that eleventh scent

2.2K 254 4
                                    

2 bulan kemudian . . .

"JUNGKOOK~~~" Wanita berambut pirang dengan dress berwarna pastel itu berlari-lari menghampiri pria yang tampak sedang duduk diteras rumahnya.

Jungkook hanya mendengus kasar sambil menatap jengah wanita pirang itu. "Ada apa kau kemari?" Jungkook bertanya dengan nada jengah.

"apakah salah untuk menemui seorang calon tunangan?" Sheryl tersenyum menang sambil memainkan ujung rambutnya.

"Aku bahkan tidak pernah berucap setuju untuk itu." Jungkook melangkahkan kakinya kedalam kamar di lantai dua rumahnya, meninggalkan Sheryl sendirian diteras.

Sheryl memasang muka kesalnya.

*flashback*

Jungkook menatap ayahnya sambil melongo dikamar rawatnya. "Cuma demi anak orang lain papa ngorbanin anak sendiri?"

"Papa hanya ingin membantu teman papa, Jungkook. Bukannya kalian sangat dekat dulu?"

"Kami sudah tidak dekat sejak 3 tahun yang lalu, pa. Setelah dia pindah tanpa penjelasan. Dan aku udah anggap dia tak ingin dekat denganku lagi."

"Teman papa butuh bantuan, nak. Hayolah. Kamu gak mau bantu papa? Papa sama dia udah dekat sekali dari kami masa sekolah. Kami berpikir jika kami menjadi besanan akan menguatkan persahabatan kami." Om Jeon melihat Jungkook dengan tampang memelas.

"Tanpa menjadi besanan, papa dan om Edward tetap jd teman, Pa." Jungkook menolak keras.

"Aku juga tau ini bukan sekedar perjodohan untuk mengikat persahabatan papa, untuk menyatukan perusahaan papa sama om Edward kan? Aku tidak setuju atas perjodohan ini."

Om Jeon menghela napas kasar.
"Apa karena wanita itu?"

Jungkook mengernyit.
"Papa tau Cherisha?"

"Mendengar adikmu yang melapor pada papa, bahwa abangnya mengantar seorang wanita pulang ke rumahnya." Om Jeon menyilangkan tangannya didepan dada.

"Kalau papa tau kenapa papa masih memaksaku setuju atas perjodohan ini?"

"Tak bisakah kamu membantu Papa, nak?"

"Aku selalu membantu papa sebisaku. Tapi tidak untuk pendamping hidupku. Aku bisa memilihnya sendiri. Aku tidak suka dipaksakan."
Jungkook menatap Om Jeon dengan rahang yang sudah mengeras.

Om Jeon mengusap wajahnya kasar.
"Baiklah jika itu maumu. Tapi papa mohon kamu kasih kesempatan dengan Sheryl. Dia sudah jauh-jauh datang dari Kanada untuk bertemu denganmu."

"Terserah." Jungkook tidak menghiraukan perkataan Om Jeon lagi. Dia kembali berbaring diatas ranjang pasiennya sambil menutupi badannya dengan selimut.

-EndOfFlashback-

Jungkook menutup pintu kamarnya dan tak memerdulikan "tamu tak diundang" nya. Dia menjatuhkan badannya sambil membuka iPhone-nya.

Tangannya yang seakan otomatis, langsung memencet kontak Cherisha untuk menelponnya.

Tuuut.....Tuuuut.....

Setelah lama berdering tidak ada jawaban didapatnya. Jungkook mendesah frustasi.

Ini mungkin sudah ke-1000 kali Cherisha menolak berkomunikasi ataupun bertemu dengannya.
.
.
.
.
.
Cherisha menatap datar hp-nya tang berdering.

'Kookie is calling'

Tak lama kemudian deringan itu berhenti.

Ini sudah kesekian kalinya dia menolak berhubungan dengan Jungkook sejak dia keluar dari rumah sakit.

That SCENT (Jungkook BTS FANFIC)Where stories live. Discover now