CHAPTER 34

19.2K 1K 29
                                    

ABIGAIL'S POV

Aku tidak bisa mengalihkan perhatianku dari cincin yang tersemat di telunjukku. Apakah aku sudah berperilaku bijaksana dengan mengenakannya? Apa yang akan Nate lakukan kalau ternyata operasi ini tidak berhasil? Aku harus memastikan sesuatu dengannya terlebih dahulu.

"Sudah kuduga, dia akan melanggarnya!" ujar sebuah suara.

Aku tersenyum dan melihat dad masuk. Ia menatap koper yang sudah berdiri di ujung kamar dengan sedih. Ini adalah hari terakhirku sebelum aku masuk ke rumah sakit untuk menjalani kemoterapi pembersihan sebelum menjalani operasi. Aku tidak menyangka dua minggu sejak aku setuju untuk menjalani operasi berjalan dengan sangat cepat.

Setiap hari, aku menajalani hari terakhir di rumah sakit dengan teman – teman dan ayahku. Semua itu terasa sangat tidak cukup. Semakin mendekati hari, aku semakin merasa ketakutan. Bagaimana kalau ini adalah malam terakhir aku menghabiskan waktu di kamarku?

"Aku menyuruh Nate untuk tidak melamarmu tapi ternyata perintahku tidak Ia indahkan," ucapnya menggelengkan kepala.

"Dad... aku sudah mengenakan cincin ini selama dua minggu dan kau baru menyadarinya sekarang," ucapku kepadanya. "Aku juga sangat terkejut kau tidak tidur bersama wanita lain selama dua minggu terakhir."

"Anak bodoh... mana mungkin aku bisa tidur dengan wanita lain saat keadaanmu seperti ini..."

"Atau kau tidak ingin terlihat buruk di depan dokter Jean Dane?" ucapku dengan santai membuat dad tampak salah tingkah. Aku puas melihat kedekatan mereka berdua akhir – akhir ini. Dad sudah cukup lama berkabung karena kehilangan mom dan menggunakan wanita lain sebagai penutup luka hatinya. "Kau perlu memotong rambut panjangmu jika ingin bersama dokter Dane. Aku pernah tidak sengaja melihat beliau sedang menatap foto Chris Hemsworth. Kurasa dokter Dane adalah fans beratnya."

"Dia menyukai rambut panjangku," gumannya pelan. "Juga tatoku."

Aku menahan tawa mendengar gerutuan dad. "Aku lupa jika Chris Hemsworth juga memiliki rambut panjang saat bermain menjadi Thor dan kurasa dad harus belajar menggunakan aksen orang Australia."

"Hei, kurasa dengan segi fisik, aku tidak kalau dengan Chris – siapa pun – itu."

Aku menatap dad dari atas kebawah dengan berpura – pura berpikir. "Apakah kau pernah melihat film apa pun yang pernah dibintangi oleh Chris Hemsworth?"

"Tentu saja tidak. Kau tahu, aku tidak terlalu menyukai menonton film."

"Sudah kuduga! Berterima kasihlah kepadaku, dad.... Karena aku sudah memberimu saran untuk semakin dekat dengan dokter Dane. Aku yakin seratus persen jika dokter Dane adalah seorang penggila film."

"Apa kau sedang menjadi cupid ku saat ini?"

Aku menatap dad dengan sedih dan menganggukan kepalaku. "Jangan sakiti hati dokter Dane. Dia adalah wanita yang baik."

Dad berdehem pelam dan menatap wajahku dengan sedih. "Ini bukan saat yang tepat untuk membahas wanita disekitarku."

"Aku hanya tidak ingin dad kesepian," bisikku pelan. "Aku mengharapkan dokter Dane bisa menjadi tempat bersandarmu saat dad merasa sedih atau bahagia. Aku ingin kau memiliki seorang pendamping."

"Abby..."

"Aku selalu berpikir positif untuk semuanya, dad. Aku juga ingin sembuh, tapi kita semua tidak tahu masa depan. Aku hanya ingin mengucapkan segala sesuatu yang ingin kuucapkan, sehingga jika memang aku tidak ditakdirkan untuk memiliki usia yang lebih – aku akan merasa lega karena sudah mengatakan semua hal yang ingin kukatakan."

7Promises (FINISH)Where stories live. Discover now