Chapter 7

3.4K 318 12
                                    

Chanyeol yang melihat eunji berjalan menuju pintu pun, segera berlari kembali menuju sofa dan memandangi televisi dihadapannya.

Saat eunji masuk ke dalam rumah dia melihat chanyeol dan menghampirinya.
"Aku pulang..."
"......"
"Kau belum tidur?"
"....."
"Mian, karena aku pulang sangat malam"
"......"
Chanyeol masih tidak membuka mulutnya sedikit pun, dan itu membuat eunji kesal.
"Yak, Park Chanyeol apa kau tuli? Kau memperlakukanku seperti benda mati, lalu untuk apa kau menikahiku?"
Eunji berteriak membuat semua orang dirumah itu bangun dari tidurnya, tapi tidak dengan chanyeol bukan menjawab pertanyaan eunji dia lebih memilih meninggalkan eunji.

Chanyeol masuk ke dalam kamarnya dengan penuh amarah, dia membanting semua barang yang ada disekitarnya.
"Aaaaaaa......" chanyeol berteriak kencang meluapkan semua emosinya.
"Kau bodoh park chanyeol, kau bilang kau mencintai gadis itu. Tapi apa yang kau lakukan kau hanya selalu membuatnya marah dan membencimu, pantas saja dia pergi dengan namja lain. Dasar pengecut kau hanya bisa marah dan marah saja"
Chanyeol tertunduk lemas, menyesali setiap sikapnya.

Sedangkan eunji yang masih kesal dengan perlakuan chanyeol, segera berjalan menuju kamarnya dan mengepak semua pakaian yang ada di dalam lemari ke dalam kopernya

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Sedangkan eunji yang masih kesal dengan perlakuan chanyeol, segera berjalan menuju kamarnya dan mengepak semua pakaian yang ada di dalam lemari ke dalam kopernya.
Setelah selesai eunji langsung menarik kopernya dan siap untuk meninggalkan rumah yang terasa bagaikan neraka itu.

Song ahjumma yang melihat eunji menarik koper, segera menghentikannya.
"Nona anda mau kemana? Ini sudah malam"
"Aku sudah tidak bisa tinggal dengan namja yang tak punya mulut seperti dia, ahjumma"
"Tapi nona, apa anda yakin meninggalkan tuan muda sendirian? Dia selalu hidup sendiri selama ini"
"Karena itu ahjumma dia sudah terbiasa hidup sendiri maka aku rasa, tidak akan ada gunanya aku tetap tinggal disini"
"Jika nona mencoba untuk memahami tuan, mungkin nona akan mengerti apa yang ingin dia sampaikan"
"Maksudnya?"
"Sejak nyonya dan tuan besar meninggal, tuan muda tidak pernah tersenyum atau pun marah. Dia hanya sibuk bekerja dari pagi buta hingga tengah malam, tapi sejak nona tinggal dirumah ini tuan lebih banyak menghabiskan waktunya dirumah. Tanpa nona sadari tuan selalu tersenyum jika melihat anda, jadi berilah dia waktu sampai dia bisa mengekspresikan perasaannya"

Eunji rasa apa yang diucapkan song ahjumma benar, mungkin ini bukan sepenuhnya salah chanyeol.
"Sekarang mari saya antar nona kembali ke kamar"
Song ahjumma mengambil alih koper yang eunji bawa dan eunji hanya mengikuti song ahjumma tanpa berniat menolak sedikit pun.

******

Suasana pagi di kediaman Park begitu sepi, bahkan tidak ada tanda sang pemilik rumah di sana.

Tok tok tok

Song ahjumma mengetuk pintu eunji dan chanyeol secara bergantian untuk membangunkan mereka.
"Nona....tuan.... sudah waktunya sarapan"
Sebenarnya eunji malas bangun karena dia masih ngantuk lagi pula ini hari minggu, tapi karena merasa tidak enak song ahjumma sudah membangunkannya bahkan eunji tidak dapat memperkirakan berapa kali song ahjumma sudah mengetuk pintu.
Dengan malas eunji menyingkirkan selimut dari tubuhnya dan beranjak bangun, selesai mandi eunji segera turun menuju ruang makan.

Innocent BrideOù les histoires vivent. Découvrez maintenant