Naruto POV

5.7K 581 76
                                    


Berbeda dari teman-teman sebayaku, aku tidaklah pernah tertarik menjalin hubungan, walaupun cukup banyak orang yang sepertinya mencoba menjalin hubungan denganku. Minimal menjadi teman atau ingin menjadi orang yang jika bertatap muka denganku akan aku sapa. Bukannya aku aseksual, ataupun tidak berminat untuk memiliki kekasih, hanya saja aku berpikir alangkah kasihannya pacarku kelak nanti jika memiliki hubungan dengan orang sepertiku.

Ya, orang-orang mengatakan seorang Naruto Uzumaki itu memiliki masa depan yang cerah karena nilainya yang bagus dan sosialnya yang bagus. Bahkan ada yang mengatakan diriku akan hidup baik menjadi seorang model walaupun aku drop out dari kampus. Nyatanya? Aku merasa apa yang dikatakan orang-orang tidaklah sehebat pikiran mereka. Pasalnya, aku sendiri terlahir dari seorang biasa, hidup biasa, dan menjadi kakak yang biasa-biasa saja. Ya, tidak seperti teman-temanku yang kebanyakan orang-orang berada, ibuku yang selalu sakit-sakitan menyebabkan aku dan keluargaku harus berhemat dengan sedemikian rupa, ketika aku sendiri terancam di drop out. Seandainya aku tidaklah memakai beasiswa, aku pasti sudah keluar dari universitas ini. Huff~

Bagiku hanya namaku saja yang hebat. Tidak sama dengan orang lain, sebagai anak pertama, aku mengambil marga ibuku untuk namaku.

Oh... bercerita tentang pendidikanku?

Kebetulan sekali aku sangat mudah menghafal. Segala hal yang pernah aku lihat entah kenapa begitu cepat aku ingat, bahkan kerap kali aku sangat kesal karena sulit melupakan suatu kejadian, padahal aku sangat ingin melupakan kejadian itu. Seiring waktu kemampuanku yang itu terus meningkat, meningkat daaaaan meningkaaaatttt. Ya, memang segala hal ada sisi positif dan negatifnya. Selain sisi negatif yang tadi aku ceritakan, sisi positif aku memiliki ingatan yang baik seperti itu, aku dapat dengan mudah menghafal rumus-rumus, coding, bahkan segala hal yang diucapkan dosen. Ya, dengan begitu nilaiku selalu bersaing, bahkan menyaingi sahabatku sendiri—Itachi Uchiha—orang yang selalu kesal jika aku mendapatkan nilai di atasnya.

Jangan salahkan aku. Salahkan kemampuanku yang aneh.

Berbicara tentang...

Itachi Uchiha?

Aku dan dia bertemu sejak pertama kali masuk kuliah. Berbeda denganku yang cenderung tidak suka bergaul dengan terlalu banyak orang walau aku terpaksa harus bergaul, dan selalu menolak ajakan wanita-wanita di sekitarku, Itachi adalah seorang player. Setiap wanita cantik yang mendekatinya, dengan senang hati dia ladeni, walau anehnya wanita-wanita tersebut seperti tidak pernah patah hati walau dia campakan dan dia permainkan. Ha-ah, bakat orang memang berbeda-beda. Mungkin di saat aku memiliki bakat menghafal, dia memiliki bakat untuk bernegosiasi—bakat yang kiranya sangat berguna di zaman sekarang, hingga dosen pun terkadang termakan oleh rayuannya yang benar-benar maut. Bahkan aku pikir Casanova pun kalah oleh sahabatku ini.

Hubunganku dengan Itachi tidaklah semulus terlihatnya. Hubungan kami diawali dari peperangan, persaingan, bahkan dari pertengkaran. Namun, lambat-laut, pertengkaran tersebut membuat kami jadi lebih dekat. Bahkan entah sejak kapan kami selalu sekelas, bahkan sekelompok. Yeah, walau aku yang selalu mengerjakan tugas-tugas, dan dia bermain bersama wanita-wanitanya, itu tidak masalah selagi tugasnya masih bisa aku kerjakan. Bagiku sifat Itachi yang seperti itu lebih baik daripada orang-orang yang suka ingin tahu tentangku di luar sana.

Oke, mungkin aku terlalu banyak bicara di sini. Sekarang, aku bisa memulai cerita kecil tentangku, dimana aku masih kuliah dan Itachi pun selalu setia di dekatku.

Seperti biasa aku selalu berdiam-diri di taman ketika jam kuliah belum dimulai. Seperti biasa juga Itachi bisa menemukanku di tempat ini. Namun, berbeda dari biasanya, Itachi yang biasanya selalu menebar aura menyenangkan (Itachi adalah orang yang menjaga image Casanova-nya) datang dengan wajah ditekuk seolah dia tidak diberi jatah oleh teman one night stand-nya.

Wow, because You are Naughty-Naughty! [WIP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang