that twelveth scent

2.1K 244 3
                                    

Cherisha sedang duduk didalam mobil sambil menatap diam kearah jalan didepannya. Dia bingung dengan apa yang terjadi sekarang.

'Apa dia berusaha menculikku?' Cherisha sambil memegang dagunya

'Ah...mana mungkin. Dia temanku. Dia sudah menolongku berkali-kali.' Batin Cherisha.
Cherisha menggeleng kepalanya.

Jungkook melihat ekspresi yang dikeluarkan Cherisha benar-benar menggemaskan.

"Maaf aku mengajak secara tiba-tiba. Wanita itu sangat menggangguku maka dari itu aku sangat ingin keluar dari rumahku cepat. Tidak apa-apa kan..?" Jungkook menoleh sessat ke arah Cherisha lalu kembali fokus menyetir.

"Tapi...jungkook..kita mau kemana? Kenapa kamu tak membawaku pulang saja jika itu alasanmu?" Cherisha memperhatikan plang jalan tol. Arah mobil Jungkook sekarang menuju puncak. Dan itu sudah pasti jauh dari rumahnya.

"Bukankah aku pernah mengajakmu pergi berdua? Namun...kita belum sempat-sempat melakukannya."

Cherisha mengangguk polos.

Dia sebenarnya bingung. Seharusnya dia menolak dan meminta keras untuk pulang. Namun, dia tak bisa membohongi juga bahwa dia merindukan orang disampingnya ini.

"Jungkook....."

"Cherry....."

Sahutan mereka keluar bersamaan.

"Ah lebih baik kamu duluan." Jungkook mengalah.

Cherisha menggeleng, "tidak, kamu saja"

"Ah baiklah.....". Jungkook berdeham sebentar lalu melanjutkan kalimatnya. "Aku hanya ingin bilang...bahwa ucapanku saat dirumah sakit itu..aku benar-benar serius. Sheryl hanyalah teman lamaku. Aku tidak memiliki sedikitpun rasa padanya. Dan aku serius dengan ucapanku." Jungkook menoleh kearah Cherisha dengan mata tegasnya.

Cherisha termangu. Tak lama kemudian, Jungkook melihat kearah jalannya kembali.

"Aku......". Cherisha speechless. Dia tadi ingin bertanya tentang masalah itu. Ada hubungan apa Jungkook dengan wanita itu? Dan kenapa dia menyatakan suka pada dirinya saat ada wanita lain disisinya. Ternyata Jungkook sudah menjawabnya semua.

"Ya Cherry?"
"Aku...aku juga serius..."

Jungkook mengerem mobilnya karena saat itu tol sedang macet. Dia menhhunakan kesempatan tsb untuk memandang Cherisha.

"serius...?"
"Aku kangen kamu." Cherisha mengalihkan pandangannya kearah sampingnya dengan pipi yang merona.

Jungkook melongo tak percaya. Dia baru saja mendengar Cherisha kangen padanya. Walaupun itu bukan kata 'suka' namun dia merasa ada secercah harapan untuk merebut hati gadis ini. Jungkook tersenyum lalu mengelus surai hitam Cherisha lembut. Dia pun kembali fokus pada jalan didepannya karena jalan tol tsb sudah berangsur normal kembali.

'Eh?!?!'

.
.
.

"Woahhh....ini rumah siapa??" Cherisha melihat sebuah rumah kayu yang cukup mewah.

"Ah ini..? Villa keluargaku. Kami biasanya kumpul-kumpul disini setiap liburan. Ayo masuk."
Jungkook menuntun Cherisha ke rumahnya.

Jungkook mengambil kunci didalam kantong celananya lalu membuka pintu tersebut.

Jungkook dan Cherisha masuk ke dalam villa.

"Bi? Bi Minah?" Jungkook mencari bibi pengurus villa ini.

Tiba-tiba seorang wanita paruh baya yang sedang memakai apronnya keluar dari dapur.
"Den Kookie!! Masya Allah!! Akhirnya ketemu lagi! Bibi kangenn" sambil memeluk majikannya yang sudah dianggap seperti anak sendiri.

That SCENT (Jungkook BTS FANFIC)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt