5th (night)

1.5K 183 7
                                    

Seulgi memeluk dirinya sendiri, udara malam ini begitu dingin, dan bodohnya ia, ia lupa untuk membawa jaket.

Kai terkekeh dan langsung melepaskan jaket miliknya, ia tiba-tiba saja berhenti tepat di depan Seulgi yang menyebabkan Seulgi menarak tubuhnya yang lebih tinggi.

"Maaf." Kai langsung menaruh jaketnya di badan Seulgi. "Kau bisa mati membeku jika aku tak memberikan jaketku."

Mereka kembali berjalan, tangan kiri Seulgi masuk ke dalam saku jaket hanya untuk menemukan benda dingin di dalamnya. Ia mengintip sedikit, kalung tentara? Seulgi langsung melirik ke arah Kai.

"K-kau tentara?" Tanya Seulgi tiba-tiba.

"Kau menemukan kalungku ya?" Jawabnya tanpa melihat ke arah Seulgi, ia mengeratkan pegangan tangannya.

"Kenapa kau tak mengenakan kalungmu?"

"Aku melepasnya beberapa minggu lalu, karena tugas."

Seulgi menatapnya seperti butuh penjelasan, ia tak terlalu mengerti akan pekerjaan tentara. Tapi ia tahu kalau kalung itu merupakan identitas.

"Jika kami mati di medan perang, tak boleh ada yang mengetahui identitas kami." Kai mengacak rambut Seulgi pelan, Seulgi menemukan mata Jongin begitu menenangkan, ia tak mengerti bagaimana bisa Jongin mengatakan itu dengan dinginnya maksud Seulgi, mata Jongin tak menujukan sedikit pun rasa takut.

Disaat itu, Seulgi merasa ada sesuatu di hatinya, tusukan tajam di hatinya, ia tak mengerti kenapa ia tak ingin kehilangan Jongin, Seulgi ingin Jongin terus berada disisinya, ia tak mengerti dengan perasaannya sendiri.

Kai yang melihat perubahan sikap Seulgi langsung memegang kedua pundak gadis itu. Ia memaksa Seulgi menatap kedua matanya, "Aku hanya...., Lupakan saja." Seulgi melepaskan tangan Kai dan meninggalkan Jongin. Belum sempat ia melangkahkan kaki lebih jauh, Kai menariknya kedalam pelukan, pelukan hangat yang mampu menenangkan badai di hati Seulgi saat ini, hatinya sedikit kacau ketika mengingat orang tuanya dan mendengar resiko pekerjaan Kai tak membantunya sama sekali.

"Hei, Hei, kau kenapa? kita baru saling mengenal tapi kau bersikap seperti ini begitu mendengar resiko pekerjaanku." Kai terkekeh pelan, yang mendapat pukulan di dadanya.

"Diamlah, aku sedang berusaha mengerti semua perasaan ini." jawab Seulgi, menarik Kai lebih dekat lagi. kai sedikit terkejut ketika Seulgi menariknya, bagaimana tidak jarak mereka sudah sangat dekat, tapi sekarang mungkin sudah tak ada jarak antara keduanya.

"Kau sedang berusaha mengerti perasaanmu padaku?" kali ini Kai tertawa lumayan keras.

"Aku menyukaimu." Lanjut Kai terang-terangan. mata Seulgi membulat, ia langsung melepaskan pelukan Kai.

"Kau bercanda bukan? kau hanya mengenalku selama 5 hari dan kau sudah mengatakan kau menyukaiku?" tanya Seulgi.

"Kau sendiri secara tak langsung mengatakan menyukaiku, jadi untuk apa aku menutupi perasaanku?" Kai lagi lagi tertawa, ia tersenyum kearah Seulgi yang masih memandanginya.

Seulgi tak berkata apapun, "Aku ingin mengenalmu lebih dalam." Lanjut Kai.

"Bisakan kau beri aku ruang di hatimu itu?" Lanjut Kai lagi.

Di saat itu, Seulgi sadar akan perasaannya, ia sadar kalau ia juga menyukai Kai seperti Kai menyukainya atau bahkan lebih.

One Of These Nights | SEULKAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang