0. 5 : First Day Of College

2.1K 179 5
                                    

[Alaska's POV]

Hari ini hari pertama aku dan Luke masuk kuliah lagi, oh males banget. Tadi malam Luke tidur di sofa, entahlah.

Aku berjalan menuju ruang tengah ternyata Luke masih tertidur dengan sangat - sangat pulas mungkin, dan dia sangat tamp-ehh abaikan.

"Lucas bangun kalo lu ga mau terlambat" teriakku karna aku sedang di dapur membuat sarapan untuk pria idiot.

"Don't call me Lucas" teriak Luke tak mau kalah.

Sekitar setengah jam kemudia Luke datang ke dapur dengan bajunya yang sudah rapih.

"Mana sarapan gue?" tanya Luke.

"Ada di pan, males gue angkatnya" ucapku lalu duduk di depan Luke.

"Pancake? Maple sryrupnya mana Al?" tanyanya lagi.

"Gue belom beli, pake madu aja" tegasku.

"Yaya" jawabnya malas.

"Oh ya, mom Liz udah ngantur semua mata pelajaran kita. Jadi kita bakal banyak sekelas" ucap Luke.

"Dengan orang idiot macam lu? Duh ga banget dah" teriakku frustasi.

"Eh kata mom Liz kan hampir, berarti ada pelajaran yang ga bareng dong?" tanyaku.

"Ya, ada 2" balas Luke dengan mulut penuh pancake.

••

Jam pertama masih jam 8 sedangkan aku dan Luke sudah sampai jam setengah 8. Ya walaupun cuma beda 30 menit lebih cepat tapi nunggu dosen tuh udah kaya nunggu antrian pizza, lama banget.

"Al, sekelas kan?" tanya Luke saat kita berdua turun dari mobil. Karena aku malas menjawabnya jadi aku hanya angguk - angguk saja.

Aku dan Luke berjalan melewati koridor kampus dan banyak pasang mata yang melihat kita karena :
1. Kita 3 hari tidak masuk bersama.
2. Kita jalan bersama, padahal tadinya
kita tidak dekat.

"Luke, liat deh banyak yang ngeliatin kita" ucapku ke Luke.

"Udah biasa gue" jawab Luke datar.

"Yaiyalah lu biasa, orang emang lu juga kalo lewat mana mana daerah kampus lu bakal jadi tontonan gratis cabe - cabean" ucapku memalingkan wajah ku dari Luke.

"What? Tontonan gratis? Cabe - cabean? Enak aja" jawabnya tak terima.

"Terserah" ucapku lalu dia diam tak membalas.

"Al" ucap Luke tiba - tiba.

"Kenapa?" jawabku.

"Kayaknya banyak anak cewe yang melototin lu deh" ucap Luke lagi.

"Bodo ah gue" balasku tak peduli tapi memang kenyataanya aku tidak terlalu peduli hal seperti itu.

••

Sudah hampir 2 jam Mr.Blare a.k.a guru bahasa prancis cuap - cuap di depan kelas. Luke yang duduk disebelahku malah asik mainin iPhonenya yang dimainin di bawah meja.

"Baiklah semua, jangan lupa pr yang saya beri dikerjakan. Saya harus keluar terlebih dahulu karena ada rapat. Terima kasih" ucap Mr.Blare lalu setelahnya keluar anak - anak bersorak ria.

Luke langsung pergi entah kemana setelah Mr.Blare keluar dan aku akan jadi kambing conge kalau Cara dan Kendall tidak ada disini.

Jadi kuputuskan keluar kelas menuju cafetaria. Disana aku melihat Kendall dan Harry sedang berbincang - bincang dan sesekali tertawa. Aku ingin ke meja Kendall tapi tak enak dengan mereka. Yang ada aku ganggu mereka pacaran, jadi kuputuskan untuk ke taman saja.

Disana ada ayunan yang lumayan besar dan biasanya Cara akan duduk disana jika bosan. Aku terus mencari - cari apa ada Cara. Ternyata dia duduk di ayunan paling ujung sambil membaca novelnya.

