1. Awal Dari Cerita

517 26 1
                                    

Hai...

Aku update lagi nih,
Happy Reading guys^^

Diatas mulmednya Ciya 😉

---------------

Matahari sudah muncul dari persembunyiannya,
Menyinari jendela kamar Ciya yang gelap-gulita ini.

Kring.... Kring.... Kring....
Tok... Tok.... Tok....

"Ciya bangun ini udah siang, kamu ada kuliah kan hari ini!"
Teriak seorang wanita yang paling aku sayangi dimuka bumi ini. Siapa lagi kalo bukan mamaku yang cetar ini.

"Tapi... Ciya masih ngantuk mah." Aku pun kembali melanjutkan tidurku. Disaat aku ingin memejamkan mata.
"Adaawww...... ihhh.... Sakit mah"
Aku dikejutkan dengan sebuah pukulan keras tepat di pantat seksiku ini.

"Lagian kamu udah dibangunin malah mau tidur lagi! Cepetan mandi terus sarapan. Awas ya kalo kamu tidur lagi entar mama siram pake air coberan!, bau-bau deh kamu" ancaman mama ku yang bikin aku bergidik ngeri kalo sampe itu beneran terjadi.

Akupun menurut perintah mamaku ini. Langsung bangun, mandi, terus siap-siap buat kekampus. Setelah ritual membersihkan badan dan menyiapkan keperluanku untuk kekampus selesai.
Aku menuju kedapur untuk sarapan pagi, dan ternyata dimeja makan sudah ada mama dan juga mba Risa yang sudah rapih dengan seragam kerjanya yaitu guru.

Ohh iya, aku ingin mengenalkan pada kalian bahwa aku bukan lah anak tunggal seperti nama tengahku, aku juga bingung kenapa aku di beri nama Ciya Tunggal Dewi padahal aku anak terakhir, mamaku ini memang ajaib susah ditebak.
Aku mempunyai 2 orang kakak perempuan. Yaitu, Mba Riva adalah kakak-ku yang pertama dia sudah menikah dan ikut suaminya ke-palembang karena ada pekerjaan disana. Lalu kakak-ku yang kedua yaitu mba Risa adalah kakak yang paling jail sedunia karena setiap aku lagi sama mba Risa pasti selalu ribut kaya tom and jerry, sampe-sampe mama cape ngadepin tingkah laku kami berdua. Sedangkan papah-ku sudah tenang di surga sana, papa meninggal lima tahun yang lalu karena sakit.

"Halo... Mah.. Halo... Mba.., udah mau berangkat?" tanyaku pada mama dan mba Risa yang sudah selesai makan dan siap-siap buat berangkat.

"Iya mama udah mau berangkat, kamu nanti hati-hati bawa motornya! Jangan ngebut-ngebut! Terus jangan lupa...." mulai deh ceramah ala mama dedenya.

"Nyalain sen kalo mau ke kanan sama kekiri, dan jangan sambil dengerin lagu kalo lagi dijalan. iyakan mah, Ciya udah hapal kok." Ucap ku memotong pembicaraan mama.

Mba Risa, terkikik geli karena aku selalu diceramahin sama mama padahal umurku udah 20thn masih aja di ceramahin kaya anak kecil.
Yaaah... walaupun badan ku emang kecil sih tinggi cuma 158 dan berat 50kg.
Padahal makan udah banyak minum susu juga udah tapi tetep aja ngga ada perkembangan.
Tapi, aku bersyukur punya badan kaya gini jadi aku nggak usah melakukan yang namanya diet, karena diet! merupakan kata yang paling menyeramkan bagiku yang nggak bisa makan bebas.

"Bagus kalo kamu sudah hapal" jawab mamaku santai.
"Yaudah mama sama mba Risa berangkat dulu" pamit mamaku.

"Hati-hati ya adikku" pamit mba Risa sambil mengacak rambutku.

"Ihhh.... Apaan sihh mba berantakan tau!" sungutku sebal.

"Udah-udah... Jangan ribut!" kata mama menengahi kami.

"Yaudah, mama sama mba Risa hati-hati dijalan ya" pesanku pada mereka.
setelah mama sama mba Risa pergi, aku buru-buru nyelesain makanku untuk berangkat ke kampus.

Test 1 2 3 LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang