SU#11 - Aku Pulang Ai ...

ابدأ من البداية
                                    

Senyum Prilly mengembang saat terdengar deru suara motor Pak Pos yang masih berada di ujung dormitory perlahan mendekatinya.

"Mana surat untuk Prilly?" tanyanya saat Pak Pos telah berhenti di hadapannya.

Pak Pos itu pun kemudian mengambil beberapa pucuk surat yang sudah disiapkan sembari membacakan penerimanya satu per satu.

"Kuniyati, Yuliati, Ningsih, Anna, Yuli Rosma, Yusiswanti, Tukiyem, Sri Suyatmi, Handa ...." Pak Pos itu berhenti membacakan nama-nama penerima suratnya, pandangannya beralih pada Prilly sebentar sembari tersenyum lantas pandangannya kembali terpusat pada beberapa pucuk surat di tangannya, "Heruyanti, Kristina Wikansari, Mia, dan terakhir ... Prilly," pungkas Pak Pos membuat Prilly terlonjak kegirangan.

"Mana mana Pak?" Prilly mengambil surat dari tangan Pak Pos dengan tidak sabaran. Saat mendapatkan suratnya Prilly hanya mendesah berat, karena surat Ali pun tak ada. Surat yang baru saja ia dapatkan adalah surat dari adiknya, Dewi.

"Surat untuk Prilly hanya ini Pak? Yang dari Taiwan nggak ada ya?" tanya Prilly masih penasaran dengan surat dari Ali yang tak kunjung sampai ke tangannya.

"Nggak ada lagi Prilly," sahut Pak Pos hendak melajukan kembali motornya.

Akhirnya Prilly harus menelan kekecewaan lagi, surat Ali raib entah ke mana. Ia kemudian duduk kembali di bangku teras membuka surat yang dikirim oleh adiknya, Dewi.

Assalamualaikum Kak Prilly

Semoga kabar Kak Prilly baik-baik saja tak kurang suatu apapun.

Dewi kangen sama Kakak. Kalau Kakak udah terima surat ini, telepon Dewi ya Kak. Kalau bisa teleponnya sekitar jam 04.30 sore, di kantor KUD depan rumah kita. Dewi tunggu ya Kak.

Wassalam

Cium Jauh

Dewi

Selesai membaca surat, Prilly menyandarkan kepalanya di dinding, ia pejamkan matanya sejenak mengusir rasa frustasi karena surat Ali tak kunjung datang.

"Bisa saja suratnya nyasar ...." Kata-kata Ali terngiang-ngiang di telinganya.

"Ya Allah, kenapa nggak aku coba buat nyari suratnya? Siapa tahu emang nyasar." Prilly berbicara sendiri seraya bangkit dari duduknya. Ia kemudian bergegas masuk ke dalam rumah.

Setelah meletakkan surat dan memakai topinya Prilly kemudian keluar rumah. Tujuannya kali ini adalah 'mencari surat'.

Sebelum melangkah Prilly berpikir terlebih dahulu, tidak mungkin ia mencari surat ke segenap penjuru dormitory Muka Kuning. Alamat Prilly di dormitory Blok L4 - 7, secara logika jika suratnya nyasar maka pasti ke alamat yang serupa dengan alamatnya, dan yang menyerupai huruf L hanyalah huruf I.

"I4 - 7," gumam Prilly menetapkan tujuannya. Ia mulai melangkahkan kakinya menuju Blok I4 - 7 dengan menyusuri setiap teras yang sebaris dengan dormitory-nya, L4 - 7.

Saat melewati Blok K4, Prilly berhenti di depan dormitory Blok K4 - 7, tak ada surat dari Ali terpajang di jendela dormitory itu, begitu juga saat melewati Blok J4 - 7. Satu-satunya harapan hanyalah Blok I4 - 7. Langkah Prilly semakin cepat saat kakinya menginjak daerah Blok I4, jantungnya berdegup kencang sekali. Dalam hatinya berdoa semoga surat Ali ada di jendela Blok I4 - 7.

 Dalam hatinya berdoa semoga surat Ali ada di jendela Blok I4 - 7

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
SERPIHAN USANGحيث تعيش القصص. اكتشف الآن