Alwan menengok kearah (namakamu) yang sedang nunduk.
Ah. Alwan tau, kayaknya ini termasuk dalam sesi ngidam. Yha, saat (namakamu) meminta sesuatu sambil nunduk. Itu pasti, permintaan ngidamnya, Alwan hafal itu.
"Lo mau ayunan?" (Namakamu) mengangguk.
Menurutnya ide (namakamu) gak buruk. Bagus juga kalo kursi ini diganti sama ayunan. Not bad.
Alwan mengangguk dan bangkit.
"Lets go! Kita bikin!""Beneran?" Tanyanya dengan mata berbinar senang
"Tentu."
(Namakamu) tertawa ringan. Dan ikut bangkit. Dia menatap punggung Alwan yang menjauh, mau ambil bahan dan alat, mungkin
(Namakamu) seneng. Alwan gak pernah, gak nurutin permintaannya, seakan-akan permintaanya itu gampang banget baginya.
Saat sedang memikirkan kejadian itu. Tiba-tiba iPhonenya bergetar, tanda telfon masuk
"Halo?"
"..."
"Alhamdulillah."
"..."
"Iya apa?"
"..."
"Bodo. Bhak."
"..."
"Dih. Gak kebalik? Sorry yha."
"..."
"Ketemuan di café yuk?"
"..."
"Jam 5. Sip. See you, babe. Mwah."
"..."
Telfon pun terputus. Akhirnya, (namakamu) bisa ketemu sama orang yang dirindukannya saat ini. Semoga aja, Alwan ngizinin dia keluar. Pasti ngizinin lha. Kalo engga, (namakamu) berontak
•••
"Denger-denger (namakamu) sama Iqbaal lagi ada masalah ya?" Tanya Steffi pada Bastian
Saat ini mereka sedang nongkrong di taman. Biasa, mereka kalo udah ketemu gini, pasti mau bicarain tentang (namakamu) dan Iqbaal
Bastian mengangkat bahunya."Entah kenapa, gue males nyampurin lagi urusan mereka."
"Kok sama? Soalnya kayaknya usaha kita sia-sia. Iya gak sih?"
Bastian mengangkat bahunya lagi. "Yah. Kan udah pernah gue bilang. Kayaknya mereka tuh gak bisa dipisahin. Emang udah takdirnya kali."
Steffi mengangguk. "Eh, tapi kita coba lagi, sekali lagi. Untuk yang terakhir kalinya."
"Terakhir ya?" Tanyanya sambil mengangguk. "Boleh juga. Tapi, kalo ini gagal lagi. Yaudah. Gue nyerah. Karna gue juga udah dapet satu cewe inceran. Yang menurut gue. She is not bad for me." Lanjutnya sambil menatap Steffi
"Siapa. Siapa?!" Tanyanya antusias
"Yang jelas, gue udah deket sama dia." Jawab Bastian sok misterius. Sedari tadi pandangannya gak berpaling dari Steffi
•••
Saat ini (namakamu) tengah ada di café dengan seorang wanita. Alwan mengizinkannya keluar apart asal pulang jangan malem, bukannya apa, soalnya (namakamu) gak mau Alwan jemput pulang, ya Alwan ma apa atuh, nurut nurut aja lha sama (namakamu), dia mah tau diri saat ini (namakamu) 'belum' jadi siapa-siapanya.
Mereka berdua terus ngobrol, sesekali gosip, yha biasalah, cewe kalo ketemu/kumpul paling ujung-ujungnya ngobrol ampe lupa waktu. Kayak (namakamu) gini nih. Dari jam 5 sore sampe sekarang, jam 7 kurang, hayuk aja
ВЫ ЧИТАЕТЕ
Cute Boy [idr] ✔
Фанфик[akan segera direvisi] Kehidupan pernikahan Iqbaal dan (namakamu) baik-baik saja, sampai akhirnya datang satu wanita yang merusak kehidupan mereka tanpa disengaja
I Dont Care
Начните с самого начала