0.6

1.9K 199 5
                                    

[Alaska's POV]

Pagi ini aku dan Luke terlambat bangun karena tadi malam kita menghabiskan waktu di Starbucks hingga tutup, setelah itu kita habiskan di dekat kolam renang apartemen.

"Astaga Luke, ayo cepet" ucapku sedikit berteriak karena Luke malah dengan asik dan santainya dia menonton TV.

"Iya iya bentar" jawabnya.

Seperti biasa, keadaan di mobil memang keadaan yang paling awkward. Aku hanya diam mematung sambil mataku terus menatap ke arah luar jendela. Sedangkan Luke fokus dengan strinya.

"Al" ucapku yang membuatku harus mengubah pandanganku.

"Kenapa?" tanyaku.

"Kata mom Liz, kita bakal pindah rumah" ucap Luke.

"Ya baguslah, gue ga harus naik lift dulu" balasku.

"Kapan pindahnya?" tanyaku.

"Seminggu lagi sih perkiraan mom Liz" jawabnya yang kubalas dengan anggukan, tapi entahlah apa Luke melihatnya atau tidak.

Beberapa saat kemudian, aku dan Luke sudah sampai di kampus. Aku dengan cepat langsung jalan masuk duluan ke dalam kampus, sedangkan Luke berjalan dengan sangat lelet dibelakang sana.

Aku mendapat kelas yang sama dengan Luke pagi ini, tapi sedari tadi aku tidak melihatnya masuk ke kelas. Padahal 5 menit lagi kelas akan dimulai.

"Eh buset ya, pagi - pagi udah bengong aja" ucap Cara yang mengagetkanku.

"Astaga Car, bisa ga sih sekali aja gue disapa dulu" jawabku ketus.

"Canda elah, Luke mana? Bukanya dia sekelas sama kita?" tanya Cara.

"Mangkanya itu, gue bingung. Kok dia belom dateng ya, padahal kan 5 menit lagi mulai" jawabku sedikit panik.

"Tau tuh orang, ga tau apa kalo Ms.Resa kalo ngasih detensi naujubilah" ucap Cara kesal.

"Yaudah sih, biarin aja. Ntar kan dia juga yang ngejalanin kalo dapet detensi" ucapku.

Perbincanganku terpotong karena Ms. Resa datang, tetapi Luke belum juga datang.

"Pagi semua, hari ini saya ingin mengambil nilai kalian, tolong kerjakan hal 56 tutup buku ya" ucap Ms. Resa. Ya kali mau ngambil nilai ga bilang dulu, yang ada nilaiku jeblok.

Tok, tok, tok....

"Maaf miss, saya terlambat" ucap Luke diikuti oleh perempuan yang ada dibelakangnya, Jacy.

"Luke, Jacy kalian bisa langsung duduk, karena saya sedang baik" ucap Ms. Resa ganas. Leh ugha nih.

'Kok Luke sama Jacy ya? Dari kapan mereka deket? Bukanya Jacy cewe beasiswa yang kaya?' semua itu ada di otakku, pertanyaan - pertanyaan itu.

••

"Cafetari yok" ajak Cara semangat.

"Iye iye" balasku malas.

"Traktir gue kopi dong, gue ngantuk banget nih" ucap Cara dengan muka sok capeknya yang dibuat - buat.

"Bacot deh nih anak, iye gue beliin asal lu bantun gue ngerjain tugasnya Mr.Kowman" ucapku sambil menyeringai.

"What the he--" ucap Cara spontan tapi berhasil kupotong oleh suaraku.

"Sopan dikit kek jadi cewe".

Aku dan Cara hanya duduk - duduk di cafetaria sambil mengobrol sesekali dan melihat keadaan sekitar.

"Btw, Luke kok bisa sama Jacy ya?" tanya Cara tiba - tiba yang membuatku tersedak.

"Mana gue tau, lagi pula itu urusan Luke kali bukan gue" ucapku dengan wajah yang sok ga peduli, tapi kok sakit ya.

