[008] I'ts Okay?

Mulai dari awal
                                    

Larut dalam pikirannya, Jungkook tidak menyadari kalau ia sudah hampir sampai di butik kakaknya. Kalaupun dia menyetir sambil terpejam juga akan sampai, sudah terlalu hapal jalan menuju kesini.

Ia memakirkan mobilnya, menyugar rambutnya yang berantakan dan merapihkannya. Ia sangat sensitif dengan kata berantakan.

Kaki jenjangnya melangkah santai memasuki bangunan mungil yang cukup menarik banyak perhatian.

Butik kakaknya memang tidak besar, sengaja karena kakaknya tidak suka dengan ruang kosong yang terlalu luas walaupun sudah diisi barang.

Ia baru saja akan memanggil adiknya tapi sudah terlebih dahulu diseret oleh seseorang.

Mereka memasuki salah satu bilik toilet, baru saja mulutnya akan mengeluarkan protes. Bibirnya sudah terlebih dulu dibungkam oleh pemuda di depannya.

"mphhㅡ"

Tangannya naik memukul kepala pemuda yang dengan kurang ajar telah menciumnya.

Taehyung mengaduh lalu memundurkan tubuhnya cepat. Pukulan Jungkook tidak pernah lembut untuknya.

"Bisakah kau kendalikan hormonmu itu? Kau persis sekali seperti anjing kampung yang dalam musim kawin."

Jungkook juga tidak pernah berkata lembut padanya.

Bukannya marah atau tersinggung, Taehyung hanya memamerkan cengiran kotaknya. Sudah terlalu biasa dengan perkataan pedas dari sahabatnya.

Ia meraih pergelangan tangan Jungkook dan memutar tubuh sahabatnya kearah dinding. Mengunci pergelengan tangan Jungkook dibelakang punggungnya, tersenyum senang saat melihat Jungkook yang mendelik kesal kearahnya.

"Yah, anggap saja aku memang seperti itu," sebelah tangannya naik dan meremas bongkahan bulat cantik yang masih tertutup celana jeans itu.

"FuckㅡTaehyung jangan coba-coba!" ujar Jungkook memperingati.

Taehyung yang mendengarnya hanya mengangkat bahu, berlagak tidak mendengarkan. Dan dengan cepat menurunkan celana jeans yang dikenakan Jungkook.

Menampilkan pemandangan menarik yang tidak pernah membuatnya bosan. Menggesekkan kesejatiannya yang masih tertutup kain celana pada bokong sintal itu.

Menghasilkan suara desahan lirih dari Jungkook. "T-Taehyung, Demi Tuhan! Ini masih dibutik kakaㅡAkh!" Taehyung menyeringai, memperhatikan tanda kemerahan di bokong milik sahabatnya.

Ia menarik ikat pinggang miliknya, mengikatkannya pada pergelangan tangan yang lebih muda.

"Taehyung! Kau sendiri yang bilang aku masih harus menemanimu belanja. Jadi, kumohon berhentilah,"

Taehyung menggeleng, tangannya diam-diam menurunkan zipper celana miliknya. "Well, kita bisa membatalkannya. Dan berhentilah berbicara, aku baru tahu kau sangat vocal bahkan sebelum aku mulai memasukimu."

Jungkook membenturkan keningnya ke dinding saat merasakan benda asing yang memasuki analnya. Taehyung tidak main-main rupanya.

"Ughhㅡbrengsek! Pelan-pelan bodoh!"

Ia tidak bohong kalau rasanya sakit sekali, semalam mereka habis 'bermain' dan rasa sakitnya masih tersisa. Bahkan badannya masih pegal-pegal.

Taehyung bergerak sepelan mungkin yang ia bisa, menggoda Jungkook adalah hal yang paling menyenangkan.

Besok ia sudah akan menikah, tentu saja ia harus memanfaatkan waktunya dengan baik.

+ kookie [taekook;R18]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang