CHAPTER 2

40.2K 1.8K 30
                                    

ABIGAIL'S POV

Aku merasakan sinar matahari menyentuh wajahku. Aku mengerjapkan mataku beberapa kali sebelum akhirnya aku melihat sekililingku. Sebuah kamar kecil yang tampak kumuh segera tertangkap pandanganku. Aku merasakan tubuhku terasa sangat sakit di beberapa tempat. Aku buru – buru duduk dan menoleh, mendapati seorang pria yang tidak mengenakan sehalai pakaian tertidur lelap di sampingku.

Dibutuhkan beberapa detik, sebelum aku mengingat kejadian kemarin malam. Tentu saja, dia adalah pria one night standku. Oke, dia cukup hebat karena bisa membuatku puas. Oke, aku bohong! Kemarin sangat menakjubkan. Aku tidak pernah melakukannya dengan seseorang yang berhasil membuatku tiga kali datang dalam waktu hanya satu malam.

Damn it! Runtukku pelan ketika melihat matahari bersinar dari celah jendela. Aku buru – buru turun dari ranjang dan terdiam sesaat ketika merasakan rasa sakit itu kembali. Shit! Aku bukanlah seorang virgin tapi itu semua membuktikan pria di sampingku ini menggunakanku sampai batasnya. Setelah aku terbiasa dengann rasa sakit itu, aku segera mengenakan kembali pakaianku yang berserakan di berbagai penjuru dalam ruangan. Aku menyeringai ketika mendapati sebuah bantal yang terlempar hingga berada di dekat kamar mandi. Atau braku yang berada di pegangan pintu.

Ya. Malam yang menakjubkan. Sayang sekali aku tidak tertarik dengan hubungan jangka panjang. Aku menoleh kearah pria berambut pirang yang masih tertidur nyenyak, selagi memasang sepatuku. Pria bernama Nathaniel Allen itu akan masuk sebagai pertimbangan serius jika aku mencari pacar. Dia adalah tipeku. Sangat tipeku. Bad boy yang seksi. Damn.

Aku menatap tubuh telanjangnya dengan tatapan lapar kembali. Untuk masalah ukuran dia juga sangat menakjubkan. Dan kinky! Damn! Aku ingin mencoba mengikat kedua tangannya hingga dia tidak dapat melakukan apapun selain memohon kepadaku agar memuaskannya. Tapi, aku tidak akan membiarkan dia mendaptkan kepuasan itu sebelum dia memuaskanku. Dia hanya akan menjadi alat pemuasku.

Hentikan, pikiranmu yang melenceng Abby! Stop! Jangan memikirkan hal – hal yang mampu membuatmu ingin mengulang kegiatan mendebarkan kemarin malam. Aku segera melakukan kegiatan lainnya agar tidak focus melihat tubuh – so hot – and – so sexy – dari seorang Lionhart a.k.a Nathaniel Allen.

Aku mengambil tissiu basah dari dalam tasku dan segera menghapus maskaraku yang berantakan dengan maskara yang baru. Ketika aku selesai mengenakan lipstik merahku – sebuah ide nakal segera muncul di otakku. Aku menoleh kembali kearah Nathaniel dan tersenyum sendiri.

Aku membasahi bibirku ketika selimut yang dikenakannya tersingkap, makin menampilkan tubuhnya yang berotot dan dipenuhi oleh tato. Dibutuhkan, keteguhan yang penuh untuk tidak kembali ke atas ranjang dan melakukannya lagi.

Aku menggelengkan kepalaku dan berkonsentrasi dengan rencanaku. Aku mengambil lipstik merahku dan mulai menulis di sebuah kaca di depanku. Aku menahan tawaku ketika meniru adegan di sebuah film yang kuingat.

Aku menambahkan gambar love di akhir kalimat 'THANK YOU. I'M REALLY SATISFIED. XO'

Aku segera memasukkan kembali semua barangku ke dalam tasku. Dan, untuk terakhir kalinya aku memandang Nathaniel Allen yang masih tertidur lelap di ranjangnya. Aku segera keluar dari kamar hotel kumuh itu dan menuju jalan utama.

Aku segera memanggil taxi dan menyebutkan nama Hathrow Airport. Ketika sampai di bandara aku segera berlari untuk mengambil koper yang kutitipkan di sebuah loker di Hathrow Airport. Aku mengambil nafas panjang dan mengambil kaca kecil dari tasku untuk melihat penampilanku. Aku segera menyemprotkan beberapa parfum di bajuku untuk menghilangkan bau keringat dan sex.

Handphoneku berdering sekali lagi menampilkan nama Maddy di layar. Aku buru – buru mengankat sambil menggeret koperku menuju tempat kedatangan dari kota Florida.

7Promises (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang