Menjauhnya Dirga

24.4K 1.7K 35
                                    

Setelah mendengar penuturan kejam dari Dirga, sekarang di sinilah Cantika di atas rooftop sekolahnya. Dia membentangkan tangannya dan memejamkan matanya berharap angin membawa seluruh beban hidupnya. Cantika memang lahir dari anak pengusaha yang notabenenya kaya raya. Tapi, siapa sangka dia kurang kasih sayang dan perhatian orang tuanya. Yang orang tuanya tahu hanya kerja, kerja dan kerja sampai Cantika berumur tujuh tahun entah sebuah kecerobohan yang dilakukan orang tuanya atau bagaimana Cantika tidak mengerti yang dia tau Mamanya hamil lagi. Yah, hal yang membuat Cantika senang luar biasa tapi, siapa sangka justru semenjak kehamilan Mamanya mereka sering bertengkar, Papa-nya jarang pulang ke rumah kalau pun pulang tidak lebih dari sejam lalu pergi lagi.

Sampai Adiknya yang bernama Syawal lahir ke dunia. Menurut Cantika itu suatu Anugerah akhirnya, dia tidak merasa kesepian lagi karena nanti dia merasa ada teman bicaranya. Sampai akhirnya suatu tragedi yang merenggut habis nyawa adiknya.

Dan disaat itu juga tujuh hari kemudian kedua orang tuanya bercerai dan memutuskan menikah kembali dengan pilihan mereka masing-masing. Dan di sinilah Cantika sendiri berjuang mati-matian tumbuh besar dengan Mboknya tapi, semenjak dirinya sekolah menengah pertama kelas tiga dia memilih tinggal di apartement, bagaimana dengan kedua orang tuanya? Mereka tidak peduli yang mereka fikirkan hanya mengirimkan uang kepada Cantika.

Ucapan Dirga kembali mengusik fikirannya. Dia berani bersumpah sesepi apapun dirinya dia berusaha mengatasi dirinya tanpa meminta bantuan orang lain.

Sampai akhirnya lamunannya pecah karena ada seseorang yang merangkulnya. Dia membisikkan kalimat yang menenangkan. "Gak usah takut gue disini sama lo, pundak gue setia untuk lo, dada gue rela untuk jadi samsak lo, asal gue mohon jangan lo nangis karena itu juga buat gue hancur." Suara itu milik Abid, kini Cantika membalas pelukan temannya tersebut. Entah mengapa bersama dengan Abid membuat Cantika nyaman dan terlindungi walaupun dengan Samuel dia merasakan juga tapi, dengan Abid lah yang lebih nyaman.

Abid masih setia mengusap lembut punggung Cantika berharap itu membawa ketenangan. Dia juga merasa kesal dengan Dirga yang berbicara seenak jidatnya dengan Cantika. Astaga, Abid berharap ucapan Dirga tidak membuat kejiwaan Cantika terguncang yang ia tahu Cantika adalah cewek terhebat yang dia kenal.

Pintu rooftop terbuka terlihat lah Arga yang menatap Abid dengan pandangan yang tak terdefinisikan.

Arga mengepalkan kedua tangannya dan berjalan cepat menarik Abid. Dan tanpa aba-aba dia memberi perhitungan ke Abid. "Brengsek! Pengkhianat!"

Bugh

Bugh

Abid bangun dan mengusap sudut bibirnya. "Lo gila hah, mau nonjok gue tanpa alasan!" Teriak Abid tidak mau mengalah.

Arga tersenyum sinis kearahnya. "Tanpa alasan hah lo bilang, lo temen macem apa sih otak lo dimana? Dua kali gue liat lo mesra dengan Cantika hah, otak lo dimana gue tanya?" teriak Arga berapi-api.

"Gue cuma nenangin dia dari ucapan Dirga gak usah bersikap kekanakan deh Ga!" Bentak Abid.

Ana yang melihat itu bisa melihat jelas bagaimana sorot mata itu masih mengharapkan Cantika, bagaimana Arga membelanya dan bagaimana kecemburuan Arga. Semuanya terasa nyata dan begitu menyakitkan untuk Ana.

bugh

Satu hantaman lagi di pipi Abid. "Lo tau gue suka sama Cantika brengsek masih lo embat juga!" Bentak Arga.

Putih Abu-AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang