6. New People?

336 22 2
                                    


Ayoo... di vote dan commentnya jangan lupa ;)

Happy Reading Guyss ^^

********

Setelah kejadian itu aku langsung buru-buru keluar dari ruanganya, aku tau aku bodoh. Tapi ya mau gimana lagi aku butuh kartu mahasiswaku buat ambil buku di perpus, buat bahan skripsiku yang udah deadline dan juga aku nggak mau lari dari tanggung jawab.
Karena itu perbuatan seorang pengecut.

"Akkhhh... Kenapa nasib aku begini sih, mana harus jadi babu si singa lagi!" gerutuku sambil berjalan menuju lobby kantornya. Sampe-sampe aku diliyatin sama kariyawan disini. Bodo amatlah aku nggak kenal ama mereka ini. Saat sudah diambang pintu.

"Motorkuu..." aku langsung berlari menuju motor ku yang lagi dijagin sama satpam di depan kantor. Berarti bener omongan si Leo kalo motorku ada di depan kantornya.

"Mba yang punya motor ini?"

"Iya pak saya yang punya" kata ku sambil tersenyum ramah pada pak satpam.

"Ohh yaudah mba bawa motornya hati-hati ya."

"Iya pak, makasih ya pak udah jagain motor saya."

"Iya sama-sama mba"

Ayolah Ciya cuma satu bulan yah satu bulan Huftt.

**********

"Ciya lo lagi nunggu siapa sih?"
Tegur Lina padaku.

"Nunggu orang gila!" jawabku asal.

"Idiww lo ngapain nunggu orang gila mening lo langsung ke RSJ aja sana."

"Aduh Lina lo bawel banget tau nggak!"

"Lagian lo ngap...?" tiba-tiba mulut Lina megap-megap kaya ikan mas koki. Aku tau arti dari ekspresi Lina pasti si singa sudah tiba. Akupun menengok ke belakang nah bener aja si Leo udah nyampe dengan mobil Range Rover Suvnya Keluar dengan menggunakan kaca mata hitam sambil berjalan seperti model. Kebanyakan gaya banget tuh orang.

"Aduh anda lama sekali si pak Leo, mana kartu saya?" saat dia sudah berada didepanku aku langsung menodong dia agar memberikan kartu mahasiswaku.

"Wow yang sabar dong nona guekan baru sampai, lebih baik lo beliin makan sana udah jam makan siang nih" ujarnya dengan gaya bossinya sambil menunjuk jam tanganya.

"Apa!!" sabar Ciya tarik nafas keluar kan tarik nafas keluarkan.
Jangan sampe muka lo penuh dengan keriput karena marah-marah terus.

"Saya akan belikan setelah saya mengambil buku di perpus pak, jadi berikan kartunya!"

"Gue nggak percaya."

"Oh God... saya beneran pak" tahan Ciya jangan sampe lepas kendali.

"Emm..... Oke tapi setelah ini lo ikut gue!"

"Iya saya akan ikut anda"
Duh, cape banget ngomong pake bahasa formal gini, kalo bukan karena perjanjian itu. Nih orang udah aku maki-maki kali. Saat dia memberikan kartuku aku langsung pergi menuju perpus dan diikuti oleh si singa di belakang. Tapi sebelumnya aku pamit dulu sama Lina dan responnya kaya orang bego gitu.
Bomat lah.

********

Dava Pov

Aku sedang membaca berkas dan email yang akan di meetingkan nanti. Sudah 5 hari ini aku berkerja di perusahaan milik papah aku terus mempelajari semua tentang perusahaan agar aku bisa memberikan yang terbaik untuk perusahaan papa supaya makin maju.
Tiba-tiba ruanganku diketuk.

"Pak meetingnya akan segera dimulai" ucap sekertaris ku memberitahu.

"Iya saya akan keruangan meeting." jawabku akupun mulai membereskan barang untung keperluan meeting.

"Farah, tolong kosongkan jadwal saya siang ini."
Kataku saat berada dalam lift menuju ruang meeting.

"Baik pak."

********

Ciya Pov

"Leo sebenernya ini kemana si, dari tadi kaga nyampe-nyampe gue sibuk nih."

"Eitshh inget perjanjian pake bahasa formal!" katanya mengingatkan ku, aku cuma memutar kedua bola mataku malas.

"Iyaa bapak Leo yang nyebelinnya kaya Dijah yelow"
Kataku menekankan setiap katanya dengan penuh kekesalan.

"Jangan mengejek Ciya!" ujarnya memperingati ku.
Aku cuma menghela nafas lelah atas kejadian yang aku alami ini.

Setelah menempuh perjalanan yang sangat panjang, akhirnya sampe juga di tempat tujuan.

"Bilang kek pak kalo tujuanya ke sini jadinya saya nggak bete, pas dijalan!" aku langsung berjalan masuk ke restaurant untuk mengisi perut yang dari tadi udah demo.

"Lah tadikan saya udah bilang kalo lo temenin makan,"
Ahh masa emang iyaiya ah bodo amat lah namanya juga orang pasti pernah lupa apalagi kalo keadaanya lagi laper.

"Yasudalah pak, langsung pesen makan aja ya saya sudah lapar."
Aku mengeluarkan puppy eye's ku supaya nggak bertele-tele lagi.
Dia cuma ngangguk doang.
Setelah memesan makanan aku melihat Leo yang sedang sibuk sama Ipadnya.

"Kayanya lo sibuk banget," tanyaku pada Leo tapi yang aku dapat adalah tatapan lasernya. Upss, spertinya aku salah lagi.
"Maaf..." Aku meringis sambil membirikan pish✌ padanya.
Terus dia cuma liat ipadnya lagi.

Sambil menunggu makanan yang tadiku pesan tersaji, aku memperhatikan aktifitas orang-orang yang sibuk sama urusanya masing-masing dan tidak jarang juga aku melihat para kaum hawa melihat ke meja ini. Yaahh aku tau pasti apa yang mereka lihat pasti si Leo si kampret ini, dari pertama kali masuk aja dia udah jadi pusatnya para wanita.
Aku akui Leo memang tampan dengan darah campuranya dia merupakan tipe ideal semua wanita kecuali aku!. Awalnya aku cukup terpesona tapi pas tau sifatnya behh rasanya pengen aku cemburin ke jamban.
Dan saat aku melihat kearah pintu masuk restaurant aku disuguhkan oleh dua pasangan yang sangat serasi bak putri dan pangeran yang langsung menjadi pusat perhatian semua pengunjung restaurant ini.
Aku terus menatap dua pasangan tersebut sampai akhirnya si pria menatapku dengan mata dinginnya dan rahang yang mengeras.

Tbc

*******

Hai...

Aku balik lagi,
Gimana-gimana partnya?
Ayoo di votement yaa 😉

Test 1 2 3 LoveWhere stories live. Discover now