BAB 9

6.3K 402 12
                                    

thank you for reading, vote and comment.

disinilah Arlin saat ini, di ruang tamu rumah Arkan sejak dua jam yang lalu. Arlin sedang mencoret-coret halaman belakang buku tugasnya dengan pulpen pink miliknya karna bosan. Bagian tugasnya sudah ia selesaikan sejak tadi. Kini ia sedang menunggu Arkan menyelesaikan bagiannya. Setelah itu Arlin bisa segera pulang.

"ai." panggil Arkan pelan.

"apa?" jawab Arlin tanpa menoleh.

"eh sekarang dipanggil sekali langsung nyaut ya." seru Arkan sambil tersenyum lebar.

Arlin menoleh ke arah Arkan. "emang lo mau manggil gue Arlin?" tanyanya malas.

Arkan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "engga sih." jawabnya disertai kekehan pelan.

"tadi kenapa manggil?" tanya Arlin lagi.

"ini ai, lo tandain deh mana-mana aja yang buat di rangkum." ucap Arkan sambil menyodorkan buku paket miliknya pada Arlin.

"lah ini kan tugas lo. Kerjain sendiri lah." protes Arlin.

"gue gatau ai. Pusing ini tulisannya banyak banget." keluh Arkan.

"yang menurut lo penting aja tulis." jawab Arlin sekenannya.

Arkan menggaruk-garuk pelipisnya. "daritadi udah gue liat-liat ai, tapi menurut gue gaada yang penting ini mah." jelasnya.

"lo tau ga sih Ar, ini sama aja gue yang ngerjain semua tau ga!" ucap Arlin ketus, tapi akhirnya tetap menerima buka paketnya juga.

"tapikan tugas bagian gue tetep gue yang nulis! Gue cuma minta tandain aja ko." ujar Arkan membela diri.

"sekalian cariin jawaban essaynya juga ya ai." kata Arkan dengan cengiran khasnya yang langsung dibalas dengusan kasar oleh Arlin.

***

"nih udah gue tandain." ucap Arlin lalu menyerahkan buku paketnya pada Arkan.

"oke." Arkan segera mengubah posisi duduknya menjadi tegak, meraih kertas folio kosong dan pulpennya, lalu mulai menyalin tulisan pada buku paket yang ada di hadapannya.

lima menit kemudian,

"nih ai, udah selesai." Arkan menyodorkan kertasnya pada Arlin dengan santai.

"ih cepet banget." Arlin menerimanya dan segera melihat hasil kerja Arkan.

"ko cuma nulis judul-judulnya aja si?!" seru Arlin. "pengertiannya mana?!"

"eh, emang gue kurang pengertian ya ai?" tanya Arkan bingung.

"serius Arkan! ini salah!" Arlin mendelik sebal, menatap tajam lelaki yang duduk disebelahnya. Ingin rasanya Arlin mencuci otak Arkan dengan sabun cuci berulang kali agar otaknya kembali bersih. Agar lelaki itu tidak melakukan hal-hal yang membuat orang naik darah.

"pantes cepet banget nulisnya." cibir Arlin.

"lo kan cuma nandain di judul-judulnya aja ai. Mana tau harus nulis sama pengertiannya juga. Gue salah emang?" kata Arkan dengan polos.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 13, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BAD BOYWhere stories live. Discover now