0.7

2K 171 9
                                    

Alaska's POV

Hari ini rencanya aku dan Luke mau bolos kuliah karena mom Liz ngajak kita jalan - jalan. Sebenernya sih bisa aja pulang kuliah tapi Lukenya gamau katanya dia males kuliah.

Tok...tok...tok...

Luke mengetuk pintu orang tuanya, ya kita udah sampe di depan rumah mom Liz a.ka. Mama Luke. Jadi, karena kita jalan - jalan sama mom Liz ya kita harus jemput dia dulu.

"Luke" ucap mom Liz setelah membuka pintunya dan memeluk anak kesayanganya itu.

"Alaska" gantian gue deh yang dipeluk.

"Sebentar ya, mom mau ambil tas dulu" ucapnya dengan wajah berseri - seri bak anak 5 tahun yang diajak ke taman bermain.

"Anak kesayangan" ejekku ke Luke. Iyalah, dari semua kakak - kakanya atau anaknya Liz, emang Luke yang paling di sayang sama Liz.

"Shut up bitch" ucapnya dan gue cuma ketawa - ketawa ga jelas.

"Eh, maaf ya mom lama. Ayo kita let's go" (sopo jarwo kali ah).

Luke udah masuk ke dalem mobilnya duluan dan disusul oleh aku dan Mom Liz. Dengan senang hati, Mom Liz yang membuka obrolan pada pagi ini.

"Bagaimana hubungan kalian?" Tanya Mom Liz seperti aku dan Luke baru saja berpacaran, padahal kami sudah menikah.

"Biasa saja. Aku bahkan belum mencintainya Mom" ucap Luke.

"Kalau kau Al?" Tanya Mom Liz.

"Sama saja Mom seperti Luke" ucap gue sesopan mungkin.

"Ohh. Tapi Mom harap secepat mungkin kalian bisa saling mencintai dan memiliki cucu yang cantik dan tampan. Kalian tau, mom ingin memiliki cucu perempuan yang can--".

"Uhukkk" sergah Luke dengan batuk palsunya.

"Maaf Luke. Mom terlalu berandai - andai ya?" Tanya Mom Liz.

"Tak apa Mom" ucap Luke pasrah.

Selama kami jalan - jalan, kami hanya makan siang bersama, berbelanja baju lalu menonton film, bayangkan Mom Liz yang mengajak, katanya dia sudah lama gak nonton. Dan satu lagi yang penting, Mom Liz membelikanku dua lingerie. Menjijikan sangat. Yang satu berwarna hitam dan yang satu berwarna merah terang dan Luke sama sekali tidak tau tentang lingerie itu.

Malamnya, aku dan Luke harus mengantar Mom Liz pulang terlebih dahulu. Setelahnya, aku dan Luke pulang ke apartement. Sungguh lelah hari ini jalan-jalan dengan Mom Liz.

"Siapa duluan yang mandi?" Tanya Luke kepadaku.

"Lu aja" jawabku. Dia pun segera masuk ke kamar mandi. Aku? Hanya menonton acara televisi sambil menunggu giliranku mandi.

Tak lama kemudian, iPhone-ku yang ku taruh di nakas sebelah ranjangku berbunyi. Tertulis Ashton di layarnya.

"Halo Ash, ada apa?" Tanyaku.

"Mm, masalah liburan itu loh. Gue kan ga ada pasangan, gimana kalo lu ajak Cara aja tuh temen lu yang jomblo juga kaya gue" jawabnya to the point dari seberang sana.

"Yaya Ash, nanti gue ajak dia. Kali aja dia mau ikut oh dan kali aja dia mau jadi pacar lu" ledekku.

"Sial lu Al" jawabnya dari seberang sana dan aku hanya menanggapinya dengan tertawa kecil.

Aku pun menyudahi telepon dari Ashton dan kembali sibuk dengan acara TV yang ditampilkan. Karena merasa bosan, akhirnya aku ke dapur dan membuat coklat hangat. Lumayan lah malem-malem gini.

Saat aku sedang mengaduk coklat yang sedang kubuat, tangan besar memeluk tubuhku dari belakang. Aku tau ini pasti Luke. Dia juga menenggelamkan kepalanya dipundak kiriku.

"Ngapain sih lu?" Tanyaku sarkas.

"Diem aja Al, gue mau nikmatin masa-masa kaya gini" ucapnya parau.

"Udah ah, gue mau mandi" ucapku dan menurunkan tanganya yang dia pelukan ke perutku. Aku tau kalau laki-laki sudah mulai seperti itu maka dia akan meminta lebih. Aku hanya belum siap, apalagi... ah sudahlah.

Luke's POV

Selesai aku mandi, aku tidak melihat Al di kamar. Jadi kuputuskan untuk mencarinya ke dapur dan ruang tengah. Ternyata dia ada di dapur sedang mengaduk minumanya entah apa yang dia buat.

Aku pun mulai mendekatinya dan memeluknya erat dari belakang, kutenggelamkan kepalaku di pundak kirinya.

"Ngapain sih lu?" Tanyanya sarkas. Astaga, pantesan mantannya cuma satu. Baru diginiin aja udah marah-marah.

"Diem aja Al, gue mau nikmatin masa-masa kaya gini" ucapku parau.

"Udah ah, gue mau mandi" ucapnya dan menurunkan tanganku yang sedari tadi ku lingkarkan diperutnya. Dan dia segera bergegas ke kamar mandi.

Aku pun yang tidak tau ingin apa akhirnya meminum coklat yang dibuat Al dan segera tidur karena jam sudah menunjukan pukul 10 malam.

Alaska's POV

Selesai aku mandi, aku mengecek kamar dan ternyata Luke sudah tidur duluan dengan keadaan topless. Segera kuselimuti badannya dengan selimut yang lumayan tebal. Aku tidur disebelahnya. Tak berapa lama, aku merasakan tanganya yang besar memelukku dari belakang. Bukannya aku menolak, aku malah menikmatinya dan kembali tidur.

•••

Paginya, aku dibangunkan olehnya. Entah angin apa dia jadi membangunkanku dan membuatkan sarapan. Seperti biasa, kita pergi ke kampus dan kebetulan, pelajaran kita hari ini satu kelas semuanya.

"Darlingg" teriak Kendall saat aku baru saja turun dari mobil.

"Astaga Ken, santai" ucapku.

"Sorry Al, btw lu harus tau gue bakal ikut kalian jalan-jalan ke Hawai sama Harry AAAAAAA" ucapnya sangat girang.

"Siapa yang ajak" tanya Luke yang dari tadi berdiri di sebelahku.

"Ashton" jawabnya semangat.

"Oh gitu, yaudah lu seneng-seneng aja dulu sana. Gua mau berdua ama Al, ganggu aja" ucap Luke sambil mengusir Kendall.

"Mangkanya lu pada cepet-cepet bulan madu. Paksa Al lah Luke" balas Kendall. Bener-bener ya, apa dia ga tau itu kata-kata bikin pengen muntah?

"Ayo jalan, diem aja" ucapku pada Luke.

"Lu duluan ya, gue ada urusan duluan. Bye love" ucap Luke padaku lalu pergi. Apa dia mulai mencintaiku? Dia bahkan mengatakan 'bye love'.

Daripada aku bingung sendiri, akhirnya aku memutuskan pergi ke kelasku yang sekelas juga dengan Harry, pacar Kendall.
Sesampainya di kelas, aku mencari si manusia keriting itu, ternyata dia sedang sibuk berbicara dengan iPhone-nya sendiri. Dan sudah bisa ditebak bahwa dia sedang video call dengan kenny.

Aku pun duduk dibangku sebelah Harry, dia sepertinya sadar bahwa aku duduk di sebelahnya karena dia menunjukan layar iPhone-nya dan yap terpampanglah wajah Kendall disana dengan Cara sambil melambai-lambaikan tangan mereka seperti menyapaku. Dengan itu, aku pun juga menyapa mereka balik.

Tak lama tiba-tiba Luke datang masuk ke kelas dengan Jacy. Jacy lagi? Ada apa dengan mereka?

Astaga senangnya bisa upadate lagi. Walaupun gue yakin chapter ini gaje gitu. Yang penting kan gue nambahin nih satu chapter lagi. Jangan lupa di vote ya dan comment!

Forced Marriage // L.H Where stories live. Discover now