Chapter 18: Storm

9.9K 659 81
                                    


"Putuskan dia!" Minato menatap tajam wanita di hadapannya.

"Sakit, Minato!" rintih Kushina saat pemuda di hadapannya menahan tangannya dengan kuat.

"Batalkan pernikahanmu, Kushina!" seru Minato, dengan nada memerintah.

Kushina menatap pemuda di hadapannya dengan bingung. Ia sama sekali tidak mengerti sikap Minato. Entah apa yang terjadi dengan pemuda di hadapannya, tiba-tiba saja Minato mencegat dirinya di tengah kampus, kemudian membawa dirinya ke tempat sepi seperti ini. Kemudian juga, tidak biasanya Minato bersikap kasar dan peduli pada dirinya. Biasanya Minato hanya peduli pada Miroku dan mengacuhkan dirinya, seolah dia ini sampah yang tidak ada gunanya.

"Kenapa? Apa alasannya aku harus membatalkan pernikahanku sendiri?!" Kushina sudah muak dengan sikap Minato yang seenaknya. "Lepaskan aku, dan tinggalkan aku sendiri," Kushina menatap tajam Minato. "Aku sama sekali tidak mau berbicara padamu la—

Ucapan Kushina terputus di saat Minato membungkam bibirnya. Minato mendorong Kushina, hingga Kushina terhapit di antara tubuh Minato tan tembok. Kushina pun memberontak, tetapi Minato tetap menekan kepalanya, kemudian menatap dirinya penuh keseriusan.

"Kau milikku...," ujar Minato, membuat kedua mata Kushina terbelalak, seolah waktu berhenti untuk sementara waktu.

A—apa yang dia katakan?

I—ini tidak sungguhan kan?

Wow, because You are Naughty, Naughty!

Disc: Masashi Kishimoto

Pairing: SasuNaru

Berderet pria berpakaian hitam menyambut kedatangan Shion. Mereka semua memberi jalan, dan mempersilahkan Shion untuk memasuki ruangan. Shion melangkahkan kakinya ke arah ruangan tersebut, dan mengedarkan pandangannya ke sepanjangan ruangan tersebut.

Ruangan luas yang didominasi berwarna putih itu hanya dilengkapi oleh meja berukuran oval dengan deretan kursi yang mengelilinginya. Di beberapa pinggir tembok terdapat kursi yang menganggur. Kemudian, di hadapan meja tersebut terdapat layar proyektor lengkap dengan papan tulis yang terbuat dari kaca berwarna kehijauan yang setahu Shion tersambung langsung ke dalam ruangan ibunya (sang ibu bisa melihat secara diam-diam ke dalam ruangan rapat dari arah kaca tersebut).

"Silahkan, Nona!" Taruho, pelayan setia sekaligus salah satu anak buah Shion mempersilahkan Shion untuk duduk.

"Dimana Shikamaru?" tanya Shion sembari mendudukan dirinya.

"Ah, dia sebentar lagi akan tiba," ucap Taruho.

Shion berhenti berbicara. Ia sibuk dengan pemikirannya sendiri. Entah kenapa akhir-akhir ini banyak sekali hal yang meganjil di dalam kehidupannya. Ya, dimulai dari kemunculan Red Kiss yang begitu fantastis, hingga sikap Kyuubi yang sedikit berbeda. Ah, berbicara tentang Kyuubi, entah kenapa Shion merasa pemuda itu sudah tidak lagi mengejarnya. Apa sekarang Kyuubi sudah paham dengan sikap menyebalkannya selama ini? Ah, sudahlah. Tidak penting juga memikirkan orang itu.

"Kau serius ingin berangkat sendiri, Nona?" tanya Taruho ketika Shion hanya diam saja.

Kenapa?" gumam Shion, "kaupun ingin ikut?" tanyanya lagi.

Taruho tersenyum lembut. "Sepertinya untuk kali ini tidak karena aku masih memiliki banyak hal yang harus diurus."

"Yah, sayang sekali," di telinga Shion, ucapan Shion terdengar sama sekali tidak sesuai dengan ucapannya yang penuh rasa sesal.

Wow, because You are Naughty-Naughty! [WIP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang