Chapter 22

8.3K 660 119
                                    


Wow, because You are Naughty, Naughty!

Disc: Masashi Kishimoto

Pairing: SasuNaru, ItaKyuu, dll


Nagato memperhatikan interaksi teman-teman dan para orangtuanya. Semua teman sekolahnya tampak bahagia bersama kedua orang tua mereka. Walau di antara mereka ada yang tidak bersama salah satu orangtuanya, tetapi mereka masih memiliki ayah atau ibu yang bisa datang ke sekolah untuk mengantar jemput. Nagato menerawang sejenak. Bagaimana rasanya memiliki orangtua yang bisa mengantar jemput seperti teman-temannya? Huff... seandainya kedua orangtuanya tidak pergi begitu cepat.

"Nagato, jangan lupa beritahu keluargamu jika sebentar lagi akan diadakan festival olahraga antar anak TK," Ino mengelus kepala Nagato yang asyik naik ayunan, dengan kedua mata menatap lurus ke depan.

Nagato mendongakan kepala, menatap Ino. "Eh, tapi cacak-cacak Nato cibuk cemua...," jawab Nagato, tidak yakin kakak-kakaknya bisa datang ke acaranya. Apalagi acara untuk anak-anak seperti ini.

Ino tersenyum tipis. Ia tahu Nagato bukan tipe anak yang senang merepotkan orang lain. Di kelas saja, Nagato pasti mencoba semuanya sendiri sampai saatnya sang guru sadar, jika Nagato mengalami kesulitan, tetapi tidak mencoba untuk menerima bantuan. "Beritahu saja. Mereka pasti meluangkan waktu untukmu," saran Ino. "Lagipula, Nagato menjadi salah satu perwakilan dari TK kita, kan? Pasti mereka akan datang untuk mendukung Nagato."

Nagato memang terkenal memiliki talenta dalam olahraga. Ia memiliki kemampuan lari lebih cepat dibandingkan teman-temannya. Selain itu, ia memiliki otak yang mudah sekali mengingat, dan mempelajari sesuatu yang baru. Ia bahkan termasuk murid paling menonjol dibandingkan yang lainnya. Kelemahannya hanyalah satu, ia sulit sekali menghilangkan cadelnya. Ia tidak bisa berbicara normal seperti teman-teman seumurannya.

Nagato mengangguk. "Ba—Baik Inyo-cencei," jawab Nagato, tidak bisa membantah.

Ino menatap jaket Nagato yang terbuka. Ia membentulkan jaket itu, sadar cuaca di hari ini mendadak dingin. Ino berencana mengajak Nagato untuk masuk ke dalam ruangan, dan menunggu penjemput Nagato di dalam sana, saat Ino melihat sosok Menma menghampiri mereka berdua. Bukan hanya Ino saja yang sadar, jika musim gugur akan tiba sepertinya, melainkan Menma, sebab Menma sudah membawakan Nagato sehelai syal untuk dipasangkan pada leher Nagato.

"Nah, itu Kak Menma! Ayo, Sensei antar...," Ino menggandeng tangan Nagato, mengajak Nagato menuju Menma.

"Hm!" Nagato tersenyum lebar, lekas menyeret Ino menuju kakak pengasuh favoritnya—Menma.

.

.

.

"Nggggg..." suara erangan terdengar dari samping Itachi.

Dari sudut matanya Itachi menatap pemuda yang sedang tertidur pulas di sampingnya. Itachi menggeleng. Ia semakin memacu mobilnya, melewati jalanan yang dipenuhi oleh pohon-pohon yang daunnya bergoyang kencang—tertiup angin musim gugur. Itachi mendesah pelan. Tidak disangka, sekarang ini sudah memasuki musim gugur. Pantas saja, dari kemarin cuaca begitu dingin. Itachi melamun sejenak, setelah dipikir-pikir, berarti dia dan Kyuubi sudah saling mengenal selama lima bulan.

Pemuda di samping Itachi menggosok matanya, kemudian membuka matanya perlahan. Pemuda itu terkejut, hingga terlonjak kaget ketika dia menyadari dia tidak berada di tempat seharusnya ia berada.

"Dimana aku?!" seru Naruto, ekspresif.

Itachi mendengus. Melihat Naruto berlagak seolah diculik membuat dirinya malas merespon. "Mobilku," jawabnya.

Wow, because You are Naughty-Naughty! [WIP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang