ibu

50 0 0
                                    

********

"yal lo ga akan mampir dulu kerumah?" tanya airin

"ngga deh udah malem banget nih, salam aja ya ke bapak"

"oh yaudah gue masuk dulu ya lo hatihati di jalan. salam ke mamah sama ka dian. makasih yal" ujar airin sambil melambaikan tangan pada arial

tapi arial tidak juga pergi dari hadapannya

"ada apa yal? " tanya airin heran

"rin gue mau ngomong" nada bicara arial terdengar serius

airin terdiam mendengar nada bicara arial yang terkesan serius

"ya ngomong ma ngomong aja kali yal " jawab airin

"rin sebenernya....." ucapan arial terpotong dan kemudian ia menghembuskan nafas panjang

airin menatap arial dengan tatapan menyeledik

"iya apa? " tanya airin penasaran

"sebenernya...."

"sebenernya gue..."

"iya apaan iyal lo kenapa? " airin semakin penasaran.

"sebenernya gue haus iya gue haus"

"hah? lo mau minum yal? yaudah mampir dulu napa kerumah gue nanti gue kasih minum"

"ngga gue cuma mau ngasih tau lo aja gue haus udah gitu aja, udah sono lo masuk gue mu balik dah bego sampe ketemu tahun depan" ucap arial cepat seraya pergi menancap gas nya menjauh dari airi.

airin terdiam melihat tingkah sahabatnya itu "dia aneh" batin airin kemudian masuk kedalam rumah.

********

"Rin kemaren ada yang dateng kerumah nyariin kamu" ujar bapak sambil menyiram tanaman.

"siapa pak? " tanya airin sambil memberikan secangkir teh kepada bapaknya

bapak terlihat sedikit ragu untuk mengatakannya

"Reyhan" ucap bapak tenang

"oh mas reyhan" jawab airin datar

"tapi bapak bilang kamu udah berangkat kerja lagi"

"gatau kenapa bapak gasuka kamu berhubungan lagi sama reyhan" tambahnya

airin tersenyum mendengar ucapan bapak nya ia tau bapak nya berusaha melindungi airin agar luka lama yang pernah airin rasakan tidak terulang kembali

"iya pak airin ga akan berhubungan lagi sama mas reyhan"

"ya kalau sekedar nanya kabar atau silaturahmi boleh, cuman kalau buat berhubungan lebih dari itu bapak ga akan ngijinin"

airin mengangguk mengerti dengan ucapan orang tuanya

"siap laksanakan bos" seru airin

"makanan siap" ucap kakak perempuan airin sambil membawa makanan ke arah bapak dan adiknya

"ah aku kangen masakan mbak" seru airin senang sambil menyerbu makanan yang ada di hadapannya

"Nanti berat badanmu naik rin" ucap mbak aira

airin tidak peduli dengan ucapan kaka perempuannya ia terus melahap makanan yang ada dihadapannya

"airin sekarang kurusan jadi sepertinya lebih bagus banyak makan" ucap bapak membuat airin tersenyum senang.

"tuh mbak denger kan apa kata bapak aku harus banyak makan" seru airin dengan mulut penuh dengan makanan

"telen dulu makanan kamu baru ngomong" tegur mbak aira

BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang