that twelveth scent

Start from the beginning
                                    

Jungkook menyambut pelukan bibinya lalu tersenyum tulus.

"Iya..kookie juga kangen sama bibi"

Cherisha mendengar Jungkook memanggil dirinya dengan 'Kookie' tersenyum geli. Nama itu sangat lucu baginya.

"Bibi tau pasti hari ini den kookie mau kesini, makanya bibi bersih-bersihin villa ini."

"Iya bi, seperti biasa. Mau ritual hehehe"

"Ritual..?" Cherisha mengerjap bingung.

"Oh iya. Bi, ini ada temen kookie, namanya Cherisha. Cher, ini bibi pengurus villa aku." Jungkook memperkenalkan Cherisha pada Bibinya.

"Halo bibi...aku Cherisha.." Cherisha mengulurkan tangannya sambil tersenyum.

"Salam kenal neng Cherisha hehe..ternyata den kookie pinter milih ya". Bibi Minah tersebut manggut-manggut setelah menjabat tangan Cherisha.

Cherisha tersipu.

Jungkook jadi salah tingkah.

"Bi, nanti siapin di taman belakang ya kayak biasa."
Jungkook mengalihkan topik.

"Siap Den kookie!"

Jungkook menuntun Cherisha kearah teras villa.

"Tiap 2 minggu sekali aku dan para anggota basketku kesini buat sekedar ngumpul-ngumpul aja."

Cherisha menatap Jungkook

"Apa tidak sebaiknya aku seharusnya gak ikut aja..?" Cherisha ragu dengan keputusan Jungkook. Kalau dia membawa teman-teman basketnya bukankah dia perempuan sendiri nanti..?

"Tenang aja aku udah nyuruh Suga ajak Azura juga."

Cherisha mengerjap.

"Kamu udah undang Azura??"

Jungkook mengangguk sambil terkikik melihat wajah terkejut Cherisha.

"Mereka masih dijalan sekarang. Mungkin sekitar sejam lagi mereka baru sampe." Jungkook mendudukan dirinya dilantai teras.

Cherisha mengikuti Jungkook.

"Gimana....kabar Ravi..?"
Jungkook memulai percakapannya.

"Ehm...dia sudah pindah.."

Jungkook mengangguk kecil.

"Masih sakit tangannya?"

Cherisha melihat tangannya yang sudah pulih. Lalu menggeleng.

"Tenang aja..udah sembuh lama" Cherisha tersenyum.

"Terima kasih...."

Jungkook menoleh kearah Cherisha cepat.

"Buat apa Cher?"

"Buat semuanya...Kamu udah nolongin aku dalam banyak hal.."

"Gapapa..itu memang kemauanku."

"Aku benar-benar takut waktu itu. Ravi sangat menyeramkan. Aku gak nyangka dia bakal ngelakuin begitu sama aku. Dia sangat marah saat aku tidak memakai cincin yang dia buat. Aku tidak tahu itu cincin apa...lalu dia mengamuk.." Cherisha tidak sadar daritadi dia sudah menggigit kukunya sambil menekuk lutut dan meneteskan airmata.

Jujur saja, peristiwa itu terkadang masih terngiang.

Diculik. Disiksa.

Bagian mana yang tidak menyeramkan?

Jungkook yang menyadari itu langsung mendekap Cherisha kedalam dadanya sambil mengelus rambutnya.

"Dia sudah pergi...jangan diingat kembali.." Jungkook mengeratkan pelukannya.

Cherisha hanya pasrah dalam dekapannya. Karena memang dia juga sangat butuh.

Cherisha membalas pelukan Jungkook erat.

Cherisha berangsur tenang. Isakannya pun berangsur hilang.

Cherisha merasakan damai saat Jungkook mendekapnya seperti ini.

Dengan mata yang sembab serta hidung yang masih memerah, Cherisha mendongakan wajahnya kearah Jungkook.

"Kookie......bolehkah aku memanggilmu Kookie juga...?"

Jungkook menatap kebawah. Menatap wanita mungil yang didekapnya.

"Tentu saja, Cherry."

TBC
.

.

Mianhaeeee aku lama update TuT
Banyak tugas chinguyaaaa TuT

Btw...
Aku lagi super excited dengan Save Me!!!

Ohiya, chinguyaaa rekomen ke aku FF BTS yang jungkooknya masih bayi dong...kalo kalian tau T.T

Aku sangat gemas dengan my honey bunny kookiiieee💕💕

May 21, 2016

That SCENT (Jungkook BTS FANFIC)Where stories live. Discover now