3 - Revisi

11.1K 526 19
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul setengah 6, Sakura terlihat sudah menyelesaikan mandi paginya. Saat ini ia memakai kemeja putih dengan pita merah di tengahnya dan rok diatas lutut berwarna merah dengan corak titik-titik hitam kecil berwarna merah gelap. Ia memakai kaos kaki berwarna putih diatas mata kaki. Selesai itu ia memakai makeup tipis seperti biasanya.

Sakura berdiri didepan cerminnya, lalu memutar-mutar badannya. Ia menunjukkan raut muka seperti berpikir. Lalu ia langsung mengambil kuncir rambut berwarna merah yang sesuai dengan seragamnya hari ini. Dan bercermin ria lagi. Lalu ia tersenyum lebar melihat penampilannya yang menurutnya sudah rapih.

Ia segera keluar dari kamarnya tak lupa membawa barang-barang penting. Kaki kecil jenjangnya melangkah menuju ruang makan. Di sana sudah ada ibu dan ayahnya sedang mengobrol sesekali tertawa. Melihatnya Sakura langsung tersenyum sambil bersenandung yang membuat kedua orangtua menoleh ke arahnya.

"Morning, Tou-san, Kaa-san!" Sapa Sakura sambil mencium pipi kanan kedua orangtuanya.

"Morning, too. Sayang. Tumben kamu sudah siap jam segini," ucap Mebuki kepada anaknya. Sambil menyiapkan sarapan untuk anak tersayangnya.

"Saku sengaja bangun lebih pagi, soalnya Saku mau keliling Sekolah," jelas Sakura lalu ia melahap sarapan yang telah dibuat Mebuki.

"Loh, ngapain Saku?" Tanya Mebuki dan juga mendapat tatapan penasaran dari Kizashi. "Aku ingin mengenali Sekolah Sakura lebih dalam, Kaa-san!"

"Kenapa tidak saat istirahat saja, Saku-chan? Tou-san takutnya nanti kamu tersesat di Sekolah, kamu 'kan pelupa," ucap Kizashi. Memang yang diucapkan Kizashi benar, bahwa Sakura itu pelupa. Karena Sakura waktu Junior High School pernah tersesat saat mencoba balik dari supermarket sendiri dengan sepedanya. Dan berakhir ada seorang baik hati yang mengantarnya pulang.

Walaupun seperti itu, jika soal pelajaran ia selalu mendapat nilai bagus. Bahkan beberapa kali ia mendapatkan penghargaan karena kepintarannya itu. Tapi kelemahan dalam pelajaran hanya satu, yaitu pelajaran olahraga.

"Hmm... Bener juga, ya. Ya sudah nanti istirahat Saku minta tolong teman untuk mengantar Saku berkeliling!" Ucap Sakura.

Setelah perbincangan tadi, Sakura dan kedua orangtuanya melanjutkan sarapan mereka sambil bercanda. Sakura akhirnya berangkat ke Sekolah bersama Kizashi yang dikendarai oleh supir kepercayaan keluarganya.

***

Dilain tempat, terlihat Sasuke sedang sarapan sendiri. Ia memang tinggal sendiri di sebuah apartemen mewah yang ia dapatkan dari kerjanya sendiri. Walaupun orangtuanya termasuk kaya, ia lebih memilih mandiri. Seperti sekarang.

Pikirannya saat ini sedang dipenuhi dengan wajah gadis yang berhasil membuatnya merasa tertarik. Gadis berambut merah muda halusnya dengan tubuh mungilnya yang membuat dirinya sungguh gemas.

Pria itu pun tersadar kembali, ia langsung mengusap tengkuknya dengan muka yang sedikit merona.

Ah, apa yang kupikirkan tadi?!

Sasuke melanjutkan sarapannya dengan tenang. Setelah itu ia mencuci piring yang sudah ia gunakan untuk sarapan dan bersiap ke Sekolah.

Sasuke tinggal di lantai 14 yang merupakan lantai tertinggi dan terluas di lantai tersebut. Mungkin bisa dihitung dengan jari berapa orang yang tinggal disitu.

Sasuke melangkah menuju lift dan tak lama pintu lift terbuka dan ia langsung masuk dan menekan tombol G. Sampai di lantai dasar, ia segera menuju tempat parkir. Orang yang menjaga apartemen melihat kehadiran Sasuke langsung menyapanya, dan dibalas anggukan oleh Sasuke.

I Love U Sakura Where stories live. Discover now