CHAPTER 10

24K 1.2K 13
                                    

MADELEINE AUTUMN>>>

........................................................

"Kurasa itu bukan ide yang baik," ujar Magda mondar – mandiri di kamarku selagi aku memasukkann seluruh peralatanku kedalam koperku.

Magdalena selalu seperti ini sejak dua hari yang lalu. Kadang, Ia menyetujuiku untuk pergi setelah aku menjelaskan mungkin ini adalah satu – satunya kesempatanku untuk bisa keliling dunia. Kadang kala juga ia tidak menyetujui kepergianku karena mengkhawatirkan kesehatanku.

Dan, terima kasih juga kepada Daniel yang berhasil meyakinkan Magda walaupun penampilan Nate seperti seorang berandalan yang menakukan tapi dia adalah pria baik – baik yang akan bertanggung jawab menjagaku. Halo, aku sudah berumur dua puluh tahun. Jika, aku mau – aku bisa melakukan segala sesuatu tanpa meminta ijin kepada para orang tua. Karena, secara hukum aku sudah dianggap dewasa sejak dua tahun yang lalu.

"Tapi.... Bagaimana jika terjadi sesuatu kepadamu saat disana?" tanya Magda dengan cemas. "Dan, kau menyuruhku berbohong kepada John untuk tidak memberitahu keberadaanmu."

"Magda, jika kau takut dad mengetahui kebohonganmu – kau tidak perlu khawatir. Aku akan selalu meneleponnya setiap malam," ujarku berusaha menenangkan Magda. Aku menatap pintu kamarku yang tertutup rapat. "Tentang keadaanku... kau tidak perlu khawatir aku akan baik – baik saja."

"Bagaimana jika kau mengalami sesuatu disana? Walaupun Nathaniel adalah anak yang baik, tapi tetap saja dia masih kecil. Dia tidak akan tahu apa yang harus dilakukan saat keadaanmu memburuk di sana."

"Aku akan meneleponmu begitu aku merasa tidak sehat," ujarku menatapnya dengan serius berusaha meyakinkannya. "Lagipula, aku membawa obatku. Kau tidak perlu khawatir."

"Aku memerlukan waktu lama untuk meyakinkan John kalau kau akan baik – baik saja jika berlibur di London dan sekarang aku melakukan ini. Magda menggelengkan kepalanya. "Madeleine juga akan tidak setuju, jika dia tahu keadaanmu sesungguhnya."

Aku segera memegang tangan Magda dan menatapnya dengan serius. "Kau tidak memberitahunya, bukan? Kau sudah berjanji kepadaku."

Magda mengangguk. "Aku tidak akan memberitahunya. Tapi, cepat atau lambat dia akan mengetahuinya, Abigail."

"Aku tahu," ujarku pelan.

Magda mengelus pelan rambutku dan mencium dahiku – membuatku terkejut dengan sikap keibuannya. Sejak Mandy meninggal, Magda selalu terlihat dingin bahkan kepada anaknya sendiri. Seharusnya, aku sudah melihat perubahan sikapnya sejak dia berlibur ke Florida beberapa bulan yang lalu – tapi, Magda baru lebih memperlihatkannya secara terbuka sekarang.

"Istritahatlah. Biar aku yang membereskan sisanya," ujarnya tersenyum lembut kepadaku. "Kau harus mempersiapkan fisikmu untuk perjalanan jauh besok pagi."

Aku mengangguk dan tidak sempat menolak bantuannya memberserkan pakaianku karena terlalu terpengah dengan sikap yang tidak biasa diperlihatkannya. Aku tersenyum kecil mengingat betapa bahagianya Maddy karena perilaku Magdalena sudah jauh lebih baik sekarang.

*******

Perjalanan dari London ke Budapest memakan dua jam dua puluh menit. Seharusnya, kami bisa naik kereta tapi Nate mengatakan kalau salah satu hadiah dari taruhan antara dirinya dengan Cam adalah transportasi pesawat terbang dan kamar hotel. Well, mungkin aku harus membuat taruhan dengan Cam agar mendapatkan hadiah semewah itu. Aku penasaran – apa yang mereka berdua taruhkan dengan hadiah sebesar ini. Aku sudah menguras habis uang tabunganku untuk acara berliburku.

Hari ini, aku hanya mengenakan sedikit make up dengan rambut dikuncir satu. Aku mengenakan denim jumpsuit short dan sepatu kets berwana putih. Sebuah ransel sudah bertenggar aman di punggungku.

7Promises (FINISH)Where stories live. Discover now