Side : 6

1.3K 89 19
                                    


"Kak. Ada cowok lo tuh di depan," kata Alex pada Chelsea.

Semua orang yang ada di meja makan itu menoleh penasaran kearah Chelsea.

"Kamu punya pacar, Chels?" tanya Mamanya yang membuat Chelsea buru-buru menggeleng. Emang dasar, mulut si Alex nggak jauh beda sama petasan gocengan.

"Chelsea ke depan dulu," pamitnya dan langsung menuju ke beranda depan untuk melihat siapa yang dimaksud Alex.

Baru saja ia membuka pintu, Chelsea sudah disambut senyuman hangat dari orang di depannya. Chelsea berdecak kesal.

"Ngapain lo?" tanya Chelsea dengan sinisnya.

"Gue mau jemput lo."

"Buat?"

"Kita disuruh Pak Udin buat ke rumahnya."

"Buat?" lagi-lagi gadis itu mengajukan pertanyaan yang sama.

"Mana gue tahu."

"Gue bisa berangkat sendiri."

"Gue udah capek-capek jemput lo, dan sekarang lo seenaknya nolak," kesal orang itu.

"Gue nggak minta lo jemput," balas Chelsea tak kalah kesal.

"Nggak ada penolakan. Udah buruan siap-siap sana. Gue tunggu disini."

Mood Chelsea benar-benar hancur sekarang. Hari Minggu yang semestinya ia gunakan untuk beristirahat seharian, malah dikacaukan dengan kedatangan laki-laki annoying di depannya kini. Meski juga menuruti perkataan laki-laki itu, tak ayal membuat Chelsea mengeluh dan mendengus kasar.

"Udah, buruan sana!"

"Bawel lo," umpat Chelsea lalu masuk kembali ke dalam rumahnya sambil memasang muka masamnya.

"Siapa, Chels?" tanya mamanya kembali.

"Cowok tengil."

"Cowok tengil gitu juga pacar lo kan?" timpal Alex sembari melahap sesendok nasi goreng.

"Sialan lo," umpat Chelsea yang sudah gondok dengan adiknya itu.

"Chelsea. Kalo ngomong dijaga ya, sayang," tegur papanya membuat gadis itu mengulas senyum takut-takut.

"Ah, iya Pa."

"Terus, pacar kamu mana? Kok nggak disuruh masuk?"

"Aduh, mama. Dia bukan pacar aku," elak Chelsea. Tambah bad mood lah dirinya.

Setelah itu, ia memutuskan masuk ke kamarnya untuk bersiap-siap. Sengaja ia memperlambat waktu agar laki-laki itu menunggu terlalu lama. Biar. Biar tahu rasa tuh cowok. Batin Chelsea berteriak.

Dibukanya lemari yang terletak di sudut kamarnya itu. Tangannya sibuk mencari pakaian yang di rasa nyaman dan simple. Akhirnya, ia memutuskan untuk memakai celana kodok yang menurutnya lucu. Dipadukan dengan kemeja kotak-kotak yang diikatnya di pinggang.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Other SideWhere stories live. Discover now