1.0

1.8K 190 25
                                    

Alaska's POV

Luke, seenak jidat mengambil iPhone-ku dan sekarang aku cengo karna Cara dan Mekel sibuk ngobrol berdua. Sedangkan Luke? Tau dah tuh orang dimana.

"Cewee" panjang umur. Baru juga dipikirin.

"Mana hp gue?" Tanya gue langsung.

"Nih" jawabnya sambil memberikan iPhone-ku. Aneh, pasti dia udah buka-buka. Jangan sampe dia buka gallery, ntar ketauan kalo aku pernah foto dia pas tidur.

"Kenapa lu senyum-senyum?" Tanyaku.

"Gapapa. Tiket nonton siapa yang megang?" Tanya Luke.

"Mekel" jawabku singkat padat. Luke pun segera membeli popcorn dan minuman. Entahlah.

Sedangkan aku? Aku mau mengecek iPhone-ku dan game-ku. Kunyalahkan iPhone-ku dan taraa...............
Lockscreenku adalah gambarnya saat dia tertidur. Sialan, dia pasti sudah melihatnya.

Saat aku membuka password di iPhone-ku. Terpampang lagi dengan jelas wallpaperku yang tadinya Cameron Dallas sekarang berubah menjadi wajahnya. Segera kubuka gallery dan waww, dia selfie sebanyak 7 kali. Dari muka sok ganteng sampe jelek.

Tiba-tiba yang dari tadi dipikirin dateng dengan Mekel dan Cara.

"Ayok masuk, cinemanya udah dibuka" ucap Cara.

"Wait, wait, wait. Kenapa lu? Kok mukanya ditekuk?" Tanya Cara bingung.

"Au" jawabku dan langsung pergi duluan.

Luke's POV

Pasti dia ngambek karena aku tadi. Mulai deh marah lagi.

"Kenapa Luke?" Tanya Mekel sambil menunjuk Al yang sedang dikejar Cara.

"Tadi hpnya gue bajak. Udah itu doang" jawabku sambil sedikit tertawa.

"Set dah, lu suami istri kaga bener amat" balas Mekel.

"Kan gua cuma iseng" jawabku.

"Kaya ga kenal Al aja" ucap Mekel sewot sendiri. Set ya.

"Lah masa gua ga kenal istri sendiri"

"Ishh, kesel aku sama maz luke"

Ternyata Cara dan Al sudah di cinema duluan. Aku pun dan Mekel menyusul mereka.

"Gue gamau duduk disebelah Hemmings" ucap Al ketika aku dan Mekel sampai dibangku dimana kita duduk.

"Sabar Luke" ucap Cara menahan tawa.

"Ga ikhlas gausah ngomong" ucapku ikutan ngambek.

"Alay lu pada berdua" ucap Mekel.

Bodo aha alay, biar asik kali. Kalo yang ngambek satu doang kan ga seru.

Sekitar 85 menit ini film diputer, aku malah tidak bisa fokus karena kepikiran kalo Al beneran marah gimana. Apa beliin dia satu set bikini VS bisa kali ya?

•••

Film pun selesai. Ķita berempat memutuskan makan terlebih dahulu di food court. Al memesan steak, Cara fish and chip, Mekel memesan steak juga sedangkan aku? Lasagna.

Asal kalian tau, wajah Al dari tadi masih menunjukan kalau dia masih kesal denganku. Karena wajahnya sangat jutek.

"Car, nanti lu mau beli apa dulu gitu buat besok jalan?" Tanyaku.

"Ngapain lu nanya ke gue? Eh tapi kayaknya gue mau beli bikini baru" jawabnya.

"Ikut" ucap Al memelas dan Cara hanya mengangguk-angguk saja. Dan ini kesempatan emas.

Alaska's POV

Selesai makan, aku dan Cara segera berjalan menuju toko VS. Cara segera mencari bikini yang cocok dengannya. Sedangkan aku? Aku malah mencari lotion karena lotion-ku sudah hampir habis.

"Ga beli bikini?" Tiba-tiba Luke datang tidak tau dari mana.

"Males" jawabku singkat, padat, jelas.

"Gue yang bayarin?" Tawarnya. Mayan kali yak, kan jadinya aku ga ngeluarin duit.

"Apapun yang gue pilih?" Tanyaku.

"Iya, lotion lo sekalian dah" ucapnya lagi. Dan seketika wajahku mengembang berseri-seri. Aku segera berlari ke arah bikini dan mencari yang cocok denganku.

Aku segera mencari bikini yang pas denganku. Jadi aku hanya membeli 2 pasang bikini dan 2 botol lotion. Dan itu semua, Luke yang membayar.

"Thanks Lukey" ucapku padanya setelah selesai membayar. Dan dia hanya tersenyum kecil.

Setelah itu, aku dan Luke segera pamit pulang duluan karna jam sudah menunjukan pukul 8 malam. Bayangkan, berapa lama kita di mall? Lama bukan.

Kami segera masuk ke mobil dan segera pulang. Sesampainya di apartemen, aku segera membereskan baju-baju untuk empat hari kedepan sedangkan Luke mandi duluan.

Entah sejak kapan Luke selesai dari mandinya, tapi ia hanya menggunakan boxer-nya saja dan mencoba mengambil koper-nya yang terjepit diantara rak dan lemari. He looks so hot.

"Al, bantuin gue kek" teriaknya dari ruang tengah. Gosh, apa dia pengen bikin aku klepek-klepek di tempat.

"Bentar" balasku teriak tak mau kalah. Aku pun segera berlari ke arahnya dan mencoba mengambil koper-nya yang terjepit. Sedikit dorongan pada rak maka koper Luke berhasil dilkeluarkan.

Daripada aku mati ditempat, aku beralasan untuk mandi agar aku bisa menjauh sedikit darinya.

•••

Jam sudah menunjukan pukul 11 malam, tapi Luke belum juga selesai membereskan bajunya untuk pergi besok. Dia terus bertanya kepadaku 'bagusan yang kanan atau kiri?' Dia pikir dia perempuan?

Dan hingga sekarang, aku masih menjawab pertanyaanya. Padahal aku sudah sangat mengantuk. Tapi pada akhirnya aku memutuskan tidur juga.

Luke's POV

Yah, Al tidur lagi. Padahal kan dia yang bisa nilai baju yang nanti lebih bagus aku pake. Sebelum aku melanjutkan beres-beres lagi. Aku menyempatkan diri untuk sekedar menyelimuti Al dan mencium keningnya 'oopps'. Entahlah, sepertinya aku mulai menyukainya.

Sekitar setengah jam kemudian, aku baru selesai membereskan semua peralatan dan baju untuk besok. Dengan cepat, aku segera tidur disebelah Al dan belum aku tidur 100%, tangan Al sudah melingkar diperutku. Mungkin dia kira, aku itu guling. Ya Al, aku guling portable-mu. Kan bisa dibawa kemana-mana.

Ini part ke-10 untuk kalian yg gasabar nunggu. Udah gue publish, jangan lupa di vote sama comment. Jangan cuma minta update doang, kay!

Forced Marriage // L.H Where stories live. Discover now