"Bitch" ucapku tiba - tiba.

"What the hell are you doing here?" teriak Cara, mungkin dia sedikit kaget.

"Nothing, I'm bored darl" ucapku sok imut.

"Eww, menjijikan. Bukanya lu ada kelas?" tanya Cara tanpa memalingkan matanya dari novelnya.

"Ya harusnya, tapi kan dosen lagi pada rapat" jawabku.

"Oh iya ya, oh ya besok temenin gue ya ke carnaval" ucap Cara semangat tapi tetep aja matanya ga berpangling.

"Gila lo, gue udah gede ah males" rengekku.

"Please, gue jemput deh" bujuknya.

"Iya Cara iya" ucapku dengan penuh penekanan.

"Aww, thanks babe" ucap Cara langsung memalingkan matanya dari novelnya yang sedari tadi dia baca.

"Don't call me babe, I'm not your babe".

"Yaya, karena lu kan bebebnya Lucas ya?" godanya.

"Lu kan tau, gue sama dia nikah karena apa" ucapku.

"Ya tapi kan kali aja nanti kalian malah saling jatuh cinta, bisa karena terbiasa" goda Cara lagi.

••

Sekarang aku berada di dalam mobil bersama Luke. Setelah jam pelajaran terakhirku dan Luke sudah selesai, Luke langsung menarikku ke mobil. Katanya sih dia ingin cepat pulang, males dengan keadaan kampus yang membosankan.

"Luke, kayaknya ini bukan jalan ke apartemen deh" ucapku dengan mata yang masih ke arah luar.

"Emang bukan, ayolah Al. Gue mau makan siang dulu, lu pasti juga laper kan?" tanya Luke.

"Ya gue laper tapi masa mau makan siang aja harus muter - muter gini" balasku.

"Ya biar orang kayak lu yang wawasan tentang jalanannya pendek bisa tau jalanan dengan baik dan benar" ucap Luke seperti mengejek.

Aneh Luke, kemaren selama dua hari dia baik banget. Kok sekaramg giliran kita mulai masuk kuliah dia kaya jutek nyembunyiin sesuatu.

Aku dan Luke masuk ke dalam restoran yang dipilih Luke untuk makan siang. Aku dan Luke sama - sama memesan fish and chip sedangkan minumnya lemon tea.

Aku dan Luke makan dengan keadaan yang benar - benar hening, hanya suara dentuman piring dengan garpu ataupun pisau sesekali.

Kira - kira setengah jam kita sudah selesai makan dan kita langsung pulang menuju apartemen.

"Luke, lu tuh kenapa sih?" tanyaku saat mobil sudah mulai berjalan.

"Kenapa apanya?" tanyanya balik.

"Ya kemaren lu baik sama gue malah care, sekarang lu malah kaya diemin gue kaya nyembunyiin sesuatu" jawabku.

"Gapapa lagi Al, gue ga nyembunyiin apa - apa dari lu" jawabnya sambil sesekali terkekeh.

••

Luke's POV

Sebenarnya aku sedikit dingin dengan Alaska karena ada suatu hal yang bisa bikin hubungan aku dan Al tersebar.

Bukan cuma itu, Al juga bisa di bully habis - habisan oleh satu perempuan yang tidak punya perasaan.

Jacy, ya dia perempuan yg menyukaiku dan mempunyai banyak ancaman dan mata - mata. Aku bahkan ingin pindah kampus kalau begini, tapi mana bisa.

"LUKE" teriak Al dari luar kamar.

"KENAPA?" teriakku tak mau kalah.

"Temenin ke toko buku, gue harus beli alat - alat buat kerja kelompok besok" ucapnya dengan wajahnya yang dibuat puppy face agar aku lumpuh.

"Iya iya" jawabku sambil terkekeh.

"Jalan atau naik mobil?" tanyaku lagi.

"Jalan aja ya, ini kan masih jam 7 gapapa kali. Lagian toko buku kan juga deket" jawabnya.

HOHO, ngegantung ya ceritanya emang ga bener nih.

Jangan lupa vomments ya thanks!

Forced Marriage // L.H Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt