Chapter 20

4.8K 155 4
                                    

[Vote dulu baru baca, Happy Reading]


Kami sarapan bersama, menikmati dalam hening. Baru beberapa jam lalu kami bermalas-malasan di tempat tidur, tapi kemudian kami sudah siap memulai hari.

Hari ini kami masih libur, tapi beberapa pekerjaan masih terus menganggu. Di tambah lagi laporan tentang penangkapan ricca, well. Ahkirnya ia masuk penjara.

Bukan aku yang menjebloskan nya, itu salahnya sendiri. Itu tindakan bodohnya, ia mencemarkan nama baik perusahaan client ku. Dan karena tidak terima ia ahkirnya di tangkap..

Malang sekali, tapi aku senang setidaknya mulai sekarang tidak ada gangguan darinya.

Lepas dari hal itu. Beberapa waktu belakangan aku di sibukan dengan jadwal meeting dan seminar di luar kota, mereka selalu mengadakan nya secara mewah dan meriah.

Aku tidak bisa mengiyakan, aku tidak ingin keluar kota dan meninggalkan shyrena sendirian. Itu terlalu beresiko.

Pertama, karena ia sedang hamil. Ya walaupun bagian fisiknya masih terlihat normal dan tidak ada perubahan.

Kedua, karena satu musuhnya masih berkeliaran. Rose !! Damn, ia sulit sekali di tangkap. Ia pandai bersembunyi, benar-benar wanita yang licik.

Kak marc selalu memberiku berita terbaru tentang rose. Tapi ia tidak pernah berhasil menangkapnya, Sekarang bahkan tidak terjadi apapun.

Seperti suatu keadaan, dimana masa tenang sebelum badai..

Ia pasti menyusun rencana yang lebih gila lagi, lebih berbahaya. Dan sasarannya sekarang tidak sekuat yang ia bayangankan..

Aku bergidik memikirkannya, shyrena butuh pengawasan penuh. Bahkan Mr. Stuff menurut ku masih kurang, kemudian seseorang masuk ke ruang kerjaku.

Ia berjalan ke arahku dengan membawa nampan berisi cemilan dan minuman.

Aku berusaha menutupi kegelisahan ku di depannya. Ia segera meraih tubuhku, melingkarkan tangannya di leherku.
"Ada apa ?" tanyaku, ia menghembuskan nafas panjang di dadaku.

"Tidak papa" jawabnya, ia berayun dengan manja dan kemudian mencubit ujung hidungku.

"Apa pekerjaan mu sudah selesai ?" ucapnya lagi.
"Sudah" jawabku asal. Kalau sudah berduaan seperti ini, aku tidak bisa memikirkan hal yang lain. Aku bisa sangat lupa diri.

"Aku bosan" rengeknya. Ia menatapku dalam-dalam.
"Apa yang membuatmu bosan ?" tanyaku, aku mencoba menangkap maksudnya. Ia kembali membenamkan wajahnya di leherku.

"Aku tidak ingin di tinggal sendirian di dalam kamar, aku istri mu atau tahanan mu.." ledeknya, aku membayangkan ucapannya. Ia benar-benar berubah menjadi manja sekarang dan sedikit pemalas.

Ia langsung menarik kerah bajuku dan mencium bibirku. Hanya dengan berciuman seperti ini aku sudah kembali merasakan gairah yang berlebihan.

Aku meraih kakinya dan mengangkat tubuhnya untuk memelukku, kami berjalan keluar ruangan dan menuju ke halaman belakang.

Shyrena menghentikan aksinya menciumku dan tersenyum saat aku berhenti di pinggir kolam dan duduk dengan memasukkan separuh kakiku ke dalam air kolam.
"Ayoo kita renang !!" saran shyrena. Aku tersenyum melihat ekspresi wajahnya yang sangat bahagia.

"Kita lupa ganti baju" sahutku, ia merengut kesal.
"Tidak perlu, seperti ini saja itu sudah cukup" jawabnya kemudian menarikku masuk lebih dalam lagi.

Tubuh kami terhempas ke dalam kolam renang dan berenang ke dasar kolam bersama, menikmati air kolam yang dingin dan hembusan angin.

Sinar matahari tidak terlalu terik dan suhu udara sedikit hangat. Shyrena kembali berenang dari ujung ke ujung, kemudian ia berhenti dan kembali memelukku.
"Aku mencintai mu, Mr. Andrew" ucapnya. Ia meraih wajahku dengan kedua tangannya.
"Aku lebih mencintai mu, Mrs. maravin" jawabku, aku mengecup keningnya.

Secret From The Bitch : Part 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang