2 - Practikum 🌱

8.6K 742 46
                                    

I FOR YOU

Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto

Warn: BL. Shounen,Typo ,Mas

SasuNaru, ShikaNaru

"Datang, datang."

Di kelas sepuluh atau sebelas, kata-kata itu biasanya disebut saat ada sensei yang datang. Namun, di kelas dua belas ini, Sasuke cukup yakin kata-kata itu ditujukan kepada pasangan Naruto dan Shikamaru. Sasuke menggeleng pelan, tak habis pikir dengan kelakuan anak-anak kaya ini.

Dari sudut mata, Sasuke bisa melihat Shikamaru menahan pintu untuk Naruto yang melenggang masuk.
Sasuke berusaha untuk kembali berkonsentrasi pada buku Biologi saat harum lembut sampo Naruto memenuhi udara di sekitar hidungnya.

Naruto sendiri tidak langsung duduk dan menyempatkan diri untuk memperhatikan Sasuke penuh minat. "Murid genius memang beda, ya."

Walaupun tak ingin, Sasuke mendongak juga, menatap sepasang mata Shapphire yang tampak berbinar itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Walaupun tak ingin, Sasuke mendongak juga, menatap sepasang mata Shapphire yang tampak berbinar itu. Mungkin kata-kata Shikamaru kemarin ada benarnya. Mungkin Naruto hanya seorang bocah kaya yang berkata apa adanya tanpa memikirkan perasaan lawan bicaranya, tetapi tidak bermaksud buruk.

"Aku bukan genius" tandas Sasuke. Ia tidak pernah merasa genius. Ia mendapatkan semua prestasi ini dengan kerja keras.

Naruto mengerjap. "Lalu, kenapa kamu belajar sebelum kelas dimulai? Apa supaya terlihat genius?"

Dalam hati, Sasuke merancang umpatan paling sopan yang bisa ia lontarkan pada pemuda pendek sok bangsawan itu. Mungkin Shikamaru salah. Mungkin pemuda didepannya ini benar-benar ingin menghinanya dengan cara paling polos yang ia bisa.

"Kau-!!"

"Pagi anak-anak!" Suara Orochimaru Sensei memotong kata-kata Sasuke. Tampak tidak ambil pusing, Naruto duduk tenang di bangkunya. Setelah meletakkan buku-buku ke atas meja, Orochimaru Sensei menepuk tangan meminta perhatian dari seluruh penghuni kelas . "OK! Sekarang, tutup buku kalian!"

Semua anak mengernyit heran. Naruto malah belum membuka tas sama sekali, mejanya masih bersih.

"Kita adakan quis!" seru Orochimaru Sensei lagi, membuat sebagian anak menjerit kaget dan sisanya pasrah menerima nasib. "Tenaaaang... Kuis ini sudah pernah kalian pelajari di kelas sebelas, Sensei hanya mau mereview!"

"Tidak usah saja, Sensei..." erang Choji, seorang murid bertubuh gemuk yang duduk di belakang Shikamaru.

"Sensei hanya ingin tahu, sejauh mana kalian mengingat pelajaran kelas sebelas." Orochimaru Sensei berusaha menenangkan anak muridnya. "Pertanyaannya sangat mudah jadi tidak perlu khawatir!"

Riuh penuh kecemasan terus menggema, rupanya anak-anak sama sekali tidak merasa perkataan Orochimaru Sensei menenangkan. Orochimaru Sensei sampai harus mengetukkan spidol pada papan tulis untuk kembali mendapat perhatian mereka. Sekarang, kelas sudah cukup tenang, tetapi semua menghindari pandangannya.

I For You (Sasunaru Version)Where stories live. Discover now