Chapter 14: The Other Side

98 10 5
                                    

Author's POV

Lavender berjalan menuju parkiran mobil dengan gontai. Moodnya sudah benar-benar rusak hari ini. Mrs. Grietta sudah memarahinya dengan nada yang 'sangat merdu'. Bayangkan saja, pasti dunia sudah hancur, haha.

Lavender masuk ke dalam mobilnya kemudian menyalakan mesinnya.

Tok! Sebuah ketukan terdengar dari jendela mobil milik Lavender. Dilihatnya laki-laki berambut keriting panjang sedang memperhatikannya dari luar.

"Whoa!" Lavender tersentak kaget. Kemudian ia membuka jendela mobilnya.

"Ha-Harry? Kau Ha-Harry Styles? Anggota One Direction?" Lavender penasaran. Jelas-jelas dia Harry Styles si laki-laki berambut keriting yang sangaaaat tampan.

"Huft, iya." ujarnya singkat. Lavender masih bergidik takut. "A-apa yang kau inginkan?"

Harry tersenyum lebar sehingga menampakkan dimples nya itu. Lavender tidak menyadari ia telah bertemu selebriti dunia.

"Terima kasih." katanya. Hah? Apa yang dia maksud? Terima kasih untuk apa? Batin Lavender.

Sebelum Lavender bertanya, Harry sudah menjawabnya. "Untuk mengakui tadi...padahal kan aku yang mengatai Mrs. Grietta. Dan kenapa kau mau melakukan tindakan yang cukup bodoh? Seharusnya aku yang mengatakan itu. Tetapi malah kamu."

Lavender terdiam. Apakah tadi aku sedang mabuk? Aku pun tak sadar jika aku telah melakukan itu. Ya Tuhan, dasar Lavender yang tak tau diri! Batinnya sendiri.

Lavender tersentak kaget. Ya, sebenarnya ia tak memiliki niat untuk melakukan itu, tapi entah mengapa hatinya seolah-olah mengatakan bahwa ia harus melakukan itu.

"Hei, ngomong-ngomong aku belum tau namamu. Siapa namamu?" tanya Harry.

Harry tak mengenalku? Padahal aku teman sekelasnya! Dasar! Eh kenapa aku malah jadi begini sih?! Lavender merutuki dirinya sendiri. Aneh memang.

"Oh eum...aku Lavender Avrillea Marline. Panggil saja Lavender atau Lave." ujar Lavender sambil tersipu malu.

Ish kenapa aku jadi takut begini sih? Santai saja Lav..., Lave mulai menenangkan dirinya sendiri.

"Lavender? Nama yang bagus." kata Harry sambil mengangguk-angguk.

"Uh baiklah Harry. Aku harus pulang. Kakakku sudah menunggu. Daaah!" Lave langsung menancap gas pada mobilnya. Ditinggalnya Harry begitu saja.

"Dasar gadis yang aneh."

***

"Ah laptop murahan! Dasar!" umpat Olivia pada laptopnya. Olivia memang aneh, berbicara pada benda yang jelas-jelas merupakan benda mati.

"Kak Oliv." panggil gadis di balik pintu kamar Olivia. Dia tau bahwa itu adiknya yang baru saja pulang.

Dibukanya pintu kamar itu. "Lave? Kenapa baru pulang?" tanya Olivia.

Half A Heart [lwt & hes]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang