Steffi vs Zidny

15.2K 993 34
                                    

Author POV

Pagi-pagi sebelum berangkat ke kantor, Iqbaal memberhentikan mobilnya di parkiran mc'donals, ini salah satu rutinitasnya tiap pagi untuk sarapan, saat ia memegang gagang pintu masuk, ada tangan lain yang menubruk diatasnya

"Steffi?"

Steffi tersenyum. "Hai Baal. Kebetulan banget kita ketemu disini." Lanjutnya dengan nada girang

"Ah iya. Kebetulan banget, gue jadi gak sendiri makannya." Balas Iqbaal dengan nada senang juga, sambil melangkah masuk dan memesan makanan

"Eh. Btw. Lo mau makan apa?" Tanyanya pada Steffi yang ikut berdiri disampingnya

"Samain aja kali ya."

"Oke. Lo duluan duduk aja, gue mau ke toilet sebentar." Steffi mengangguk dan Iqbaal pun berjalan menuju toilet

Setelah beberapa menit, Iqbaal datang dan tidak lama juga pesanan mereka pun datang

"Lo kok tumben sih pagi-pagi udah dateng kesini?" Tanya Iqbaal sambil menyuap nasinya kembali

Steffi memandang Iqbaal, lalu tersenyum, "Lagi pengen aja."

"Ohh.."

"Lo juga tumben sarapan disini? (Namakamu) mana?"

Ekspresi Iqbaal saat Steffi bertanya seperti itu berubah menjadi sedih, dia memandang lurus seperti menerawang

"Baal? Lo kenapa?" Steffi melambaikan telapak tangannya diwajah Iqbaal

"Menurut lo, cewe yang ninggalin cowonya itu gimana?" Iqbaal bertanya pada Steffi tapi pandangannya terpaku pada nasinya

Menurut Iqbaal gak buruk curhat sama Steffi, karna Steffi itu sepupunya, selain itu Steffi juga kadang bisa ngertiin keadaan dia kalo lagi down gini. Oleh sebab itu, kali aja kalo dia curhat sama Steffi, dia bisa membantunya mencari (namakamu). Secara, Iqbaal sama Steffi itu kan udah deket banget dari kecil.

Steffi mengangguk-angguk paham
"Cewe yang ninggalin cowonya ya? Hm.." Jeda sebentar. "Gue tau, (na-"

"Jawab dulu pertanyaan gue." Potong Iqbaal

"Oke." Steffi tersenyum miring. "Ehm, kalo menurut gue sih ya, kalo cewe udah ninggalin cowonya, berarti itu cewe gak bener."

"Dapat pemikiran darimana lo?" Iqbaal tertawa renyah sambil menggeleng

"Itu sih menurut pandangan gue."

"Tapi menurut pandangan gue beda."

Steffi pun menoyor kepala Iqbaal. "Kalo gitu ngapain lo nanya, bavuk!"

"HAHAHA. Sorry. Gue nanya gitu karna gue lagi alamin itu." Katanya sambil mengangkat bahunya

'Brak.'

"STEF-"

"TUHKAN BENER! GUE YAKIN. PASTI (NAMAKAMU) KAN YANG NINGGALIN LO?!" Kata Steffi, entah emosi atau senang

"Sttt.. bacot banget lo! Gak enak didenger orang, kamvret!" Ucap Iqbaal melototkan matanya pada Steffi

"Maaf. Tapi gue bener kan? Hih. Udahlah gak usah dipikirin cewek kek gitu, cewe masih banyak, gak cuma dia doang." Steffi mencibir jijik. "Masi ada gue, nih." Lanjutnya sambil menaik turunkan alisnya

Iqbaal tertawa. "Gue tau. Tapi, kalo cewe itu lo. Ya, gak mungkin lha gue berpaling sama lo." Iqbaal masih tertawa dan menggelengkan kepalanya

Steffi mendelik gak suka. "Kenapa gak mungkin?"

"Steffi.. Dengerin gue ya, kita ini sepupu."

"Terus kenapa kalo kita sepupu?!"

"Kok elo nyolot sih, nyet?!" Kata Iqbaal ikutan nyolot, sebenernya gak beneran nyolot sih, dia niatnya cuma ngegodain Steffi doang, dia tau Steffi itu orang ngambekkan, dan Iqbaal paling seneng ngegodain orang ngambek

Cute Boy [idr] ✔Where stories live. Discover now