that fourth scent

3.3K 321 11
                                    

Setelah kejadian kemarin...

Cherisha tidak berani menatap Jungkook langsung. Setiap dia berpapasan di kantin ataupun Jungkook yang sengaja ingin bertemu, dia selalu menghindar. Sudah seharian Jungkook tidak melihat Cherisha secara tatap muka di sekolah walaupun dia sering melihat Azura maupun Suga, teman sekelasnya. Jungkook berniat untuk berusaha bertemu dengan Cherisha besok.

Hari kedua untuk berjuang pun dimulai...

Cherisha berjalan cepat ke kelasnya. Hari ini dia tidak bisa bareng Azura karena temannya sedang demam. Dia menghela napas frustasi karena tamengnya sedang tidak hadir.

'Bagaimana ini..? bagaimana jika Jungkook itu datang lagi? aaaah!! aku tidak siap bertemu dengannya!' pipi merah meronanya sudah muncul saja pagi-pagi.

Cherisha merasa bahunya ditepuk dari arah belakang, dia pun menoleh. Cherisha terkejut bukan main. Ravi.

"K-k-k-kamu ngapain disini?!" dia merutuk dirinya sendiri yang datang lebih awal ke sekolah.

'Ya Tuhan...!! Cobaan lagi...!'batinnya menangis. Dia sedang berada dikantin. Dia memang biasanya masuk sekolah lewat gerbang belakang yang dekat kantin. Jarak kantin dan pos satpam sekolah pun tidak dekat. Membuat kekhawatirannya menjadi-jadi.

"Cherisha, aku mohon. Jangan kabur seperti kemarin lagi. Yang ku mau cuma ingin sama kamu. Itu aja." Ravi memegang kedua tangan Cherisha erat. Cherisha meronta agar dilepaskan.

"Lepasin!"

"LIAT AKU, RISHA!!" Ravi membentak. Membuat Cherisha terdiam. Dia tau ini bukan pertanda baik. Jika Ravi sudah memanggilnya 'Risha'. Membuatnya teringat kejadian dulu. Kejadian yang membuat dia hampir mati rasa. Badan Cherisha bergetar hebat.

Dia menahan airmata yang hampir jatuh dari matanya. Dia masih berusaha melepaskan tangannya dari Ravi. Semakin dia berusaha melepaskan , semakin kuat Ravi menggenggam.

Cherisha semakin nekat untuk menatap mata Ravi. Mata itu menggelap. Seperti dulu. Ini bukan Ravi yang dikenalnya. Dia tidak ingin lemah. Dia menendang kaki Ravi sekuatnya dan menggigit tangan yang mencengkeram tangannya kuat. Sampai Ravi mengaduh kesakitan dan melepaskan cengkeramannya. Cherisha pun berlari secepat mungkin.

Hingga dia melihat seseorang yang membuatnya terasa tertolong.

.

.

.

Jungkook yang jalannya mengarah ke kelas dan sengaja datang lebih awal untuk melaksanakan rencananya, mendengar suara seperti bentakan.

'Risha?' Jungkook berpikir. Tapi tak dia hiraukan. Dia tetap berjalan hingga sampai tertubruk seseorang.

"ah!"

Jungkook terkesiap. Dia merasa tubuhnya seperti direngkuh kuat.

Jungkook mengarahkan matanya kebawah.

Jungkook terkejut kembali. Cherisha memeluknya. Matanya melebar sempurna. Degupan jantung tak bisa dihentikan. Dia mencoba untuk membalas pelukan tersebut pelan-pelan. Gugup.

Namun, dia sadar ada yang janggal. Kemeja putih seragamnya terasa basah dibagian dadanya. Terdengar pula suara isakan dari Cherisha. Cherisha menangis?

Hatinya dilanda kekhawatiran. Jungkook mengusap-ngusap rambut Cherisha pelan. Hingga lama. Hingga Cherisha merasa tenang.

"Cherisha..."

Dia merasa Cherisha sudah tenang karena punggungnya sudah tak bergetar. Namun, dia tak mendapat respon dari panggilannya. Lalu, Jungkook berusaha melihat wajahnya. Dia mengendurkan pelukannya sedikit lalu mengangkat dagu Cherisha sehingga terangkat wajahnya. Cherisa.....tertidur?..sambil berdiri..?

That SCENT (Jungkook BTS FANFIC)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