Chapter 1

16.5K 372 7
                                    


[Vote dulu baru baca, Happy reading]

###
Shyrena P.O.V

Sebuah ruangan yang besar dan luas, aku sedang berbaring di ranjang yang lembut ini, nuansa kamar ini sangat tenang. Di penuhi beberapa ornamen di dindingnya, sprei merah menyala dan beberapa bantal yang besar.

Aku sendirian di dalam sini, aku mengusap kelopak mataku berkali-kali berharap ada sesuatu yang menyadarkan diriku. Aku baru tersadar aku mengenakan piyama berwarna putih.

Aku segera beranjak keluar turun dari ranjang dan menuju pintu, tapi kemudian aku terjatuh. Tersungkur di lantai, ada apa dengan kakiku ? Apa aku kembali lumpuh ?!! Aku mengalihkan pandangku untuk melihat kakiku..

Tidak. Bukan kakiku yang bermasalah disini, tapi ada seuntai rantai besi yang mengikat pergelangan kaki kanan ku dengan kaki ranjang besar itu. Apa maksudnya ?

Sesuatu mulai menghantam kepalaku, aku mencoba mengingat apa yang terjadi kepadaku selama ini, aku bingung. Kenapa aku tidak mengingat apapun ? Sesuatu pasti telah terjadi kepadaku..

Aku masih menyentuh rantai di pergelangan kakiku, mencoba untuk melepaskan tapi rasanya sakit. Rantai itu terlalu menghimpit pergelangan kakiku dan meninggalkan bekas merah di kulitku yang putih. Aku memandang ke sekeliling, tidak ada siapa-siapa..

Aku masih terdiam di lantai ruangan itu, bingung dan panik. Tapi aku tidak berbuat apa-apa, entahlah aku merasa lemas sekali. Aku tidak bersemangat, aku seperti ingin kembali tidur dan bermimpi.

Tapi seseuatu yang lain di dalam tubuhku mulai memberontak. Aku seharusnya tidak seperti ini, aku harus pergi dan kabur dari tempat ini !! Aku bisa merasakan dorongan itu, aku bisa. Tapi fisikku tidak sejalan dengan mentalku..

Ada apa denganku ?
Tempat apa ini ? Dimana sekarang aku berada ? Kenapa tidak ada siapapun yang menolongku !! Siapapun..
Aku seperti berteriak kepada diriku sendiri, tapi hasilnya sia-sia. Aku mencoba berdiri dan berjalan perlahan sesuai dengan panjang rantai yang mengikat kakiku.

Aku berhenti di depan cermin rias, aku melihat bayangan wajahku. Aku berbeda, begitu penilaianku. Aku bisa merasakan nyeri di tulang pipiku dan ada noda merah kehitaman di sana, aku menyentuhnya. Sakit..

Kemudian kenapa di bawah mataku ada garis hitam menggantung di sana ? Seperti aku tidak pernah tidur berhari-hari, tapi aku tidak merasa lelah. Aku hanya tidak mengingat apapun..

Tubuhku semakin tumbuh, aku bisa melihat bahwa aku mulai tinggi dan rambutku. Kenapa semua berbeda ?? Dan payudaraku semakin menonjol, Aku terlihat lebih seperti orang dewasa, berapa umurku ? Aku kembali bingung dan bodoh..

Pintu kamar mulai berderak dan seseorang masuk ke dalam ruangan besar ini. Aku berbalik dan menghadapnya was - was, siapa orang itu ? Ia berjalan membawa nampan makanan. Ia tersenyum sekilas kepadaku tapi aku tidak membalasnya.

"Kau sudah bangun sayang ?" ucap laki-laki itu, ia mendekatiku kemudian melepaskan rantai di kakiku dengan kunci kecil yang ada di dalam saku kemeja hitamnya.

Aku senang ia melepaskan rantai itu dari kakiku, tapi aku tidak bereaksi sama sekali.

Ia menyentuh daguku, membelai wajahku tapi aku tidak membalasnya, aku hanya bergidik dan terdiam.

Kemudian ia mencium keningku dan mengajakku duduk di sofa, yang sudah tersedia di ruangan besar ini.

"Kenapa kau diam saja ? Aku membawakan makanan untukmu sayang, ayo silahkan coba" ucapnya lagi masih dengan sebutan sayangnya untukku, aku melihat isi nampan itu. Perutku langsung berbunyi, aku lapar bisikku dalam hati.

Secret From The Bitch : Part 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang