BAB 2

13.4K 538 6
                                    

thank you for reading, vote and comment.

Setelah selesai menerangkan materinya, bu Nova langsung memberi lima soal yang harus dikerjakan oleh murid-muridnya. Di detik berikutnya mereka mulai berkutat dengan soal-soal yang beranak itu dengan enggan. Terkecuali gadis yang duduk di samping Arkan, ia mengerjakan soal tersebut dengan sukarela.

Gadis tersebut tersenyum sambil memperlihatkan susunan gigi nya yang rapih. Bagaimana tidak, ia dapat menyelesaikan soal-soal itu hanya dalam waktu kurang dari dua puluh lima menit.

Arlin Adelleta

Siswi yang duduk di bangku kelas 3 SMA ini adalah salah satu siswi yang berprestasi di sekolah, wakil ketua OSIS, dan ayahnya adalah salah satu penyumbang dana terbesar untuk yayasan sekolah.

Membuat Arlin menjadi cukup populer di sini. Bahkan tak sengaja ia menemukan salah satu akun sosmed fans nya.

Arlinicious

Tak menarik, isinya hanya anak SMA Al Azhar yang sibuk mengagumi dirinya. Beberapa foto milik nya dengan berbagai pose juga ada di sana. Entah darimana mereka bisa memiliki foto Arlin yang menurut dia cukup privasi.

Selain memiliki prestasi yang baik, Arlin juga memiliki paras yang cantik.

Kalau kata Reza - si ketua kelas lo kalo pusing ngerjain rumus matematika, cukup liat muka Arlin aja, hati langsung adem anyem liat senyumnya.

Jadi tak aneh jika siswi SMA Al Izhar banyak yang iri dengan Arlin.

Arlin menyandarkan punggungnya di kursi, hendak membaca novelnya lagi yang belum terselesaikan tadi sambil menunggu teman-temannya untuk mengumpulkan tugas tersebut. Tapi matanya tak sengaja melirik ke arah teman sebangkunya itu, Arlin melongo, melihat Arkan yang malah menidurkan kepalanya di lipatan tangannya sambil mengeluarkan bunyi ngok ngok.

"Belum tau aja dia, bu Nova galaknya minta ampun" gumam Arlin pelan.

"Ini juga mau dikerjain" ucap Arkan sambil merubah posisi duduknya menjadi tegak.

"Lo barusan denger gue ngomong?" tanya Arlin kaget sendiri, karna setau dia Arkan tertidur pulas sampai ngorok.

"Tadi gue ngomongnya pelan banget loh" ucap Arlin lagi karna tak mendapat respon dari orang di sebelahnya.

"Bawel ih! tadi katanya bu Nova galak kan? Yaudah ini jadinya gue kerjain" jawab Arkan tanpa menoleh, kini ia mulai sibuk sendiri dengan buku tulisnya.

"Kan nih cowo aneh" batin Arlin.

***

Bel istirahat sudah berbunyi 15 menit yang lalu ...

Sekarang Arlin sedang di kantin bersama dengan kedua sahabatnya, Megan dan Sela. Mereka mulai bersahabat sejak kelas 10 karna satu kelas. Tapi saat menginjak kelas 12, kelas mereka diacak, Megan dan Sela tetap satu kelas di kelas 12IPA1, sedangkan Arlin malah mental sendiri di kelas 12IPA3.

"Denger-denger di kelas lo ada anak baru ya lin?" Tanya Megan yang memang update tentang berita-berita di SMA Al Izhar.

"Iya tuh, cowo kan ya? Ganteng ga" tambah Sela sambil mengunyah mie ayamnya.

"Iya ada, duduk sama gue malah" jawab Arlin malas.

"Serius lin? Arlin ga jomblo lagi dong ya sekarang?" kata Sela sambil tertawa kecil.

"Apaan si lo pada" ucap Arlin sambil menatap kedua sahabatnya garang.

Dan yang di tatap malah asik cekikikan sendiri, membuat Arlin jadi kesal.

"Kayaknya lagi pada ngomongin gue ya?"

Ketiga gadis tersebut secara bersamaan spontan menoleh ke arah suara itu.

Arkan.

Ya itu suara Arkan, dia sekarang tepat berdiri di sebelah Arlin sambil membawa semangkok bakso dan es jeruk.

"Pede banget" ketus Arlin.

Arkan hanya terkekeh, lalu ia segera ikut duduk di samping Arlin.

"Gaada yang nyuruh lo duduk di sini deh perasaan" ucap Arlin lagi.

"Emang gaada" jawab Arkan cuek.

"Gaada tulisannya juga kan gue gaboleh duduk di sini?" Tanya Arkan sambil mengedipkan sebelah matanya pada Arlin.

Sial.

"Udah gapapa lin dia gabung aja sama kita, lagian meja kantin juga udah pada penuh tuh" ucap Sela.

"Jadi lo anak baru di kelas Arlin?" tanya Megan yang memang sudah kepo daritadi.

"Ah iya hehe, kenalin gue Arkan" balas Arkan ramah sambil bersalaman dengan Megan dan Sela.

"tapi misalnya kalian mau manggil gue sayang atau baby juga gapapa sih" tambah Arkan sambil tersenyum manis ke arah Megan dan Sela.

mereka berdua langsung terkekeh mendengarnya.

"ah kalo manggil gitu sih kayanya sebelah lo mau deh, yakan lin?" ucap Sela menatap Arlin menyeringai.

"lo mau manggil gue apa nih? sayang apa baby? atau pipih gitu biar lebih romantis." Tanya Arkan sambil menaikan sebelah alisnya.

"apaan sih, jijik banget tau ga!" jawab Arlin sinis.

Arlin akhirnya lebih memilih cepat menghabiskan mie ayamnya. Tanpa memperdulikan mereka yang sekarang malah asik cekikikan.

"sebenernya sahabatnya itu gue apa si Arkan sih? napa jadi gue yang cengin gini? berasa anak bawang." omel Arlin dalam hati sambil melahap mienya dengan amat sangat lahap.

***



ig/kurniaauliak

BAD BOYWhere stories live. Discover now