4 - Kesalahan Shikamaru

8.1K 641 23
                                    


I FOR YOU
Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto
Warn: BL. Shounen,Typo ,Masih Author baru
SasuNaru, ShikaNaru
FF Remake
Original By Orizuka dengan judul yang sama ;)
6k+

Sasuke melirik ke samping, tempat Naruto tampak sedang asyik menggambar pada buku sketsanya. Rambut pirang keemasannya jatuh menutupi sebagian wajahnya ketika Naruto menunduk, membuat Sasuke mati-matian menahan keinginan untuk menyelipkan rambut itu ke belakang telinganya.

Sudah beberapa hari ini Naruto menepati janji yang ia buat sendiri untuk menghabiskan jam istirahat di perpustakaan.

Sebenarnya, Sasuke merasa risih setiap kali pemuda pirang itu memperhatikannya. Namun, pada saat-saat seperti ini, Saat Naruto sibuk membuat sketsa dan larut dalam dunianya sendiri, Naruto selalu terlihat menyenangkan. Sasuke jadi bisa gantian memperhatikannya.

Dua anak perempuan yang biasanya duduk di depannya sekarang entah ke mana. Sasuke menebak mereka sedang pura-pura berdiskusi soal biologi di taman depan perpustakaan sambil mencuri-curi pandang ke arah Shikamaru yang mengajak ngobrol burung parkit atau kenari.

Semenjak Naruto ada di sini, Sasuke tak pernah lagi bisa berkonsentrasi pada bukunya. Ketika ia sudah mulai bisa mencerna satu paragraf, satu gerakan remeh dari bocah pirang itu membuat fokusnya buyar begitu saja.

Sekarang, Sasuke sedang mencoba metode baru untuk berkonsentrasi. Ia berusaha menghipnotis dirinya sendiri, bahwa ia sedang berada di atas perahu di tengah lautan. Tak ada siapapun, hanya ia, dan bukunya, dan laut terbentang. Sasuke menarik napas panjang, tetapi alih-alih aroma laut, ia malah mencium aroma shampo Naruto yang beraroma jeruk.

Sasuke bangkit, tak tahan lagi. Ia harus mencari tempat baru kalau tidak mau berakhir gila.

"Mau ke mana?" tanya Naruto bingung.

"Mencari buku lain," dusta Sasuke. ia harus berbohong supaya bisa lepas dari bocah pirang itu.

Menyangka Sasuke akan kembali, Naruto mengangguk dan meneruskan sketsa kimononya. Ia berharap sketsa kimono itu bisa selesai sebelum hari ulang tahun Kaasannya. Selama ini, Naruto selalu menghadiahi Kushina dengan sketsa-sketsa miliknya.

Sasuke sendiri sudah buru-buru melangkah ke rak paling belakang, menjauhi keramaian. Rak paling belakang adalah buku-buku yang berisi tentang politik dan demokrasi. Tak ada seorang pun mau ke sana walaupun hanya sekedar lewat.

Sambil menghela nafas lega, Sasuke duduk di lantai yang sejuk. Bukannya ia tidak suka berada di samping Naruto, tetapi entah mengapa rasanya berat. Seperti melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan.

Sasuke ada di sekolah ini bukan untuk bermain-main. Ia ada di sini hanya untuk satu tujuan membuktikan pada mereka semua bahwa orang miskin tidak untuk diremehkan. Sasuke tidak akan membiarkan penghalang apa pun muncul di jalannya.

Dan, itu termasuk Naruto.
.
.
.
.
.
.

Lagi-lagi Shikamaru harus berurusan dengan burung parkit milik sekolah. Shikamaru tidak punya pilihan lain. Sudah beberapa hari ini Naruto memilih untuk menghabisakan waktu istirahatnya di dalam perpustakaan-yang bagi Shikamaru terasa seperti neraka. Walaupun Shikamaru masih sedikit kesal kepada Sasuke, akhir-akhir ini anak laki-laki itu tidak pernah memancing emosinya.

Meskipun ingin, Shikamaru tidak bisa pergi jauh-jauh dari perpustakaan itu. Ia harus selalu berada cukup dekat dengan Naruto. Dan, itu berarti radius sepuluh meter. Atau, dua puluh meter?

Shikamaru mulai melakukan hitung-hitungan dalam otaknya. Saat pelajaran olahraga kemarin, ia berhasil menyelesaikan trek seratus meter dalam waktu tiga belas detik saja. Jadi, kalau jaraknya dua puluh meter, berarti ia hanya membutuhkan tiga detik untuk sampai ke samping Naruto?

I For You (Sasunaru Version)Where stories live. Discover now