Bunda Vita

18.3K 1.1K 72
                                    

Author POV

Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, tapi sepertinya Vita masih betah dirumah sakit.

Ya, (namakamu) baru saja melahirkan pada pukul 4 sore tadi, dan bayinya berjenis kelamin laki-laki.

Ia menengok ke arah sofa, disitu terdapat cucunya, Cecil, yang tengah terlelap sehabis makan ayam goreng

"Bun. Masih betah? Udah malem nih." Kata (namakamu) yang baru saja keluar dari kamar mandi, dengan perlahan dia berjalan menuju ranjangnya kembali

Vita mendelik. "Oh, lo ngu–"

Ucapannya terpotong karena handphonenya berbunyi, nada panggilan

"Halo babe."

Mendengar itu (namakamu) menghela nafas malas, itu pasti ayah.

"Aku– eum, aku–" Mata Vita menatap tajam mata (namakamu), meminta bantuan jawaban, dikira ulangan kali ah, wkwk

(Namakamu) hanya mengangkat bahunya, ya emang bener dia gak tau jawabannya apa?

"AH. IYA. GUE LAGI DIRUMAH SAKIT." Teriak Vita keceplosan karna lawan bicaranya membentak dia dan membuatnya kaget

'APA?! RUMAH SAKIT?! SIAPA YANG SAKIT! KAMU YANG SAKIT? KAMU BILANG DONG, KAMU SAKIT APA?!'

Vita menggeram. "Ish. Alay lu. Gue lagi dirumah sakit, ya karena anak kita lagi lahiran, emang masalah buat lo?"

(Namakamu) melotot mendengar balasan Vita, Oh my god! Abis ini pasti (namakamu) akan diwawancara sama ayahnya tercinta, Vito.

Ia menatap Vita tajam, kenapa-lo-keceplosan-omg?!

Menangkap apa yang tengah dikodekan, Vita menepuk mulutnya, merutuki ucapannya

Bego. Bego. Bego. Vito kan gak tau kalo gue pergi kerumah sakit, dia kan taunya gue lagi ajak main Cecil ke mall. Aduh, mati dah gue.

'Vita?! Vita! Kamu denger gak sih aku ngomong?!'

"Ah. Iya.. aku denger.."

'Kamu dirumah sakit mana? Aku juga mau liat keadaan (namakamu)."

"Ah.. itu.  Di rumah sakit.. eun.."

'Cepet. Kalo nggak, aku tanya ke Iqbaal aja deh.'

Mata Vita membulat. "JANGANN! Iya iya. Aku lagi dirumah sakit bunda bersalin."

(namakamu) hanya nganga saat Vita berteriak, huft, untung aja bayinya gak ditaro diruangan ini, karna dia masih ada diruang semacam ruang hangat untuk bayi gitu

'Iya iya. Iqbaal pasti udah ada disana kan? Atau, Iqbaal masih dikantornya, ya?'

"Iya.. Iqbaal masi ada dikantor, jadi kamu jangan telpon dia, takutnya ganggu, iya ganggu.." Vita menjawabnya sambil mengangkat bahunya

'Oh. Kalo gitu, aku ke kantor Iqbaal buat ajak dia ke–'

"JANGAN!"

'Kamu ini kenapa sih? Daritadi aneh,'

(Namakamu) menatap teliti, lalu dia memberi kode agar Vita me-loudspaker, tapi ia menggeleng

'–kamu lagi umpetin apa dari aku?'

Mampus. Mampus lo Vita! Lo lupa kalo suami lo ini cenayang? Ergh.

"Eng-gak kok, yaudah, kamu kesini ya, tapi jangan ajak Iqbaal, kasian dia kayaknya dia lagi sibuk, bye babe!" Vita memutuskan teleponnya dan bernafas lega, gak tahan kalo diintrogasi sama Vito, diintrogasi sama Vito, sama aja kek lagi dipasang alat kejujuran, gak bisa bohong, itu karena Vito itu bisa baca pikiran orang

Cute Boy [idr] ✔Where stories live. Discover now