"Ah masa? Tapi dia kan suami lo, ya lo tanya - tanya kek. Gue kepo nih" ucap Cara dengan bahasanya yang alay, biasa tukang gosip.

"Astaga, iya nanti gue tanyain biar gosip - gosip lo uptodate" ucapku menekan kata 'gosip - gosip'.

Selesai pelajaran, aku dan Cara langsung menuju kantin. Biasa makan cantik kita.

"Al" sebuah suara serak memanggilku dan ternyata itu Michael.

"Ya, ada apa Mikey?" tanyaku sok manis.

"Gue mau nunjukin lo sesuatu. Tapi jangan kaget ya" ucapnya sambil menunduk.

Dengan begitu, Michael menarik tanganku perlahan dan membawaku ke halaman belakang kampus. Di sini adalah tempat yang paling sepi. Jadi banyak yang memanfaatkan tempat ini untuk melakukan hal yang aneh - aneh.

Di sini sangat sepi asal kalian tau. Mataku terus menjelajah mencari sesuatu tetapi tetap saja tidak ada apa - apa.

"Percuma Al, bukan disini. Tapi dibalik semak - semak itu. Di sana ada sesuatu yang perlu lu tau" wajah Michael semakin, apa ya antara marah bingung dan sedih jadi satu.

"Ada apaan sih emangnya?" Tanyaku makin kepo.

"Tapi gue mau nanya dulu sama lu. Emang bener lu udah nikah sama Luke?" Tanya Mikey serius.

"Iya, emang kenapa?" Tanyaku.

"Apa lo gatau kalo Luke deket sama Jacy?" Tanya Mikey lagi. Kalo dipikir - pikir, Luke kan nikah sama gue karena perjodohan bukan karena cinta jadi gue ya santai aja. Tapi kan kita udah janji bakal coba sayang satu sama lain.

"Mike, kalo emang lu mau nunjukin sesuatu. Tunjukin sekarang gausah bertele - tele. Bikin kepo doang" jawabku jutek.

"Nih" ucap Mike sambil narik gue kebelakang semak - semak.

"Loh, kok ga ada" ucap Mike bingung.

"Wei, ini kucing kawin ngapa lu kasih tau gua" ucapku yang rada kaget juga karna gara - gara kucing kawin itu.

"Tadi bukan kucing tau. Yaudahlah balik aja yok ke gedung" ajak Mike.

Luke's POV

"Hampir aja Luke kita ketauan" ucap Jacy yang ngos - ngosan karena gue ajak dia lari.

"Bodo amat. Gue gamau tau, kalo misalnya ada apa-apa sama Alaska, lo orang pertama yang gue salahin" Tanya gue.

"Iya iya" jawabnya malas.

Setelah urusanku selesai dengan Jacy, aku segera menuju gerbang dan memilih menunggu Alaska.

Hampir 15 menit aku menunggu Alaska, akhirnya dia muncul juga dengan Cara.

"Gila lu Al, gue nungguin lu ampe lumutan disini" ucap gue agak - agak lawak tapi jayus.

"Sorry, gue gatau kalo kita mau pulang bareng. Abis elu ga ngasih kabar sih" ucap Al.

Setelah itu Al pamit dengan Cara kalo dia bakal pulang duluan dan selesainya dia pamitan gue langsung gandeng dia ke mobil dan bisa diliat wajahnya sedikit kaget.

"Luke" ucap Alaska saat mobil baru aja jalan.

"Kenapa?" Tanya gue.

"Nanti makanya di luar aja ya. Gue ga bisa masak" ucapnya lagi.

"Yaudah, biar gue aja yang masak" ucap gue dengan pdnya.

"Emang lu bisa masak?" Tanya dia bingung.

"Bisalah, mie instan doang mah gampang" ucapnya bangga, yeelah Luke nenek-nenek gempor juga bisa kalo kaya gitu.

Karna banyak yg ngevote akhirnya dengan senang hati gue lanjut cerita ini. Sebenernya agak bingung mau lanjut kapan.

Btw gue lanjutinya agak lama ya, soalnya gue lagi liburan. Happy holiday semua!!!

Forced Marriage // L.H Where stories live. Discover now