Chapter 15: Trust Your Heart

109 9 7
                                    

Author's POV

Bella berjalan dengan lunglai menuju kelasnya. Dia sedang sendiri, tak bersama Louis ataupun Harry.

Tiba-tiba segerombolan anak perempuan menghampiri Bella. Bella tak tau apa yang akan mereka lakukan, tapi sekarang perasaannya tidak enak.

"Apakah kau Cabella Magdalena?" tanya salah satu anak berambut pirang.

"Eh? Iya. Ada apa?"

Tanpa basa-basi gerombolan anak tersebut langsung menarik Bella dan membawanya ke toilet.

"Hei! Apa yang kalian lakukan?!" Bella mengelak.

"Kau pacar barunya Harry kan? Aku tau itu!"

"Apa? Pacar Harry?! Yang benar saja! Dia saja tak pernah menembakku!" seru Bella dengan lantang.

"Oh ya? Lalu bagaimana dengan foto yang tersebar di twitter dan instagram itu? Apakah itu juga termasuk salah satu bukti?!" kali ini teman perempuan berambut pirang yang mengatainya.

Demi Tuhan, Bella tak bisa melawan. Foto di twitter itu merupakan bukti yang cukup jelas.

"Ayo jawab! Kau sungguh tak tau diri!" perempuan berambut pirang itu sudah naik pitam.

"Hei, memangnya ini urusan penting bagi kalian?! Memangnya kalian ini siapa, berhak mengatur hidupku. Sebaiknya atur hidup kalian dulu tuh, yang berantakan! Lagian memang kalian tidak punya kaca, hah?! Dan apa salahku jika aku bersama Harry?! Kalian iri? Kalian syirik? Tak apa. SYIRIK ITU TANDA TAK MAMPU!" seru Bella keras-keras.

Sekarang ia sudah berani untuk meluapkan semua amarahnya. Dia menatap tajam semua gadis yang berasa di sekelilingnya itu. Gadis berambut pirang itu menatap sinis ke arah Bella.

"Ada apa?! Kau mau menamparku? Tampar saja!" ucap Bella sambil menunjuk pipinya. Bella menutup mata.

Gadis berambut pirang itu mulai menggeram, "lancang sekali kau!" sambil melahangkan tangannya ke udara dan....

Pipi Bella tak disentuh apapun. Hanya udara yang dapat menyentuhnya. Ia membuka mata dan betapa terkejutnya ia melihat seorang Harry Styles sedang menahan tangan perrmpuan itu.

Dia sudah gila?! Ini toilet perempuan! Berani sekali dia! Bella bergumam dalam hati. "Ha-Harry?"

"Apa yang dilakukan gadis-gadis ini terhadapmu?" tanyanya. Bella terdiam. Bagainana ia bisa tau aku ada disini?

"Dia ingin menaparku. Sudah kubilang tampar saja, malah kau tahan. Lepaskan dia. Biarkan dia menamparku." ujar Bella dengan sarkastik.

Harry tersentak kaget, "yang benar saja!" Bella memberi isyarat agar Harry melepaskan tangan perempuan tersebut.

"Sudah lepas kan? Ayo, tampar saja!" seru Bella lantang. Ia menunjuk tangan perempuan berambut pirang menggunakan dagunya. Bella siap untuk ini.

"Apakah harus kuulangi lagi?! CEPAT TAMPAR SAJA AKU!"

Kali ini tak ada yang berani melawan Bella, Harry pun terbengong melihat Bella yang sudah naik pitam.

"Kenapa? Tidak berani?! Buktikan kalau kau itu gadis pemberani! Laki-laki datang saja nyalimu sudah ciut, cih." Bella berlagak 'sombong'.

"Hah, cara berpikirmu lama sekali. Sia-sia aku membuang waktuku hanya dengan ini! Harry, ayo kita pergi!" ajak Bella. Harry tersenyum licik.

Setelah Bella keluar dari toilet duluan, Harry berbisik pada perempuan berambut pirang tadi, "kalau kau sampai menyentuhnya atau memarahinya sekali lagi, siap-siap ucapkan selamat tinggal kepada universitas ini."

Half A Heart [lwt & hes]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang