Hai

55 3 0
                                    

Reyhan menatap airin dengan tatapan entahlah sangat sulit mengartikan tatapan reyhan.

sedetik kemudian airin menyadari kesalahannya telah memanggil pria brengsek itu.

kemudian ia mengehembuskan nafas dalam dan memghabiskan makanan yang ada di meja nya.

Reyhan masih terpaku menatap airin tidak percaya dengan apa yang ada di hadapannya saat ini.

namun kemudian, reyhan memalingkan tatapannya dan beralih menatap wanita yang berada di hadapannya saat ini.

selesai makan airin kemudian berusaha menguatkan dirinya dan berjalan untuk keluar.

"airin" suara itu memanggilnya

suara itu masih sama

*flashback on

"airin"

"airin"

"airin, hey jangan cemberut gitu dong sayang nanti aku jajanin lays kesukaan kamu deh janji " ucap pria itu kemudian di sambut dengan senyuman manja di bibir airin.

" oke ayok kita beli lays sekarang, sama ice cream yah mas, ummm terus gimana kalau udah itu kita makan bakso " ajak airin bersemangat

yang di balas dengan anggukan kekasihnya itu.

mereka sangat bahagia Dulu~

Airin buru buru menyadarkan dirinya dari kenangan masa lalu nya ia kemudian menghentikan langkah nya dan berbalik ke arah Reyhan yang sedang menatap nya.

"Eh, haloo mas Reyhan apa kabar? " ucap airin dengan nada yang sama sekali tidak terlihat di paksakan.

Reyhan malah terdiam melihat sikap airin yang biasa saja terhadapnya.

" eh- yaa aku baik, kamu sendiri gimana? " tanya reyhan terbata-bata.

" aku? sangat baik. eh ya aku duluan yah mas, mari" ucap airin dengan nada tenang dan senyum khas nya.

Reyhan tertegun

Ia kecewa?

atau bagaimana?

"siapa dia sayang? " tanya wanita yang ada di hadapan reyhan.

sekejap reyhan tersadar dari lamunannya

" oh dia dulu pernah ikut proyek ku " jawab reyhan singkat

kemudian di balas anggukan oleh wanita yang ada di hadapannya, tentu saja wanita itu kekasihnnya.

airin berjalan menuju alun alun yang letaknya tidak terlalu jauh dari tempat ia makan tadi.

sejenak airin teringat bahwa wanita yang tadi ada di samping mantan kekasih nya itu adalah wanita yang pernah ia temui dulu di kantor Reyhan bekerja.

Airin pun kemudian tersenyum pahit tak terasa air mata nya mengalir mengingat kejadian itu.
namun segera ia tepiskan ingatan itu dan ia berbicara kepada dirinya sendiri "Aku lebih bahagia tanpa pria brengsek itu, ya lebih bahagia"

airin berjalan dan menghapus air matanya.

"Tuh si airin baru nongol" teriak utami dengan nada kesal karena telah menunggu airin dari tadi.

"hai haloo semua " sapa airin pada sahabatnya tapi di acuhkan.
haha sepertinya sahabat airin marah karena airin datang sangat terlambat.

"ah kalian marah sudah pasti haha" airin menyadari itu dan duduk di samping laili yang sedang menatap ke lapangan tatapannya penuh arti.

BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang