Wattpad Original
This is the last free part

BAB ENAM

449K 21.4K 620
                                    

Aldric menyiram tubuhnya dengan air dingin dari pancuran. Meskipun di luar hujan begitu deras dan membuat tubuhnya menggigil. Ia sama sekali tak punya pemikiran untuk mandi dengan air hangat. Akan lebih baik jika ia mandi dengan air dingin. Ia akan merasa lebih segar nantinya.

Ia meruntuki dirinya sendiri ketika mengingat apa yang ia lakukan beberapa jam yang lalu. Mengikuti angkutan umum yang membawa Keira pergi, bukanlah bagian dari rencananya. Tapi, rasa penasaran yang ia miliki begitu kuat, sampai-sampai ia tak sadar telah menginjak pedal gas. Berkali-kali ia diklakson mobil yang lain karena berjalan begitu pelan, mengikuti angkutan umum yang berjalan lambat. Sampai akhirnya, Keira turun di tepi jalan. Barulah Aldric mempercepat laju mobilnya, dan memutar balik menuju rumah.

Selain kenyataan bahwa Keira itu istrinya, ia seorang penulis dan bekerja di sebuah kafe. Aldric sama sekali tak tahu menahu mengenai Keira. Mengenai masa lalu perempuan itu, mengenai apa yang membuat Keira mau menikah dengannya, serta mengenai semua hal di balik senyum dan binar matanya. Aldric benar-benar terganggu dengan hal itu. Terlebih lagi, ketika mengingat malam pertama mereka.

Keira berdiri mematung menunggunya. Jelas sekali, perempuan itu tengah bersiap-siap untuk melakukan tugasnya sebagai seorang istri. Bagaimana mungkin, perempuan yang baru mengenal laki-laki mau menikah dengan laki-laki itu, dan hendak memberikan segalanya. Aldric tahu benar, Keira masih polos. Nampak dengan jelas dari gerak geriknya malam itu. Perempuan itu belum tersentuh oleh laki-laki.

Apa yang dilakukan Keira itu sekadar bentuk kewajiban seorang istri?

Aldric benar-benar kesal dibuatnya. Mengingat itu semua membuatnya terganggu. Apalagi, ketika melihat Keira melamun menunggu angkutan umum, berdiri di halte dengan tatapan kosong. Mau tak mau membuat Aldric bertanya-tanya, apa yang dipikirkan perempuan itu. Perempuan itu terkadang sangat polos, di lain waktu membuat Aldric terkejut – seperti malam di rumah Omi dan pagi tadi–dan terkadang menjadi pemurung atau sangat ceria.

Aldric mematikan air pancuran, berjalan ke sisi kamar mandi dan meraih handuk kering. Ia mengeringkan tubuhnya, sebelum melilitkan handuk ke tubuhnya. Ia melihat jam dari jam tangan yang ia taruh di atas nakas. Sudah dua jam lamanya, tapi Aldric belum mendengar suara langkah kaki di luar sana, atau pintu terbuka. Yang itu berarti, Keira belum kembali.

Bukan berarti Aldric peduli dengan keberadaan Keira, tapi jika ada hal yang terjadi pasti ia yang akan direpotkan. Ah, tidak. Dia merasa tidak dihargai karena Keira pergi begitu saja, tanpa meminta izin padanya. Bukankah, Keira sendiri yang mengatakan akan belajar menjadi istri yang baik dalam permainan ini?

"Perempuan," gumannya, "selalu saja seenaknya sendiri."

Tepat ketika ia selesai mengucapkan kalimatnya, terdengar ketukan kecil dari pintu kamarnya. Dengan enggan Aldric berjalan ke arah pintu dan membukanya. Dari balik pintu, Keira berdiri dengan rambut lepek. Tapi, yang membuat Aldric tertegun adalah kedua bola mata Keira yang berbinar dan senyumnya yang merekah.

Saat ini, Keira persis sekali dengan kucing yang terkena genangan air. Kalau saja. Kalau saja, Aldric tidak mengingat bahwa mereka menikah karena terpaksa, mungkin saat ini ia akan memeluk Keira dan mencumbunya.

Laki-laki mana yang tahan untuk tidak memeluk perempuan menggemaskan seperti Keira?

***

"Kaira akan menikah tahun depan."

Ibunya membantu Keira melipat beberapa baju miliknya. Pembicaraan selalu lebih terasa santai, saat diselingi dengan pekerjaan lain. Bagi Keira, ibunya yang duduk di hadapannya ini hanya ingin berbincang, tak benar-benar ingin membantunya mengepak barang.

"Tahun baru," tambah ibunya lagi. Tahun baru, kurang empat bulan lagi. Empat bulan bukanlah waktu yang lama. Entah kenapa, Keira merasa waktu berjalan begitu cepat dan lambat dalam satu waktu.

icon lock

Show your support for Wulan Kenanga, and continue reading this story

by Wulan Kenanga
@wulankenanga
Rasa sakit hati membuat Keira mendapati dirinya menikah dengan Aldric...
Unlock a new story part or the entire story. Either way, your Coins help writers earn money for the stories you love.

This story has 24 remaining parts

See how Coins support your favorite writers like @wulankenanga.
After Wedding [END]Where stories live. Discover now