Bagian 3

4.6K 190 2
                                    

Keempat gadis cantik itupun berlalu menuju penjara emas mereka. Kembali melakukan rutinitas mereka sebelum mereka bersiap untuk libur semester dan pulang kekampung halaman mereka.
Setelah kejadian itu, Puri dan David semakin dekat. Ditengah kesibukan mereka, komunikasi terus terbina. Perlahan Puri mulai merasakan perhatian David kepadanya. Davidpun sering mengajaknya keluar dari Penjara Emasnya tanpa membuat Puri lupa akan dunianya. Puri mulai menaruh hati pada Lelaki perwajah ganteng itu.
Tanpa terasa dua bulan sudah mereka berteman dekat. Pagi itu David hendak mengajak Puri kesuatu tempat. David akan menjemput Puri jam dua siang seperti biasa. Namun hari ini tak seperti biasanya, david yang biasanya on time sampai pukul 14.45 ia belum juga datang. Bahkan tanpa kabar apapun. Bahkan sampai sore tak ada kabar satupun dari David. Hal itu membuat Puri jengkel sekaligus kawatir.
"Mungkin dia lagi ada kesibukan yang gag bisa ditunda makanya dia gag bisa menghubungi kamu Pur..." kata Intan mencoba menenangkan Puri didalam tangisnya.
"Coba deh loe telpon lagi... siapa tau udah aktif."
Puripun mencoba menghubungi hp David. Kali ini nyambung dan diangkat. Namun ternyata yang mengangkat bukan David melainkan orang yang mengaku menemukan hp itu di yang jatuh diterminal.
"Udah loe tunggu aja siapa tau bentar lagi dia akan menghubungi loe. Ok."
"Kamu dimana sih Vid? Gak biasanya kamu telat kayak gini?" Batin Puri sambil terus melihat tetesan hujan yang semakin deras. Sederas air matanya yang mulai menyaingi hujan didepannya
Pikirannya bercampur aduk tentang keadaan David. Mulai dari dia lupa akan janji padanya, dia ada kesibukan sampai terjadi suatu hal buruk padanya. Namun perlahan Puri menepis satu persatu dugaannya karena hal itu akan semakin membuatnya terluka.
Ingatan akan peristiwa perih itu memang membekaskan luka yang teramat menyakitkan untuk puri.
Namun waktu harus terus berjalan. Kejadian itu telah berlalu, dan mungkin memang takdir belum berpihak padanya. Puri mulai bisa melupakan bayangan David dari ingatannya. Meski ia butuh waktu hampir satu tahun untuk itu. Seperti sekarang ini. Puri telah bisa membuka hatinya untuk orang lain, meski setiap hujan datang ingatan akan David muncul kembali. Namun Puri tak pernah menyesali hal itu.
"Pur... dicari Radit tuh." Kata Intan mengagetkan puri. Membuat puri kembali kedunia nyatanya.
"Radit?" Kata Puri meyakinkan pendengarannya
"Iya katanya dari tadi loe ditelpon gag bisa-bisa."
"Yaudah thanks." Kata Puri sambil berjalan menuju ruang tamu kosnya.
"Ada apa Dit... sorry tadi gue lagi tidur jadi gag tau kalau loe telpon." Kata Puri sambil duduk didepan Cowok manis berhidung mancung itu.
"Ada yang mau gue tanyain ke loe."
"Apa?" Tanya Puri bingung
"Gue tadi gag sengaja nemuin foto ini..." Kata Radit sambil menunjukkan foto yang sangat Puri kenal. Foto itu diambil saat Puri dan David pergi ke Bromo bersama teman-temannya yang lain.
"Loe dapetin foto itu darimana? Terus apa yang mau loe tanyain? Itu foto udah lama banget." Kata Puri menyembunyikan perasaannya
"Jadi bener ini loe? Kapan loe kenal david?"
"Loe kenal David?"
"Iyalah... dia sahabat gue dari kecil."
Puripun menceritakan semua yang pernah ia lakukan bersama David. Mulai dari mereka pertama bertemu dan saat mereka dekat. Bahkan saat tiba-tiba David menghilang.
"Jadi cewek yang selalu diceritain David itu loe..."
"Loe tau dimana David sekarang? Gue pengen ketemu dia."
"Jadi loe belum tau apa yang udah terjadi sama David?"
"Emang apa? Soalnya terakhir gue berhubungan sama dia itu satu hari sebelum dia menghilang."
Radit menghela nafas panjang. Seakan ingin melepaskan semua beban berat yang sedari tadi ia pikul.
"Ada apa Dit? Ada yang loe tau tentang David?"
"Besok pagi loe ada acara?"
"Enggag sich... kenapa?"
"Besok loe ikut gue."
"Kemana?"
"Udah ikut aja... besok gue jemput habis subuh ya?"
"Habis subuh?"
"Iya... udah gag usah banyak tanya. Yaudah gue pulang dulu. Gag usah terlalu berpikir macam-macam. Inget."
"iya. Loe hati-hati."
Radit hanya membalas dengan senyuman dan berlalu meninggalkan Puri yang masih terus bertanya-tanya apa rencana Radit sebenarnya. Dan apa yang sebenarnya Radit ketahui tentang David.

HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang