erga udah di Jakarta" jawab Vyon yang merasa tidak nyaman karena berdiri diantara Kean dan Erga.

"Okee, nah udah dilantai 6. See you Vy" ucap Erga bersamaan dengan pintu lift terbuka dilantai 6. Vyon tersenyum kepada Erga kemudian keluar dari dalam lift tanpa melihat Kean.

***

Vyon berdiri di depan pintu bernomor 601. Pintu yang tidak tertutup sempurna. Vyon tersenyum, ia tahu kakaknya pasti sudah ada di dalam. Vyon bergegas masuk dan terkejut melihat keadaan apartemen yang berantakan. Ia membuka pintu kamar Arvin dan melihat Arvin yang sedang bekerja. Dihadapannya banyak tumpukan map-map dan keadaannya lebih memprihatinkan lagi, wajahnya yang tampan dan bersih kini ditumbuhi jambang, janggut dan kumis. Rambutnya juga tidak tertata rapi.

"Kak.." ucap Vyon pelan.

"Vy? Ayo masuk" ucap Arvin, Vyon melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar Arvin dan berdiri disamping kakaknya itu.

"Kakak kenapa? Aku ga pernah liat kakak kaya gini sebelumnya" suara Vyon bergetar.

"Pengen ganti suasana aja. Ada apa kamu ke sini?" tanya Arvin.

Oh My Idiot (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang