1

12.6K 1K 52
                                    

Mobil balap berwarna campuran merah dan biru tua itu akhirnya berhenti di parkiran sebuah sirkuit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil balap berwarna campuran merah dan biru tua itu akhirnya berhenti di parkiran sebuah sirkuit. Sirkuit itu adalah tempat di mana Juliet selalu berkumpul dengan klub-nya, sekaligus latihan balap mobil. Beberapa kali juga diadakan turnamen di sana. Keren? Sudah pasti iya. Apalagi jika menengok sebentar ke arah mobilnya. Terkesan mobil pembalap memang. Lengkap dengan stiker angka dua belas yang sengaja dipasang Juliet, tepat di bagian belakang mobil bermereknya.

Dengan mengenakan setelan celana panjang hitam dan kaos putih polos, Juliet turun dari mobilnya. Di sana Juliet melihat beberapa anak laki-laki yang sedang berkumpul dengan ekspresi kusut. Dia berjalan menuju mereka dan mendapati mereka yang sudah babak belur.

"Kalian nyerang mereka tanpa nunggu gue?"

Sejujurnya Juliet tampak cemas melihat teman-temannya yang sudah babak belur. Bagaimana bisa dia datang untuk membantu mereka, namun dia mendapati teman-temannya sudah penuh lebam di wajah masing-masing? Tidak terlalu parah memang. Tapi tetap saja, kan?

"Tenang aja, Jul. Mereka lebih babak belur lagi."

Dito angkat bicara duluan.Sepertinya klub-nya yang menang. Baguslah kalau begitu.

"Kalau gitu klub mana yang datang nyari gara-gara sama kita?"

Juliet agak menaikkan nada bicaranya. Gadis itu memang tergolong sebagai gadis tempramental. Namun bukan berarti dia begitu mudah terpancing emosi. Dia harus menganalisa dulu mana yang patut mengundang emosi, mana yang bisa dibuat sabar. Apalagi hal ini memang patut mengundang emosi.

"Klub motor kayaknya. Gak jelas banget pokoknya. Nyamperin kita langsung ngajak keroyokan. Makanya kita gak pake nunggu lo lagi deh," jelas Kiki dengan serius.

"Klub motor?" Juliet mengerutkan dahinya.

"Mungkin karena anggota-anggota geng motor lama yang masuk TG akhir tahun lalu, Jul. Lo tahu kan, berkat ketenaran lo dan TG, banyak banget anggota­ geng motor liar yang milih klub kita," seru Tian sambil mengusap-usap lebam di sekitar mulutnya.

"Tandanya kita emang gak salah milih lo jadi ketua The Grace. Lo emang bisa nuntun TG punya citra yang baik di publik. Performa kita sebagai pembalap juga jadi gak kalah pro dari pembalap Internasional. Bener gak tuh?"

"Yoi pace. Mantap dah pokoknya," seru mereka semua, mengiyakan pujian Dito kepada Juliet. Mereka memang mengakui karismatik Juliet.

The Grace.

Diambil dari dua kata yaitu Great dan Race.

Untuk ide pengambilan namanya adalah saran dari Tian dan lainnya. Klub itu sudah berdiri sejak empat tahun lalu. Awalnya mereka tidak mempunyai ketua klub sama sekali. Mereka hanya sering mengikuti balapan liar dan hampir selalu berhubungan dengan polisi.

Namun setelah Juliet berhasil melawan mereka dalam sebuah tanding balap liar, mereka jadi tercengang mengetahui keahlian Juliet soal balapan. Langsung saja Juliet direkrut jadi anggota The Grace dan dipilih menjadi ketua klub mobil mereka.

Bad Juliet?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang