10 - Your Fault...?

4.9K 584 56
                                    

I FOR YOU
Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto
Warn: BL. Shounen,Typo ,Masih Author baru
SasuNaru, ShikaNaru, ShikaKiba
FF Remake
Original By Orizuka dengan judul yang sama ;)

Chapter 11

RS Konoha

"Kenapa ini bisa terjadi, Shikamaru?"

Tanya Minato pada Shikamaru yang tengah menunduk, tangannya mencengkeram sisi jeans-nya. Saat mendengar kabar Naruto mengalami pendarahan melalui mata dari sang istri, Minato  langsung meninggalkan rapat yang dipimpinnya di China' dan mengambil penerbangan pertama kembali ke sini. Sekarang, mereka sedang berada di ruang tunggu rumah sakit sementara Naruto diperiksa oleh dokter.

Shikamaru membuka mulut. "Gomen... Jiisan"

"Selama ini, Jiisan tidak membiarkan kalian masuk sekolah mana pun karena jii-san ingin kalian cuma mengenal satu sama lain." Minato menerawang. "jiisan tidak ingin kalian bertemu dengan orang lain karena Naruto cuma butuh kau Shikamaru. Kalau bukan kau, Naruto akan terluka. Seperti saat ini."

Shikamaru meneguk ludah. Ia paham benar apa maksud dari perkataan Minato. Membiarkan Naruto masuk sekolah itu adalah kesalahan besar.

"Seharusnya Jii-san tidak membiarkan kalian masuk sekolah itu," kata Minato lagi.

"Seharusnya Jiisan tahu, sekolah terlalu berat untuk kalian lalui. Terutama untuk Naruto"

Mendadak, bayangan Kiba terlintas di benak Shikamaru. Jika ia tak pernah masuk sekolah itu, mereka mungkin tak akan pernah bertemu dengan pemuda mandiri tersebut. Shikamaru mungkin tak akan pernah merasakan seperti apa rasanya jatuh cinta. Namun, sekarang, bukan hal itu yang penting. Naruto-lah yang terpenting, yang terbaring dengan selang infus dan mendapat suntikan faktor adalah Naruto, yang sedang berusaha menelan rasa sakit dari sendi-sendinya yang bengkak juga Naruto.

Jika mereka tidak pernah masuk sekolah itu, Naruto mungkin masih baik-baik saja, berada di rumah yang aman, makan bubur bayi rasa kacang hijau sambil menonton televisi, tertawa-tawa seperti anak kecil yang tidak pernah mengerti arti kata sedih dan kehilangan.

Minato menghela napas. "Atau mungkin memang Jiisan yang terlalu banyak berharap besar padamu Shikamaru. Jiisan memberi kamu tanggung jawab yang terlalu besar."

Kepala Shikamaru tertunduk semakin dalam. Dulu saat orangtuanya menjelaskan keadaan Naruto padanya, ia bersedia untuk membantunya. Saat itu, ia memang masih kecil, namun ia paham kalau Naruto adalah anak Laki-laki yang spesial dan membutuhkannya sebagai pelindung. Shikamaru setuju dengan konsep “Hime’ dan pangeran itu, dan menyandang gelarnya dengan bangga. Sampai kapanpun, ia akan selalu ada untuk Naruto dan bertanggung jawab atas dirinya.

"Kamu masih terlalu muda untuk mendapat tanggung jawab sebesar ini." Minato menepuk bahu Shikamaru. "Jii-sanlah yang seharusnya meminta maaf."

Shikamaru segera menggeleng. "Saya sudah besar, Jii-san. Saya tahu apa yang saya inginkan."

"Apa yang kamu inginkan?"

"Saya ingin terus melindungi Naruto." Shikamaru berkata mantap. "Saya tidak akan mengulangi kesalahan saya. Apa pun yang terjadi, saya tidak akan membiarkan kejadian ini terulang lagi menimpa Naruto."

Selama beberapa saat, Minato menatap Shikamaru lama, seolah menilai. Minato bertemu anak ini saat ia baru lahir. Saat melihat kesamaan yang Shikamaru miliki dengan Naruto apalagi kesamaan akan jenis golongan darah mereka berdua yang langka tersebut, Minato tahu kalau anak ini lahir untuk anaknya. Walaupun demikian, setelah bertahun-tahun membesarkan mereka bersama, Minato pun sadar kalau Shikamaru dan Naruto memiliki ikatan kuat sebagai saudara, bukan kekasih.

I For You (Sasunaru Version)Where stories live. Discover now