1.1

2.2K 195 23
                                    

Alaska's POV

Aku dan Luke harus menunggu Michael yang katanya akan menjemput kita berdua buat pergi ke kampus. Ya katanya biar mobil Luke tetep di basement aja, gausah ditaro di markas mereka.

Tiba-tiba iPhone Luke berbunyi menandakan telepon masuk. Dia pun segera menjawabnya.

"Al, Michael udah di lobby" ucap Luke. Luke pun segera membawa kopernya sama seperti koperku.

Sesampainya di lobby, mobil Michael sudah bertengger disana.

"Kalian berdua, lama banget sih astaga" ucap Michael saat kita berdua baru saja sampai.

"Sorry Mike" ucapku.

Luke pun segera membuka bagasi dan menaruh kopernya juga koperku ke dalam. Dan kami berdua segera masuk ke dalam mobil menyusul Michael yang sudah siap di kemudi dari tadi. Luke duduk didepan bersama Michael sedangkan aku dibelakang sendirian.

Tak berapa lama, mobil ini sampai di basecamp Luke dan kawan-kawannya. Bukanya kita kuliah dulu baru lanjut ke Hawai.

"Kok malah ke basecamp?" Tanyaku.

"Well, anak-anak males ngampus" jawab Mekel santai. Manthab jiwa. Kalo kaya gini terus, aku ga akan lulus-lulus.

Aku segera turun duluan dari mobil dan masuk kedalam basecamp. Dan ternyata disana sudah sangat ramai. Bahkan Kendall dan Harry sudah disini duluan.

"Hi guyss" sapaku sedikit berteriak ke mereka semua.

"Akhirnya dateng juga. Ayok langsung capcus kita" teriak Ashton.

"Naik apa?" Tanyaku bingung.

"Lo ga liat mobil van didepan? Kita naik itu dan barang2 kita pake mobil Calum. Nanti supirnya yang bawa" jelas Cara. Gila si kelum niat kali ngajak jalan-jalannya.

Karna Michael baik, jadi dia yang memindahkan koperku ke mobil Calum.

Setelah semua masuk, akulah yang terkahir masuk. Dan kursi kosong yang tersisa ada di sebelah Ashton. Segera saja aku duduk disitu. Luke? Dia duduk sama Mekel karna Chrystal kaga ikut.

Mereka semua sibuk dengan perbincangan mereka masing-masing. Keculai Cara, karna sekarang dia berada disebelahku dan tidur. Ya daripada dia ngenes.

"Al" ucap Ashton membuka suara.

"Kenapa?" Tanyaku.

"Hubungan lo sama Luke sekarang gimana?" Tanyanya balik.

"Gimana apanya sih Ash, ga gimana-gimana kok" jawabku sedikit acuh. Jujur, kalau ada yang bertanya tentang perasaanku ke Luke, ya jujur aku suka sama dia mungkin sayang atau apalah.

"Alah-alah" ucap Ash sambil mencolek daguku.

"Ashtooooooonnnnn" ucapku sedikit teriak karna Ashton sekarang malah menggelitiki pinggangku.

Luke's POV

Sekarang aku sedang sibuk memperhatikan Ashton dan Alaska dari belakang. Sungguh, mereka berdua sangat membuatku panas. Ashton sibuk menggelitiki pinggang Al, aku saja suaminya belum pernah memegang pinggangnya. Eh, udah udah pas tidur.

Dengan semangat yang membara karna batas kecemburuanku sudah tak bisa ditahan, aku segera berjalan ke arah Ashton dan Al, Michael yang melihat dan tau kalau aku cemburu hanya tertawa dari arah belakang.

"Ash, gue duduk situ dong" ucap gue sesantai mungkin.

"Oow, ada yang cemburu. Sorry bro gue ga maksud" Ashton pun berdiri dan pindah ketempatku, dengan cepat aku menyuruh Al masuk kedalam untuk duduk ditempat Ashton dan aku duduk di tempat Al.

"Kok lo ngusir Ashton sih?" Tanya Al sedikit sarkas.

"Gue cuma pengen duduk sebelah lo. Gue kan suami lu" belaku, aku takut Al tau kalau aku cemburu.

"Udah gitu doang?" Tanyanya.

"Iya" jawabku singkat. Dan dia tak membalas ucapanku melainkan wajahnya langsung menghadap ke arah jendela. Apa aku salah ngomong ya?

Tak berapa lama kemudian, kita sampai di bandara. Dengan segera, kami membawa koper kami masing-masing dan berjalan ke terminal khusus. Jelas khusus, karna kita akan terbang dengan pesawatku.

"Al, perlu gue bantu ga bawanya?" Iyalah, bayangin aja Al udah bawa koper dia bawa backpack juga. Dasar cewe.

"Gausah Luke, ga enak gue ngebebanin lu" jawabnya.

"Tapi lu cewe masa bawa barang banyak gitu. Sini backpack lu biar gue yang bawa" ucapku sambil mengambil backpacknya yang sudah bertengger di punggungnya dari tadi. Dan dengan pasrah, Al memberikan backpacknya kepadaku.

Alaska's POV

Sebelum masuk kedalam ruang tunggu, kita semua memberikan barang-barang kita kepada petugas khusus untuk ditaruhnya didalam bagasi.

Aku melihat bahwa anak-anak berkumpul menjadi satu dan sangat berisik di ruang tunggu. Tapi, aku merasa ingin sendiri dan memiliki suasana yang tenang. Aku pun mencari pojok ruangan untuk menyendiri dan memasangkan earphone ketelingaku.

Lagu All I Ask dari Adele lah yang sedang berputar dari iPodku. Baru setengah lagu berjalan, seseorang membuka salah satu earphoneku.

"Ishh" desisku.

"Mojok aja lo" ucapnya.

"Car, kalo lo mau bercanda mending ke mereka noh. Gue lagi ga mood bercanda" ucapku dan segera memasangkan earphoneku lagi.

"No no no, gue ga mau bercanda Al. Gue mau cerita ke elo" ucapnya serius, tapi sebelum bicara dia menarik paksa earphoneku lagi.

"Cerita apa?" Tanyaku yang sekarang mencoba menghadap ke arahnya.

"Salah ga sih gue suka sama orang yang udah punya pacar?" Tanyanya sambil sedikit menundukan kepala.

"Ya gimana ya. Masalahnya kita ga bisa nyalahin cinta" jawabku sebisanya.

"Iya, gue tau. Masalahnya gue bingung kenapa gue bisa suka sama orang yang udah punya pacar" ucapnya lagi.

"Car, siapapun orang yang lo suka itu, gue yakin di dalam dirinya pasti ada yang bisa bikin lo nyaman setengah mampus. Lo sendiri aja jarang banget jatuh cinta" ucapku mengingatkan.

"Iya sih, yaudahlah gue jalanin aja yang ada kali ya. Gue balik ke anak-anak ya Al, bye" ucap Cara sambi melambaikan tangan dan pergi kembali ke arah anak-anak.

Apa Cara suka sama si bunglon?

Di vomment inget!
Tadinya gue mau update besok, tapi kasian ama lu semua jadi update sekarang dah. Satu lagi, jan lupa baca ff gua yg 'friend' ya dan vomment juga.

Forced Marriage // L.H Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα