Chapter 7: Memories

103 16 8
                                    


Bella's POV

Aku menunggu Louis. Dia janji akan menjemputku. Ya, kita akan ke taman. Kuharap, dia mengingatku. Aku merindukannya. Miss you so badly :(

TIN TIN!

Suara klakson mobil mengagetkanku. "Hey, Bella! Jadi tidak?"

Louis!

"Ah iya! Sebentar!" aku menggendong tas kecilku di punggung. Louis tersenyum.

Aku berlari kecil lalu langsung memasuki mobilnya Louis. Berantakan...hah, iya berantakan. Dia selalu berantakan.

Flashback start (Bella's POV)

"Ayo Bella! Kau akan senang melihat mahakaryaku ini!" Louis menarik tanganku dan menggeretku.

"Ihh, pelan-pelan dong! Sakit nih! Memangnya mahakarya apa?"

Dia terseyum sombong. "Sudahlah, nanti kau akan tau!"

Aku pun hanya menuruti kata Louis. Aku terus digeretnya menuju rumahnya. Kebetulan ada ibunya yang sedang memasak.

"Hey, mom!" serunya. "Oh, hey Louis! Dan siapa itu? Pacarmu?"

Louis tersipu. "Tidak! Dia bukan pacarku mom!"

"Hahaha mom hanya bercanda. Oh ya, namamu siapa? Kamu cantik sekali."

Pipiku memerah.

"Terima kasih. Namaku Cabella Magdalena. Anda bisa memanggil saya Bella. Omong-omong, saya harus memanggil anda apa?" kataku malu-malu.

Dia tersenyum. "Panggil mom Johannah saja atau mom Johan. Semua terserah kamu."

Dia orang yang sangat lembut.

"Ekhm." Louis berdeham. Mom Johan melihatnya. "Oh mom lupa ya? Anak mom sudah menunggu pacarnya untuk bermain bersama."

Louis memasang tampang datar.

"Mom, please. Dia sahabatku."

Half A Heart [lwt & hes]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang